Menginjak Pertengahan Tahun, Realisasi Anggaran Pemkot Tangsel Baru Mencapai 35 Persen
CIPUTAT - Menginjak pertengahan tahun 2023, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat realisasi serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) baru mencapai 35 persen.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan usai menggelar Rapat Pimpinan Evaluasi Pelaksanaan APBD di Puspemkot Tangsel, Senin (19/6/2023) kemarin.
Atas hal tersebut, Ia meminta seluruh jajarannya untuk dapat mempercepat penyerapan anggaran.
"Realisasi anggaran kita baru mencapai 35 persen, paling tinggi serapan ada di Dinas Pendidikan dan Setda (Kesekretariatan Daerah-red), yang rendah di dinas teknis, karena masih berjalan, dan akan terlihat di bulan Agustus, September peningkatan realisasinya," ungkap Pilar.
Ia mengeklaim bahwa sampai saat ini tak ada kendala yang berarti dalam hal penyerapan anggaran tersebut. Namun, rendahnya angka penyerapan anggaran disebabkan oleh banyaknya program yang masih berjalan. Khususnya program pembangunan yang dikerjakan oleh dinas teknis.
Mayoritas pekerjaan, masih dalam proses lelang. Sehingga penyerapannya masih rendah.
Lebih lanjut, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Tangsel, Wawang Kusdaya menjelaskan, posisi kas daerah saat ini dalam keadaan memadai.
Ia mengharapkan agar semua OPD dapat segera merealisasikan kegiatannya sesuai dengan alur waktu yang telah direncanakan.
"Insya Allah bagi yang syaratnya lengkap dalam 2 atau maksimal 3 hari dapat kami cairkan," ujar Wawang.
Dia menjelaskan, saat ini penyerapan rendah karena pekerjaan yang masih dalam proses tender, sehingga penyerapan minim. Namun untuk dinas yang tidak perlu tender penyerapannya sudah tinggi seperti badan yang dipimpinnya itu.
"BKAD sudah 50 persen untuk penyerapan anggaran," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi 1 DPRD Tangsel, Rizky Jonis mengungkapkan, minimnya angka penyerapan anggaran pada pertengahan tahun ini, menandakan bahwa pengguna anggaran terlambat menjalankan perencanaan yang seharusnya dari bulan Februari sudah dijalankan.
"Keterlambatan menjalankan rencana berakibat pekerjaan mundur dan anggaran yang seharusnya sudah digunakan untuk pembayaran belum dibayarkan.Seharusnya masalah seperti ini tidak terjadi kalau pengguna anggaran konsisten menjalankan perencanaan sesuai time schedule," tegasnya.
Terlebih juga, lanjut Rizky, disebabkan oleh adanya mutasi pejabat yang baru saja dilakukan oleh Pemkot Tangsel, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Ia menegaskan, seharusnya hal itu tak menjadi alasan. Tak ada waktu untuk menyesuaikan posisi barunya, mereka harus tancap gas untuk mengejar ketinggalan.
"Harus cepat bekerja memanfaatkan waktu mengejar prestasi agar rencana berjalan tepat waktu," tandasnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu