GBK Jadi Lautan Merah, Banteng Unjuk Kekuatan
JAKARTA - Jelang Pilpres 2024, PDI Perjuangan (PDIP) unjuk kekuatan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, kemarin. 100 ribu kader banteng memadati Stadion GBK untuk menghadiri acara puncak peringatan Bulan Bung Karno. Stadion bola yang dibuat era Presiden Soekarno itu pun jadi lautan merah.
Berdasarkan pantauan Rakyat Merdeka di lokasi, kader PDIP telah membludak di seluruh pintu masuk Stadion GBK dari pukul 07.00 WIB. Kebanyakan dari mereka datang menumpangi bus ukuran besar. Namun, tidak sedikit juga yang menggunakan sepeda motor ataupun mobil pribadi.
Mereka kompak mengenakan berbagai macam kaos yang menandakan simbol PDIP. Mulai dari tulisan PDIP, lambang Banteng, hingga kaos bergambar capres PDIP Ganjar Pranowo. Bendera PDIP juga mereka bawa dari ukuran kecil sampai besar. Tidak lupa meneriakkan “PDIP” dan “Ganjar”.
Sambil menunggu acara dimulai, para kader langsung menyerbu booth-booth Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) kuliner dan pakaian yang ada di di luar Stadion GBK. Kabanyakan mereka menyerbu booth UMKM kuliner, seperti pecel dan dimsum untuk sarapan. Ada juga produk kuliner UMKM yang dibagikan secara gratis untuk kader banteng. "Silakan makanan gratis," ucap salah satu pelaku UMKM yang menjajakan bakso malang.
Menjelang siang, para kader mulai memasuki Stadion GBK. Mereka mulai mengisi tribun-tribun yang kosong. Stadion GBK pun jadi lautan merah.
Kedatangan kader PDIP disambut lantunan lagu yang dinyanyikan grup musik dari atas panggung. Artisnya pun bukan ecek-ecek. Ada Harvey Malaihollo, Krisdayanti, Once Mikel, dan Marcel Siahaan. Selain itu ada juga pertunjukan band. Sontak, persembahan ini membuat mereka ikut bernyanyi. Selain itu, tampil juga seniman Butet Kartaredjasa. Butet membacakan pantun untuk para kader PDIP.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo sampai di lokasi. Kemudian disusul oleh para tamu undangan dari pimpinan parpol koalisi pendukung Ganjar sampai koalisi Pemerintah. Hadir juga Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Presiden Jokowi hadir sekitar pukul 13.00 WIB. Jokowi tampil dengan mengenakan setelan serba hitam. Jokowi pun langsung diajak ke ruang tunggu VIP yang sudah ada Mega, Ganjar, Puan dan Ma’ruf.
Memasuki pukul 13.30 WIB, acara dimulai. Acara diawali dengan aksi baris berbaris dari Cakra Buana. Para anggota Cakra Buana berbaris rapi di tengah stadion sambil membawa bendera PDIP dan Merah Putih. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan marching band dan Kolosal Medley Tari Nusantara.
Mega, Jokowi dan tamu undangan VIP lain pun beranjak dari ruang tunggu VIP ke panggung acara. Mega, Jokowi, Puan dan Ma’ruf duduk dibarisan depan.
Kemudian para kader menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars PDIP. Setelah itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tampil mengajak para kader mengheningkan cipta. Dilanjutkan dengan pembacaan Pancasila dilakukan oleh Denny Cagur. Sedangkan, pembacaan doa dilakukan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sedangkan Ganjar pada acara ini mendapat tugas pembacaan naskah “Dedication of Life” karya Bung Karno. Hal ini pernah juga dilakukan oleh Jokowi pada 2013. Habis Ganjar, giliran Puan yang tampil. Ketua DPR itu pidato berapi-api membakar semangat para kader.
Dalam pidatonya, Puan mengajak, para kader menangkan PDIP dan Ganjar pada Pemilu dan Pilpres 2024 sambil mengajak Ganjar maju ke depan. Ajakan Puan ini disambut semangat para kader.
Acara dilanjutkan dengan pidato dari Mega. Pidato diawali dengan terikan “Merdeka”. Teriakan Mega itu disambut semangat para kader. Pada kesempatan itu, Mega membahas soal sosok petani bernama Marhaen yang diangkat Bung Karno jadi ideologinya. Dia juga meminta kader partai rajin turun ke bawah.
Mega pun menuturkan keberpihakan harus selalu ada untuk akar rumput. Pasalnya, kata Mega, mengutip pernyataan Bung Karno, Tuhan bersemayam di gubuk-nya rakyat-rakyat miskin. “Rakyat miskin itulah energi perjuangan," tutur Mega.
Dia juga mengajak kader menangkan Ganjar. Mega juga memuji PPP, Hanura dan Perindo yang sudah mau koalisi dengan PDIP mendukung Ganjar.
Acara ditutup dengan pidato Presiden Jokowi. Menurut dia, acara Puncak Bulan Bung Karno ini bukan sekadar berkumpul dan sekadar merayakan, tapi komitmen melaksanakan ajaran kebangsaan dan ajaran kenegaraan Bung Karno. “Bung Karno adalah peletak fondasi kebangsaaan dan Bung Karno adalah peletak fondasi pemerintahan,” katanya.
Jokowi menambahkan, Indonesia harus menjadi bangsa besar yang kokoh, yang berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu