Sabtu Ke Tanjung Priok, Kemarin Ke Pasar Minggu
Ganjar Ingin Ambil Hati Warga Jakarta
JAKARTA - Ganjar Pranowo mengisi agenda akhir pekannya dengan blusukan di Jakarta. Sabtu (24/6), Capres PDIP ini mengunjungi Pasar Warakas dan Pasar Anyar Bahari, di Tanjung Priok. Kemarin, Ganjar lanjut blusukan dari pagi hingga sore di Pasar Minggu. Ganjar nampaknya ingin mengambil hati warga DKI untuk memilihnya di Pilpres 2024.
Ganjar tiba di Pasar Warakas, sekitar pukul 7.30 pagi, Sabtu (24/6). Gubernur Jawa Tengah dua periode ini tampil santai dengan kemeja putih lengan pendek dan bawahan hitam. Turun dari mobil, Ganjar langsung dikerubungi warga yang ingin salaman dan foto bareng. Sejumlah warga juga memberikan dukungan dengan berteriak "Ganjar Presiden" dan "Hidup Ganjar!". Kehadiran Ganjar membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi tersendat, karena banyaknya warga yang berkerumun.
Ganjar lalu masuk ke dalam pasar. Di sana, suami Siti Atikoh ini menyapa para pedagang dan pemilik kios, serta ibu-ibu yang sedang belanja. Tak hanya ngobrol dan mendengarkan, Ganjar juga membeli sejumlah bahan makan seperti bawang putih, cabe, dan ikan.
Sejumlah pedagang memanfaatkan kehadiran Ganjar untuk menyampaikan keluh kesah. Ada yang curhat soal mahalnya retribusi. Sebagian lagi curhat soal harga ayam yang belum turun sejak Lebaran lalu.
Dari Pasar Warakas, Ganjar lanjut blusukan ke Pasar Anyar Bahari. Tak hanya berkeliling dan menyapa warga dan pedagang, Ganjar juga menyempatkan sarapan lontong padang dan naik getek yang sebelumnya pernah dinaiki Presiden Jokowi saat blusukan di sana. Di Pasar Anyar Bahari, Ganjar juga mendapat keluhan dari pedagang soal retribusi yang mahal dan sejumlah harga pangan yang masih tinggi.
Mendengar keluhan tersebut, Ganjar berinisiatif menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Dalam sambungan telepon itu, Heru tak bisa bicara lama-lama karena sedang ada acara kondangan. Ganjar lalu menelepon Sekda DKI Jakarta Joko Agus. Kepada Joko, Ganjar mengabarkan sedang berada di Pasar Anyar Bahari dan mendapat keluhan dari pedangan soal retribusi yang mahal.
"Boleh nggak diringanin?" tanya Ganjar. "Nggih, Pak," jawab Joko, singkat.
Usai blusukan, Ganjar mengaku sengaja mendatangi kedua pasar tersebut untuk menyapa masyarakat dan mendengarkan keluh-kesah serta masukan dari pedagang dan warga. Dia pun berjanji ke pedagang dan warga mencarikan solusi.
Soalnya selalu begini tiap tahun. Setiap mendekati Hari Raya, harga-harga kebutuhan pokok banyak yang naik," jelas Ganjar.
Aksi blusukan Ganjar di Jakarta berlanjut kemarin. Pagi-pagi, Ganjar lari pagi di kawasan Car Free Day (CFD) dan berkeliling di kawasan Gelora Bung Karno. Di sana, Ganjar menyapa warga dan mencicipi produk UMKM yang ada di sekitar lokasi.
Siang hari, Ganjar bergeser ke kawasan Jatipadang, Pasar Minggu. Ganjar tiba di lokasi pukul 11 siang. Dalam blusukan kali ini, Ganjar didampingi dua politisi PDIP, yaitu Yasonna Laoly dan Adian Napitupulu. Turun dari mobil, Ganjar langsung berjalan menelusuri gang-gang sempit di Pasar Minggu.
Kehadiran Ganjar mendapat sambutan meriah warga yang ingin salaman dan berfoto. Sepanjang jalan, Ganjar disambut warga dan anak-anak yang antusias. "Hidup Pak Ganjar," teriak mereka.
Kepada wartawan, Ganjar mengaku senang bisa bertemu masyarakat di Jakarta. Kata dia, warga DKI beragam. Ada yang dari Solo, ada yang dari Yogyakarta, ada juga yang asli Betawi. "Saya senang bisa mengobrol dengan mereka," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga sempat berbicara soal aksinya saat menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi. Di media sosial, video aksi Ganjar menelepon Heru mendapat sentimen negatif warganet.
Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai, aksi Ganjar ini tak lain untuk mengambil simpati warga dan mendongkrak elektabilitasnya di Jakarta. Sebab, dalam survei-survei sebelumnya, elektabilitas Ganjar di Jakarta masih kalah dari Anies Baswedan.
Menurut Saidiman, Ganjar masih berpeluang untuk meningkatkan elektabilitas di Jakarta. Sebab, selama ini, rendahnya elektabilitas Ganjar di Jakarta karena tingkat pengenalan warga juga rendah. Dengan blusukan, tingkat pengenalan warga bisa meningkat.
Kata dia, ada peluang bagi Ganjar untuk meningkatkan elektabilitas seiring dengan semakin luas tingkat pengenalan publik. "Ini berbeda dengan Prabowo yang sudah dikenal hampir semua warga," ucapnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu