Pendamping Anies Sudah Mengerucut Ke Satu Nama

JAKARTA - Menjelang menunaikan ibadah haji, bakal Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan memberikan arahan kepada Tim 8.

Seperti diketahui, tim ini bertugas menggodok daftar nama bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Anies. Tim ini terdiri dari dua orang perwakilan Anies, dua dari Par­tai NasDem, dua dari PKS dan dua dari Partai Demokrat.

Menurut Anggota Tim 8, Sudirman Said, dalam pertemuan itu, Anies menyatakan, diskusi mengenai Cawapres sudah selesai, karena seluruh aspirasi sudah ditangkap.

"Seluruh partai sudah menyampaikan aspirasinya. Kini, saatnya Pak Anies memutuskan," ucap Sudirman, yang meru­pakan perwakilan Anies di tim ini.

Seperti diketahui, lanjutnya, pernah ada pernyataan teman-teman Koalisi Perubahan mengenai lima nama bakal Cawa­pres. "Belakangan, mengerucut jadi tiga, akhirnya tinggal satu nama," kata Sudirman menjelang keberangkatan Anies ke Tanah Suci.

Hal itu, katanya, dianggap sudah selesai atau final. Seka­rang, tiba giliran Anies mencari waktu terbaik untuk me­mutuskan dan menjelaskan tentang siapa yang dipilihnya sebagai Cawapres.

"Kami memberikan kesempatan kepada Pak Capres untuk beribadah dengan tenang. Siapa tahu setelah Anies kembali, kami bisa segera mengumumkan pilihannya itu," tutur man­tan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini.

Sepulang Anies beribadah haji, waktu pendaftaran Capres- Cawapres semakin dekat. "Saya kira, itu waktu yang baik untuk mengumumkan," ujarnya.

Seperti diketahui, waktu pendaftaran Capres-Cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah 19 Oktober-25 November2023.

Selanjutnya, kata Sudirman, Anies meminta Tim 8 melang­kah ke tahap berikutnya. Apa saja tahap berikutnya itu? Lalu, siapa yang dipilih Anies sebagai Cawapres?

Berikut ini penjelasan Sudirman mengenai hal itu di Sekretariat Tim 8, Jakarta, mengenai siapa saja yang berpotensi jadi Cawapresnya Anies.

Bakal Cawapres sudah di kantong Anies, apa betul tinggal satu nama?

Tentang itu, kami serahkan kepa­da Pak Anies. Kami tidak bisa meng­ekspos.­ Kami harus menjaga keseimbangan.­ Apalagi, setiap keputusan pasti ada pro kontra. Kami ingin mengurangi pro kontra. Rasanya, semua partai bijak untuk tidak mempertajam soal itu.

Apakah keputusan Anies bisa dite­rima partai-partai pendukungnya?

Sejak awal, Pak Anies diberikan kepercayaan untuk menentukan Ca­wapres. Insya Allah, konsekuensinya, keputusan Anies bisa diterima. Jika ada satu-dua perbedaan pendapat, adalah hal yang wajar. Itu yang harus dikelola dengan baik.

Cawapres ini laki-laki atau pe­rempuan?

Kata orang bijak, misteri adalah kekuatan. Jangan semua dikemukakan.

Dari internal koalisi atau eksternal?

Kan Pak Anies bilang, jangan lagi membahas Cawapres. Pembahasan ini sudah selesai.

Cawapres itu akan diumumkan sepulang Anies berhaji ya?

Doakan saja.

Tanggal pengumuman tentang Cawapres itu, belum diputuskan ya?

Walaupun tanggalnya belum diputuskan, tapi kami harus segera mempersiapkannya.

Apa saja persiapannya?

Mengidentifikasi tempat, bagaimana acaranya, lalu hal-hal teknis lain yang perlu dipersiapkan. Intinya, kami harus bersiap. Karena, menurut Anies, kami harus maju ke tahap­ berikutnya. Yaitu, tahapan dan langkah-langkah strategis untuk terus me­ngikuti proses Pemilu.

Bukankah masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk mendaftar­kan Capres-Cawapres?

Walaupun pendaftarannya Oktober (19 Oktober-25 November 2023), tapi persyaratan administrasi harus dipersiapkan. Misalnya, piagam atau dokumen koalisi partai-partai. Selama ini baru berupa piagam, harus berubah menjadi dokumen seperti yang disyaratkan KPU. Itu memerlukan waktu juga.

Selain itu, apakah ada arahan khusus dari Anies?

Beliau memberikan pesan kepada Tim­ 8 agar mulai mengeksplorasi dan bersiap-siap mengusulkan struktur personalia untuk ke depannya.