Untuk Posisi Cawapres 2024

JAKARTA - Nama Erick Thohir meraih sentimen tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden 2024 di kalangan Gen Z dan milenial dengan angka 47 persen, berdasarkan analisis percakapan media sosial yang dilakukan Ipsos Indonesia.

Menteri BUMN dan Ketua PSSI itu berhasil mengalahkan kader Golkar Ridwan Kamil dan kader PPP Sandiaga Uno, yang masing-masing mengantongi angka 17 persen dan 6,3 persen

Terkait hal ini, Managing Direktur Ipsos Indonesia Soeprapto Tan menjelaskan, tingginya sentimen positif terhadap Erick Thohir, boleh jadi karena dia dianggap sebagai tokoh yang potensial maju dalam Pilpres 2024, yang tidak berasal dari parpol.

“Ketokohan Erick Thohir beda dengan tokoh potensial yang masuk bursa bakal cawapres lainnya, yang rata-rata berasal dari parpol. Sementara Erick Thohir, bukan dari parpol,” kata Soeprapto dalam keterangannya, Sabtu (8/7).

Untuk posisi bakal capres, yang paling positif diperbincangkan adalah Prabowo Subianto, lalu Ganjar Pranowo, baru kemudian Anies Baswedan.

Sentimen positif tertinggi ada pada Prabowo Subianto dengan angka 19,7 persen. Disusul Ganjar Pranowo 11,7 persen dan Anies Baswedan 10,6 persen.

"Ini berarti, Prabowo dan Erick Thohir sangat potensial untuk dapat meraih suara anak muda di kelompok gen Z dan milenial pada Pemilu 2024 mendatang," papar Soeprapto.

Gambaran Akseptabilitas

Peneliti Senior Ipsos Indonesia Arif Nurul Imam memaparkan, analisis survei ini dilakukan dengan menggunakan mesin analitik sosial media, Ipsos Synthesio.

Mesin ini dapat merekam percakapan di sosial media, di berbagai platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan Tiktok.

Seperti diketahui, pengguna media sosial Indonesia didominasi Gen Z dan milenial.

Merujuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan KPU, 52 persen pemilih pada 2024 berasal dari kalangan ini.

“Itu sebabnya, percakapan di media sosial yang melibatkan Gen Z dan milenial, dapat menjadi gambaran untuk mengukur akseptabilitas sosok atau tokoh menjelang Pemilu 2024,” terang Arif.

Ipsos merupakan lembaga riset yang berkantor pusat di Perancis dan beroperasi di 88 negara.

Selain dikenal melakukan riset pasar, Ipsos juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.