Peluang PDIP Dan PKB Berkoalisi Terbuka Lebar
Hasto Kristiyanto: Ada Partai Politik Yang Minta Waktu
JAKARTA - Peta koalisi partai politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sangat dinamis. Partai politik masih bergerilya untuk mengajak partai lain bergabung.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), misalnya. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini, sebenarnya sudah cukup suara untuk mengusung Capres- Cawapres. Tetapi, PDIP masih menggoda partai lain untuk bergabung.
Yang digoda adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PDIP mengajak PKB berkoalisi mengusung Capres Ganjar Pranowo. Padahal, PKB sudah membangun koalisi dengan Partai Gerindra.
Adanya tawaran PDIP ini, dibocorkan Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda. Dia menyatakan, ajakan itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi DPP PKB, 2 Juni lalu. Saat itu, kedatangan Hasto diterima Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Mas Hasto datang ke Kantor DPP PKB. Waktu itu, satu jam sebelum PDIP menerima PAN. Mas Hasto datang ngajak diskusi,"kata Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Huda melanjutkan, saat itu Hasto menyatakan bahwa PDIP dan PKB sudah lama berkoalisi. "Kira-kira Mas Hasto menyampaikan, ‘selama ini kan kita bareng, PKB-PDIP. Kita bareng lagi lah’. Jadi, Hasto mengulurkan tangan ngajak PKB," cerita Ketua Komisi X DPR ini.
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mengakui, peluang berkoalisi dengan PDIP masih terbuka. "Berapa persennya, itu yang kami tidak tahu," ucapnya.
Berikut wawancara dengan Hasto Kristiyanto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, mengenai jalinan komunikasi yang baik antara PDIP dengan PKB.
Apa ada partai lagi yang akan merapat untuk mendukung Ganjar?
Komunikasi terus kami lakukan. Tapi, dalam komunikasi itu, ada partai minta waktu sampai akhir Juli. Ada yang minta waktu sampai pertengahan Agustus. Sehingga, berbagai pendekatan, terus kami lakukan.
Apakah sudah ada jadwal pertemuan Ketum PDIP Megawati dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar untuk membahas kerja sama?
Secara historis dan ideologis, Pak Muhaimin seperti Gus Ipul (mantan Wagub Jatim) yang sudah seperti anaknya Ibu Megawati. Karena, dulu, pernah "dititipkan" Gus Dur kepada Bu Mega. Sehingga, punya kedekatan dengan Bu Mega. Setiap saat, mereka bisa berkomunikasi.
Tapi, kenapa PDIP tak kunjung berkoalisi dengan PKB?
PKB kan minta waktu terlebih dahulu. Tapi, komunikasi intens, terus menerus dilakukan, dengan berbagai latar belakang yang menunjukkan kedekatan Ibu Mega dengan Pak Muhaimin.
Bagaimana kemungkinan PDIP berkoalisi dengan partai selain PKB?
Pada dasarnya, partai-partai itu memberikan lampu hijau untuk bekerja sama. Tapi, masing-masing partai memiliki tahapan-tahapan komunikasi di internalnya. Apalagi, jika mereka sudah membangun kerja sama dengan partai lain. Kami hormati proses itu.
Sambil menunggu partai lain bergabung, apa yang PDIP lakukan?
Seluruh tim pemenangan Pak Ganjar terus bergerak, menyiapkan juru kampanye dan strategi. Pak Ganjar juga sudah bertemu intens dengan tim komunikasi yang selama ini mendampingi Pak Jokowi. Saya ikut hadir saat itu.
Kenapa PDIP belum mengumumkan Cawapres?
Yang mengumumkan Capres 11 bulan lalu saja, sekarang belum mengumumkan Cawapresnya. Apalagi kami, yang baru menetapkan Capres pada April lalu. Cawapres ini masih digodok, didalami. Juli dan Agustus adalah saat penggodokan, pendalaman. Pada momentum yang tepat, kami pasti mengambil keputusan.
Kapan itu?
Kita tunggu saja Ibu Megawati menentukan Cawapres pada momentum yang tepat. Selalu ada kejutan. Buktinya, setelah Bu Mega mengumumkan Capres pada 21 April lalu, saat momentumnya tepat, elektabilitas Pak Ganjar meroket.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu