Meski Beda Koalisi, NasDem Dan Golkar Jaga Persahabatan
Dedi Kurnia Syah: Golkar Bisa Diterima Semua Pemenang
JAKARTA - Kehadiran elite Partai Golkar dalam acara Apel Siaga Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, cukup menarik perhatian para pendukung Anies Baswedan, Capres dari Koalisi Perubahan.
Apakah ini langkah luwes Partai Golkar untuk mengambil hati para pendukung dan pemilih Anies? Langkah bersiap menghadapi berbagai kemungkinan menjelang dan sesudah Pilpres 2024?
Seperti diketahui, tiga politisi Golkar hadir dalam acara ini.
Yakni, Ketua DPP Partai Golkar, Christina Aryani, Wakil Ketua Umum, Rizal Mallarangeng dan Ketua Badan dan Advokasi Hukum dan HAM (Bakum HAM) Supriansa.
Ketiganya kompak berpakaian kuning dan duduk di jajaran kursi VIP. Berdekatan dengan pejabat teras Partai NasDem seperti Ketua Umum, Surya Paloh hingga Wakil Ketua Umum, Ahmad Ali.
Surya Paloh dalam sambutannya, menyapa kehadiran para politisi Golkar tersebut. "Rekan-rekan kita sebagai utusan khusus dari Partai Golkar, juga hadir. Kita berikan tepuk tangan," pinta Paloh kepada para peserta acara yang memenuhi Stadion Utama ini. Ketiga politisi Golkar itu kemudian berdiri dan melambaikan tangan.
Christina Aryani menjelaskan, kehadiran mereka ke acara tersebut, untuk memenuhi undangan Partai NasDem.
“Banyak wartawan yang bertanya mengapa Partai Golkar hadir dalam acara Apel Siaga Partai NasDem. Kehadiran kami, bentuk penghargaan atas undangan Partai NasDem,” tutur Christina dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup)
Selain itu, acara ini juga istimewa. Sebab, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang pernah lama menjadi kader penting di Partai Golkar.
“Kurang lebih beliau 42 tahun di Partai Golkar. Jadi, ini adalah bentuk persahabatan kami dengan Partai NasDem. Seperti halnya juga dengan partai-partai yang lain,” tutur Christina.
Bagi Partai Golkar, lanjut Christina, silaturahmi dan persahabatan antar partai politik sangat penting. Ini jadi bagian pembelajaran yang baik bagi masyarakat.
“Politik harus dijalankan dengan riang gembira dan tidak saling bermusuhan, apalagi menciptakan perpecahan,” ujar Anggota Komisi I DPR ini.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani angkat suara atas kehadiran elite Partai Golkar tersebut. Menurut dia, wajar saja jika Golkar datang ke acara tersebut sebagai bentuk memenuhi undangan.
Demokrat yang bersama NasDem dan PKS mendukung Anies sebagai bakal Capres, kata Kamhar, menyambut baik kehadiran politisi Golkar itu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi KurniaSyah menilai, kehadiran politisi Golkar itu semakin menunjukkan, Golkar adalah partai tengah.
Berikut wawancara dengan Dedi Kurnia Syah mengenai hal tersebut.
Bagaimana Anda melihat kedatangan tiga politisi Partai Golkar dalam Apel Siaga Partai NasDem?
Dua hal dapat dilihat dari kehadiran elite Golkar di Apel Siaga NasDem. Pertama, hal itu menandai sikap Golkar yang masih leluasa bertemu dan saling menjajaki dengan semua koalisi potensial pengusung Calon Presiden (Capres).
Kenapa begitu ya?
Jawabannya adalah faktor kedua. Yakni, Golkar memahami, posisi mereka dalam kontestasi akan berada di jalur tengah. Kecuali, mereka mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai Capres atau Cawapres.
Sikap Golkar akan seperti ini sepanjang tidak ada koalisi yang mengusung Airlangga sebagai Capres atau Cawapres?
Iya. Sepanjang tidak ada koalisi yang mengusung kadernya, Golkar tetap leluasa bertemu dengan siapa pun. Terlebih, NasDem bisa disebut sebagai partai anak kandung Golkar.
Apa manfaat langkah Golkar ini?
Dengan cara Golkar yang semacam ini, mereka akan diterima semua koalisi, siapa pun yang menang nanti. Termasuk, jika pemenangnya adalah yang berseberangan dengan pemerintahan saat ini.
Apakah politisi Golkar yang hadir itu bisa dikatakan mewakili kekuatan Golkar?
Politisi yang hadir itu, memang bukan tokoh kunci di Golkar. Tapi, kehadiran mereka cukup tepat untuk membentuk persahabatan. Persahabatan ini akan berguna bagi Golkar untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi menjelang dan sesudah Pilpres 2024.
Ke mana para pemilih Anies akan berlabuh jika Anies gagal masuk ke putaran kedua?
Berdasarkan survei kami, mayoritas pemilih Anies Baswedan akan mengalihkan pilihan ke Prabowo Subianto, jika nama Anies tidak ada dalam daftar pilihan.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu