TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kembali Ditanya Soal Cawapres

Gibran: Saya Ini Kan Cuma Anak Ingusan

Oleh: Farhan
Minggu, 06 Agustus 2023 | 10:15 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SOLO - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tidak mau terpancing dengan banyaknya pihak yang mendorong untuk maju sebagai Cawapres. Meskipun dianggap cocok untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, Gibran tetap mengelak saat kembali ditanya soal Cawapres. Gibran bilang: “Saya kan cuma anak ingusan”.

Jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia Cawapres, dorongan agar Gibran maju sebagai calon RI 2 terus menguat. Sebab, bila gugatan itu dikabulkan MK, maka Gibran yang berusia 35 tahun, memiliki kesempatan untuk berlaga di Pilpres 2024.

Dalam Undang-Undang Pemilu No. 7 Tahun 2017, Pasal 169 huruf q, syarat menjadi Capres-Cawapres harus berusia minimal 40 tahun. Pasal inilah yang kemudian digugat ke MK. Karena bila pasal ini tetap berlaku, maka Gibran belum cukup umur untuk diusung sebagai Capres atau Cawapres.

Padahal belakangan ini, elektabilitas Gibran mulai naik dalam survei bursa Cawapres. Tak hanya itu, Gibran yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi, juga dikenal dekat dengan Ganjar maupun Prabowo. Sudah sering, Gibran terlihat kompak dengan Ganjar maupun Prabowo.

Namun, mantan bos Markobar itu, membantah bila kedekatannya dengan Ganjar maupun Prabowo sebagai manuver politik.

“Saya dekat dengan semua,” jawab Gibran, di Solia Hotel Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Gibran meminta seluruh pihak agar tidak suudzon kepada dirinya. Termasuk soal dorongan banyak orang agar dirinya menjadi pendamping Ganjar atau Prabowo di Pilpres 2024. “Saya kan cuma anak ingusan,” candanya.

Anak ingusan ini merupakan julukan yang sempat dilontarkan politisi senior PDIP Panda Nababan kepada Gibran. Saat itu, Panda menyebut Gibran belum layak diusung sebagai Cawapres. Kata Panda, Gibran masih anak ingusan alias anak kemarin sore dalam dunia politik.

Di kesempatan lain, Gibran juga menganggap menjadi Cawapres dari PDIP merupakan hal mustahil. Selain belum cukup umur, Gibran menganggap jam terbangnya masih rendah untuk menjadi orang nomor dua di Indonesia.

Terkait tekad partai lain yang ingin mengusungnya sebagai Cawapres, Gibran mengaku masih ingin fokus menyelesaikan jabatannya.

Terkait tekad partai lain yang ingin mengusungnya sebagai Cawapres, Gibran mengaku masih ingin fokus menyelesaikan jabatannya.

Saya fokus di Solo dulu saja. Ya terima kasih, saya fokus di Solo dulu,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi angkat bicara soal uji materiil UU Pemilu di MK terkait batasan usia Capres-Cawapres. Kepala Negara mengaku tidak mau berandai-andai soal putusan MK nanti terkait gugatan tersebut.

“Saya nggak mengintervensi, itu urusan yudikatif,” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Gibran pintar berkelit terkait ambisi politiknya. Padahal, peluang Gibran untuk diusung sebagai Cawapres sangat terbuka lebar bila MK mengabulkan gugatan soal batas usia Capres-Cawapres.

“Statement itu jelas replika Jokowi. Dengan cara merendahkan diri, merasa anak ingusan, agar mendapat penilaian sebagai sosok yang tidak ambisius. Cara semacam ini sedang digandrungi pemilih kebanyakan, dianggap merakyat,” kata Dedi, saat dihubungi semalam.

Menurut Dedi, majunya Gibran sebagai Cawapres akan membuat poros koalisi yang ada bisa berubah. Prediksinya, bakal terbentuk dua koalisi besar. Bukan tidak mungkin PDIP bakal melebur ke Koalisi Perubahan. Sementara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno justru menilai, Gibran ingin menegaskan dirinya sebagai new comer di politik. Baru dua tahun jadi Wali Kota, sehingga butuh banyak belajar, dan mengasah kemampuan.

Kata Adi, pernyataan rendah hati semacam ini sedang digemari publik. “Meski anak baru di politik, Gibran adalah anak presiden yang punya bonus previlege dan punya magnet politik, tapi sikap politiknya sederhana dan rendah hati,” ulasnya.

Menariknya, sampai saat ini belum ada pernyataan tegas dari Gibran soal dirinya ingin maju sebagai Cawapres atau tidak. Sekalipun MK mengabulkan uji materi soal batas umur pencapresan. “Sejauh ini jawaban Gibran masih ngambang, belum terlihat jawaban hitam dan putihnya,” kata Adi.

Namun, ketika Gibran bisa maju, dan menjadi Cawapres Prabowo, tentu konstalasi politik nasional akan berubah total. “Dan ini mungkin akan jadi yang pertama kalinya, ada kader PDIP saling bersaing di Pilpres. Saya termasuk yang tak terbayang itu akan terjadi. Rumit,” pungkas Adi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo