Soal KPK, Ganjar Berani Beda Sama Megawati
JAKARTA - Siapa sangka, bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh PDI Perjuangan ternyata berani berbeda dengan ketumnya yakni Megawati Soekarnoputri dalam soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Soal ini dibedah oleh Najwa Shihab dalam program Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan, di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (19/9).
"Ketua Umum Anda mas, Ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu Mega sempat mengeluarkan pernyataan: Bubarin saja KPK, tidak efektif," ucap Najwa, yang langsung disambut sorakan hadirin.
"Saya mau bertanya, Anda sependapat dengan ibu ketua umum?" cecarnya.
Menjawab itu, Ganjar meminta agar slide paparan gagasannya sebagai Bacapres, kembali ditampilkan. Dalam slide tersebut, ada data jumlah penindakan kasus korupsi dari tahun 2018 ke 2022.
"Biar publik tahu bagaimana sikap saya sebagai Capres," jawab Ganjar santai, dengan melemparkan senyum ke hadirin.
"Agar tidak terjadi confuse, siapa berpendapat, siapa yang sedang duduk di sini," tambahnya.
Sembari menunggu slide ditampilkan, Ganjar kembali mengulang pernyataannya saat memaparkan gagasan bacapres soal tantangan dalam pemberantasan korupsi, yakni kebiasaan koruptif.
Kerja nyogok, mau dapat project nyogok, kemudian ketemu seseorang ketangkap OTT KPK," jawabnya.
Selain aktor atau pelaku korupsi, ia juga menyoroti kebijakan yang korup. Yakni berupa regulasi yang menguntungkan sebagian, tapi seolah-seolah untuk kepentingan bersama.
Selain itu, sistem kelembagaan yang korup hingga praktik korup yang tiap hari ditolerir menjadi tantangan dalam pemberantasan korupsi.
"Makanya saya tuliskan dalam solusi ini adalah penguatan Jaksa, KPK dan Kepolisian, yang saya sebut APK (Aparat Penegak Hukum). Clear?" lanjut Ganjar, bertanya balik.
"Jadi tidak sependapat KPK dibubarkan, malah justru harus dikuatkan," tanya Najwa lagi.
"Sepakat dikuatkan," tegas Ganjar disambut tepuk tangan hadirin.
Namun, Najwa belum mau menelan mentah-mentah jawaban tersebut. Ia kembali melontarkan beberapa pertanyaan lanjutan yang lebih konkret: "Apakah ketika nanti Anda menjabat presiden, KPK akan dikembalikan lagi independensinya, tidak seperti sekarang?" cecar Nana, sapaan akrabnya.
"Dikuatkan," tegas Ganjar lagi. "Revisi apakah kemudian akan dikembalikan?" tanya Nana lagi.
"Harus saya jawab ketiga kalinya; satu, dikuatkan; dua revisi regulasi. Revisi regulasi mba, itu membutuhkan satu treatment tersendiri: political interplay," tegas Ganjar lagi
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu