TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Warga Muhammadiyah Diklaim Dukung AMIN

PAN Nggak Khawatir

Oleh: Farhan
Editor: admin
Minggu, 05 November 2023 | 16:11 WIB
Wakil Ketum PAN Viva Yoga. Foto : Ist
Wakil Ketum PAN Viva Yoga. Foto : Ist

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak ambil pusing dengan klaim Prof Din Syamsuddin, warga Muhammadiyah condong memilih Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.

Menilik sejarah, PAN lahir dari ormas Muhammadiyah dan kini menjadi salah satu partai pendu­kung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. “Semua bebas memilih kandidatnya tanpa ada sekat ideologis, kultural, et­nis, agama, atau kelompok,” ujar Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Viva meyakini, setiap ormas keagamaan, termasuk Muhammadiyah, dalam menyalurkan aspirasi politiknya tidaklah bersifat monolitik. Melainkan, terdistribusi ke semua parpol, caleg, atau capres. Aspirasi yang memiliki sebaran luas. “Hal ini karena politik sudah rasional dan pemilih menggunakan akal sehat,” katanya.

Meski begitu, PAN tetap berkampanye ke seluruh lapisan masyarakat, terutama Muhammadiyah sebagai organisasi yang melahirkan PAN. Mantan aktivis juga menanggapi kelakar Din yang mengukur usia terbaik pe­mimpin bangsa itu tidak terlalu tua dan tidak kemudaan. Terlalu tua berpotensi pikun, dan terlalu muda belum memiliki jam ter­bang yang cukup tinggi.

Bagi Viva, pemimpin itu tidak bisa diukur dari variabel umur saja. “Nanti bisa tersesat di jalan yang terang, he he,” kelakarnya.

Seorang pemimpin, lanjut­nya, harus memiliki kualifikasi spesifikasi yang melekat. Di antaranya, memiliki integritas pribadi yang baik, visi yang jelas dan futuristik, kompetensi dan kapasitas, pengalaman empiris, cinta Tanah Air dan rakyat, serta memiliki nilai leadership yang tangguh dan kuat.

Beberapa variabel itu, rincinya, tidak bisa dibatasi umur yang bersifat kuantitatif. Bisa saja, yang muda usia tapi tangguh dan memiliki inovasi. Sementara yang tua, lebih berpengalaman, wise, sabar, dan semakin kreatif. “Dari pernyataannya Pak Din, beliau ti­dak mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran ya, he-he,” bisiknya.

Sebelumnya, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin mengatakan dukungan­nya ke Anies-Cak Imin dengan mendatangi Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Jakarta, Jumat (3/11).

Meskipun memiliki dukungan massa dan sempat menjadi Ketum Muhammadiyah, Din mengklaim kehadirannya itu adalah dukungan secara pribadi. Nanun, dirinya mengunjungi daerah dan berdialog dengan pe­mimpin organisasi, mereka men­dukung AMIN. "Semoga ini men­jadi kenyataan pada Pemilihan Presiden 2024," harapnya.

Di kesempatan itu, Din juga berkelakar Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai tokoh muda. Din pun menyebut kedua orang itu belum tua. Seperti diketa­hui, Capres Prabowo Subianto berumur 71 tahun. Sementara pasangannya, Cawapres Gibran Rakabuming Raka, berumur 36 tahun. Prof Din menyebut, Indonesia memerlukan pemimpin yang segar. Tidak terlalu tua dan jangan terlalu muda.

“Kalau terlalu tua ini suka pikun, suka lupa. Jangan-jangan lupa nanti Pancasila. Yang terla­lu muda, apalagi minim pengala­man, justru berbahaya," katanya.

Terpisah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti berpesan agar masyarakat tidak larut dalam euforia yang berlebihan di kontestasi Pilpres 2024. “Pemilihan presiden wakil presiden dan pemilihan legislatif itu adalah peristiwa politik yang biasa-biasa saja, sehingga tentu kita seharusnya juga menyikapinya secara biasa-biasa saja, begitu,” kata Mu’ti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, kemarin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit