Suhu Panas Ekstrem, Fans Meninggal, Taylor Swift Tunda Konser Di Brazil
BRAZIL - Superstar Amerika Taylor Swift (33) menunda konsernya di Rio de Janeiro Brazil, menyusul suhu panas ekstrem, dan meninggalnya seorang fans berusia 23 tahun di antara kerumunan 60 ribu orang dalam konser pertama Eras Tour, Jumat (17/11/2023).
Penundaan itu diumumkan Swift, melalui Instagram Story.
"Saya menulis ini dari ruang ganti di stadion. Kami memutuskan menunda pertunjukan malam ini, mengingat suhu ekstrem di Rio. Keselamatan dan kesejahteraan para fans, sesama artis,dan kru harus dan akan selalu diprioritaskan," papar megabintang pop dengan 276 juta follower Instagram.
Dalam video yang diposting sebelumnya, Swift terlihat mengutus orang untuk membagikan botol air kepada para fans agar tidak mengalami dehidrasi. Dia bahkan melemparkannya sendiri, ke arah penonton.
"Dengan hati yang hancur, saya mengatakan, kami kehilangan penggemar lebih awal pada malam ini. Kehancuran ini begitu dalam,” kata Swift.
Sekretariat Kesehatan Rio melaporkan, Ana Benevides meninggal pada Jumat (17/11/2023) malam, setelah mengalami cardiorespiracy arrest atau hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba di Stadion Nilton Santos, saat menyaksikan konser Swift.
Upaya penyelamatan nyawanya gagal, penyelidikan pun telah diluncurkan.
Saat ini, penyebab kematian tidak dapat ditentukan," kata pihak agensi.
Mayoritas wilayah tengah dan tenggara Brazil memang sedang dihantam gelombang panas musim semi yang luar biasa.
Fans mengecam penanganan panas di tempat konser. Mereka marah, karena petugas melarang mereka membawa air.
"Apa yang terjadi pada wanita muda itu adalah sebuah kejahatan, karena organisasi yang buruk," kata Yasmin Monteiro (24), yang mencoba memasuki stadion pada Sabtu (18/11/2023), dengan menenteng lima liter air, seperti dikutip AFP. Sebelum pengumuman konser malam itu ditunda.
Caio Wesley (25), yang mencoba membawa empat liter air, menyebut penyelenggara egois.
"Saya membawa semua air ini untuk melihat berapa lama saya bisa bertahan," katanya.
Terkait hal tersebut, pada Sabtu (18/11/2023), Kementerian Kehakiman Brazil menerbitkan resolusi yang mewajibkan penyelenggara acara menjamin akses air minum untuk penonton konser.
"Tidak dapat diterima, bila orang-orang menderita, pingsan dan bahkan mati karena kurangnya akses ke air," kata Menteri Kehakiman Flavio Dino.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu