Perekonomian Makin Moncer, 193 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran
JAKARTA - Jumlah pemudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini meningkat. Sebanyak 193 juta orang yang akan mudik diyakini bakal ikut menggerakkan perekonomian nasional.
Presiden Jokowi mengimbau masyarakat merencanakan mudik lebih awal karena ada peningkatan jumlah pemudik 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali, karena diprediksi mencapai 190 juta pergerakan. Yang terpenting adalah kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan mudik,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Imbauan tersebut juga menjadi bagian dari upaya Pemerintah memastikan bahwa tradisi mudik Lebaran yang menjadi bagian penting dari budaya Indonesia dapat berlangsung baik dan tanpa hambatan.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi pergerakan mudik masyarakat secara nasional mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yang 123,8 juta orang.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta swasta,” tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Data Kemenhub menunjukkan, daerah asal perjalanan terbanyak pada mudik Lebaran tahun ini, yakni Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang).
Disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang) dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang).
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, tingginya aktivitas masyarakat selama periode Ramadan dan mudik Lebaran tahun ini bakal ikut menggerakkan perekonomian nasional.
Menurutnya, peningkatan penjualan akan terjadi di berbagai sektor. Mulai dari barang-barang kebutuhan pokok, jasa, transportasi, pariwisata, makanan minuman sampai manufaktur.
“Pergerakan pemudik yang sangat besar juga akan meningkatkan konsumsi di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah juga bakal meningkat,” kata Esther kepada Redaksi, Jumat (29/3/2024).
Apalagi, sebagian besar dari pemudik yang merupakan pekerja maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), sehingga mereka akan membelanjakan uangnya di daerah. Dengan membelanjakan uang THR, konsumsi rumah tangga akan naik.
“Pemudik juga berbelanja dan berlibur di kampung, sehingga pendapatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pariwisata, restoran, hotel dan cafe di daerah ikut meningkat,” kata Esther.
Kendati begitu, masyarakat diimbau tetap selektif membelanjakan uangnya dan harus sesuai dengan kebutuhan.
“Harus ada prioritas. Karena setelah Lebaran kebutuhan akan meningkat. Akan ada tahun ajaran baru bagi anak sekolah, pengeluaran bakal meningkat lagi,” ujar Esther.
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, Ramadan dan Lebaran tahun ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tetap solid.
“Proyeksi kami, ekonomi nasional bakal tumbuh pada kisaran 5 persen pada triwulan Idan II-2024. Secara konsisten, perputaran uang juga diprediksi tetap tumbuh positif,” kata Josua di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu