Tak Boleh Ada Yang Kelaparan
SERPONG - Meski ekonomi global sedang sakit, banyak negara masuk ke jurang resesi, akibat melonjaknya harga bahan pangan dan energi, rakyat negeri ini tetap harus bisa makan dan bisa menyekolahkan anak.
Perang Rusia-Ukraina dan konflik Iran-Israel menyebabkan pasokan bahan pangan, minyak dan gas bumi ke puluhan negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Latin terhambat. Akibatnya, ekonomi mereka kini babak belur. Rakyatnya mulai kesulitan mendapatkan bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, tidak sedikit yang mulai terancam kelaparan.
Kondisi ekonomi global yang makin sulit, ditambah musim kemarau yang diprediksi lebih kering dan panas bisa mengancam produksi beras di banyak negara produsen.
Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, kita berharap, stok beras di gudang Bulog yang saat ini ada sekitar 1,6 juta ton, ditingkatkan menjadi 2 juta ton. Untuk ini, pemerintah perlu melobi negara-negara produsen beras, supaya mau melepaskan sebagian stoknya.
Sekarang ini akibat adanya ancaman kekeringan dan gagal panen, India, Vietnam, Kamboja dan Thailand menahan stok berasnya. Jadi perlu lobi tingkat tinggi untuk mendapatkan beras dari negara-negara produsen yang stoknya berlebih.
Dengan stok beras di gudang Bulog sebanyak 2 juta ton, pemerintah bisa leluasa melakukan operasi pasar ketika harga beras di pasar tradisional melonjak. Dengan cadangan beras 2 juta ton, pemerintah juga bisa dengan cepat memberikan bansos kepada orang-orang di level paling bawah yang tak mampu lagi membeli beras ketika harga naik tinggi.
Kita berharap, ke depan ini, pemerintah pusat, para gubernur, bupati dan walikota lebih jeli lagi memonitor kondisi warganya di lapisan bawah. Kalau ada tanda-tanda persediaan beras mereka menipis, atau bahkan sudah tak mampu lagi membeli beras, segera salurkan bansos.
Supaya orang-orang yang sangat miskin tetap bisa makan, selain bansos beras, juga perlu diberikan bantuan minyak goreng, gula dan telur. Ditambah bansos tunai. Orang-orang di level bawah, butuh uang tunai untuk membeli buku pelajaran dan seragam anak sekolah.
Hingga pertengahan tahun 2025, ekonomi Indonesia diprediksi bakal menghadapi tekanan berat, terutama akibat memburuknya ekonomi global sejak awal tahun ini.
Untuk itu, roda perekonomian rakyat harus terus didorong supaya tak berhenti berputar. Caranya, pertama, siapkan sebanyak mungkin proyek-proyek padat karya. Kedua, perluas bantuan untuk bisnis rakyat kecil di pedesaan dan ketiga, salurkan bansos sembako untuk orang-orang yang ada di lapisan paling bawah.
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu