Sumut Jadi Pertarungan Seru Edy Rahmayadi Dan Bobby Nasution
SUMUT - Pilkada Sumatera Utara (Sumut) tinggal hitungan bulan. Nama-nama bakal calon gubernurnya mulai bermunculan. Banyak yang memprediksi Pilkada Sumut bakal jadi pertarungan residu pilpres, apalagi ada menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution yang diunggulkan melawan incumbent Edy Rahmayadi.
Partai-partai besar di Sumut sudah ancang-ancang bertarung di pilkada. Mereka pun sedang menyiapkan para jagoannya. Dari kubu Partai Golkar misalnya. Partai yang dipimpin Airlangga Hartarto ini, menyiapkan nama untuk duduk sebagai Sumut 1. Yaitu Ketua DPD I Golkar Sumut Musa Rajekshah atau Ijeck dan Abdul Azis.
Bobby Nasution sejak Senin (20/5/2024) sudah menjadi kader Gerindra dan mendaftar di partai tersebut sebagai bakal calon Gubernur Sumatera Utara di hari yang sama.
Kemungkinan besar Bobby menjadi satu-satunya calon yang diusung Gerindra. Dan jika koalisi pilpres sejalan dengan koalisi pilkada di Sumut, ada peluang mengawinkan Bobby dengan calon dari Golkar.
PDI Perjuangan (PDIP) tidak mau ketinggalan untuk bertarung di Pilkada Sumut. Partai berlambang banteng moncong putih ini pun sudah punya tiga nama jagoan. Dari internal partai ada Nikson Nababan, selaku mantan Bupati Tapanuli Utara (Taput) dua periode. Kader Banteng ini telah mengambil formulir pendaftaran sebagai Calon Gubernur Sumut ke partainya.
Berikutnya, ada Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut incumbent. Sejak jauh-jauh hari, Edy telah mengambil formulir pencalonannya ke PDIP. Tak cuma itu, formulir pendaftaran juga dikantonginya dari PKS, PKB dan Demokrat.
Terakhir, ada nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini secara khusus ditugaskan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk urusan Pilkada. Namun, belum diketahui di daerah mana dia bakal bertarung.
Perihal lokasinya justru datang dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Provinsi Sumut, Rapidin Simbolon. Yakni di Pilkada Sumut. Disinyalir, tujuannya tak lain untuk melawan ketenaran Bobby.
Kemudian dari PKS ada nama Tifatul Sembiring. Mantan Presiden PKS itu berhasil meraih suara terbanyak di dapilnya pada Pileg lalu.
Lalu, bagaimana respon para kandidat di Pilkada Sumut? Ahok menyampaikan, terima kasih atas dukungan dan permintaan DPD PDIP untuk Pilkada Sumut. Walaupun dia mengaku butuh banyak belajar soal Sumut. “Saya nggak gitu paham Sumut,” kata Ahok.
Lebih lanjut, mantan Komisaris Utama PT Pertamina ini menegaskan, masih menunggu keputusan akhir dari Megawati Soekarnoputri. “Yang penting tugas saya buat bantu teman-teman yang ikut pilkada sebetulnya,” pungkas Ahok.
Sementara itu, Bobby mengatakan, urusan Pilkada bukan siapa lawan siapa. Menurut suami Kahiyang Ayu ini, semakin banyak calon yang maju justru semakin bagus buat masyarakat. Sebab, lebih banyak ide dan gagasan yang bisa diperoleh.
Ya enggak apa-apa, bagus. Saya selalu menyampaikan, kita bukan cari siapa lawan siapa,” katanya di Kantor Wali Kota Medan, Senin (27/5/2024).
Ditanya siapa yang bakal mendampinginya di Pilkada Sumut, Bobby masih menyembunyikannya. “Bocoran pasangan nanti. Kalau sekarang cepat sekali,” tutupnya.
Sedangkan, Edy mengaku, siap bersaing dengan siapapun. Bermodalkan pengalamannya di pilkada sebelumnya, Edy menegaskan, punya strategi khusus untuk meraih simpati masyarakat.
Ketua PDIP Sumut, Rapidin Simbolon mengatakan, Sumut akan jadi medan pertarungan penting buat PDIP. Sebab, disini ada Bobby. Ia pun berharap tidak ada intervensi dari penguasa. “Pertarungannya agak sedikit tinggi karena menantu Pak Presiden, Pak Bobby,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan parpol lain? Ketua DPP PAN Saleh Daulay memastikan partainya akan mendukung Bobby di Pilkada 2024. Itu sejalan dengan perintah Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Dia menyebut, partainya telah menugaskan Bobby membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Khususnya yang ada di barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran dalam Pilpres.
Ia pun mengaku tidak takut jika nanti jagoannya harus bertarung dengan Ahok di Pilkada Sumut. Sebab, menurutnya, elektabilitas Ahok belum tentu kuat di Sumut. “Kalau di Jakarta mungkin Ahok kuat, kalau di Medan kan siapa tahu,” ujar Saleh di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/5/2024).
Senada dengan Saleh, Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengakui, partainya mendukung Bobby. Alasannya, Demokrat ingin melanjutkan kerja sama politik dengan KIM, khususnya di Pilkada serentak 2024.
“Partai Demokrat telah berkomitmen untuk senantiasa selaras dengan Koalisi Indonesia Maju di tingkat pusat pada pilkada serentak mendatang, utamanya pada pemilihan gubernur,” jelasnya.
Melihat peta pertarungan politik di Pilkada Sumut, Direktur Trias Politika, Agung Baskoro mengatakan, jika Ahok benar-benar maju, maka bisa dipastikan pertarungannya bakal seseru Pilpres. Sebab, di satu sisi ada Bobby yang melambangkan Jokowi. Di sisi lain ada Ahok yang melambangkan PDIP.
“Bila Ahok jadi maju dalam Pilgub Sumut, maka ini memastikan bahwa residu pilpres 2024 atau pilpres putaran kedua bukan saja mengemuka di DKI, namun juga di Sumut,” ulasnya, semalam.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, Ahok memang sengaja dipasang di Sumut untuk berhadapan dengan Bobby. “Ini lanjutan dari persaingan di Pilpres lalu,” ujarnya.
Adi mengatakan, nama Ahok memang tidak sementereng Edy, Musa dan Bobby. Namun, Ahok punya nama besar dan pengalaman di Jakarta.
Pos Tangerang | 8 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu