TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Anies-Sohibul Belum Aman

Laporan: AY
Kamis, 27 Juni 2024 | 08:38 WIB
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan keterangan terkait Pilkada Jakarta di Jakarta. Foto : Ist
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan keterangan terkait Pilkada Jakarta di Jakarta. Foto : Ist

JAKARTA - Keputusan PKS mendeklarasikan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta belum aman. Pasalnya, rekan koalisi PKS yaitu PKB dan Nasdem belum memberikan dukungan untuk duet itu. Tanpa tambahan partai lain, tiket Anies-Sohibul tidak cukup memenuhi syarat maju di pilkada.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengatakan, duet AMAN versi PKS belum final. Masih ada peluang perombakan.

“PKS memang menang di Pileg Jakarta, tapi suaranya nggak sampai 20 persen, karena baru 18 kursi. Sementara 20 persennya itu 22 kursi,” kata Huda, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Huda menyebut, keputusan PKS mengawinkan Anies dengan kadernya, terlalu grasa-grusu. PKS, kata dia, bakal kesulitas menggandeng teman koalisi. Sebab, parpol lain sulit dukung jagoan Pilkada yang sudah dipasangkan dari awal. “Di mata saya sih blunder,” kritiknya.

Kalau sikap ngotot PKS ini diteruskan, kata Huda, maka Anies yang terkena dampaknya. “Koalisi bisa deadlock. Bisa nggak dapat teman mitra Koalisi,” ujar Ketua Komisi X DPR itu.

Menurut Huda, terdapat dua hal yang tidak tepat dalam keputusan PKS mencalonkan Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta 2024. Pertama, keputusan itu diambil setelah PKS mengumumkan Sohibul sebagai Cagub yang diusung di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, jaraknya hanya 2 hari, lalu dikoreksi Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Menurutnya, perubahan sikap itu menunjukkan adanya kegamangan di internal PKS. “Problem lainnya, langsung memasangkan antara Mas Anies dan Mas Sohibul Iman,” tutur Huda.

Penolakan juga datang dari Ketua DPW NasDem Jakarta, Wibi Andrino. Kata dia, NasDem maunya Anies berpasangan dengan kadernya. Entah itu Ahmad Sahroni ataupun dirinya sendiri.

“Kami masih menunggu arahan dari Ketua Umum NasDem Bapak Surya Paloh,” ungkap Wibi.

Meskipun Anies masuk radar teratas sebagai cagub, NasDem tidak ingin terburu-buru memberikan surat tugas kepada AMAN. NasDem masih mempertimbangkan figur yang akan diusung pada Pilkada Jakarta 2024 nanti.

“Pilkada kali ini, mungkin di Jakarta NasDem agak dalam posisi di ujung, tetapi pasti akan mengambil suatu keputusan,” terang Wibi.

Sementara, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengklaim sudah bicara kepada PKB dan NasDem terkait pasangan AMAN untuk Pilgub Jakarta. “Kalau soal kesepakatan, itu urusan lain nanti,” sebut Habib Aboe.

Aboe meyakini satu paket calon yang sudah diumumkan PKS untuk Pilkada 2024 tidak akan membatasi hak parpol koalisi. Menurutnya, komunikasi masih terbuka lebar.

“Nggak ada yang nge-blok. Nanti komunikasi masih terbuka semua,” sambung anggota Komisi III DPR itu.

Soal persetujuan parpol lain kepada pasangan AMAN, khususnya PKB yang sudah menyatakan dukungan kepada Anies, Aboe enggan mengomentari lebih jauh. Menurutnya, Pilkada Jakarta masih sangat dinamis. “Kita lihat saja nanti, tapi untuk sementara ini yang berkembang Anies-Sohibul Iman,” bebernya.

Diketahui, PKS awalnya memutuskan Sohibul Iman sebagai Cagub DKI Jakarta. Namun, selang 2 hari keputusan itu dikoreksi. PKS kemudian mendeklarasikan duet Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta. Pasangan yang disingkat AMAN ini dideklarasikan langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Selasa (25/6/2024).

Syaikhu mengklaim, dukungan ini diputuskan dengan mempertimbangkan usulan dari DPW PKS DKI Jakarta, dan mendengar masukan para tokoh ulama, cendekiawan, serta masyarakat. Sebagai partai pemenang Pileg 2024 di Jakarta, tidak ada salahnya jika PKS mengusung kadernya sendiri.

Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur LIMA Ray Rangkuti menganggap PKS terlalu buru-buru memasangkan Anies-Sohibul Iman. Menurutnya, keputusan ini justru akan merugikan PKS pada Pilkada 2024.

“Tidak ada situasi eksternal yang menghendaki PKS untuk buru-buru mendeklarasikan Anies-Iman, lebih karena perdebatan internal PKS sendiri,” kata Ray.

Ray mengatakan menduetkan Anies- Sohibul sama dengan menduetkan dua orang bersaudara. Ia menyebut tak ada nilai tambah bagi pasangan ini karena Anies dan Sohibul berada di ceruk suara yang sama.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo