TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Setelah Kunker Dari Prancis, Serbia, Turki Dan Rusia, Prabowo Langsung Lapor Jokowi

Laporan: AY
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 08:14 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pertemuan Prabowo dengan Er­dogan ini membahas soal komitmen kedua negara di bidang pertahan­an, termasuk peningkatan kapasitas angkatan bersenjata hingga industri pertahanan kedua negara. Dalam kes­empatan itu, Prabowo juga menemui Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler. Keduanya membahas hubungan bilat­eral di bidang pertahanan.

Selain itu, Prabowo juga menemui Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, untuk membicarakan situasi geopolitik. Kunjungan Prabowo di Turki dilanjut­kan dengan mendatangi Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Tempat ini dikenal sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi pertahan­an terkemuka di Turki.

Dari Turki, Prabowo terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladi­mir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024). Prabowo dan Putin membahas penguatan kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang yang mencakup pendidikan, pariwisata, keta­hanan pangan dan pertahanan. Selain itu, Prabowo dan Putin juga membahas kerja sama mengenai energi nuklir.

Prabowo mengatakan, saat ini sedang mendalami dan berdiskusi terkait potensi kerja sama dengan pihak Rusia. Sementara untuk sektor pariwisata, Prabowo juga mengungkap dukungan atas sejumlah langkah yang akan dilakukan Rusia. Salah satunya rencana membuka Konsulat Jenderal Rusia di Bali. Prabowo juga mengun­dang Rusia untuk menghadiri pameran pertahanan yang akan digelar pada No­vember 2024 mendatang di Indonesia.

Setelah melakukan kunjungan ke luar negeri, Prabowo memang selalu melaporkan hasil kunjungan tersebut ke Presiden Jokowi. Sebelumnya, Prabo­wo juga pernah melakukan kunjungan luar negeri ke Singapura dalam rangka menghadiri Shangri-La Dialogue yang digelar International Institute for Strate­gic Studies (IISS), pada awal Juni lalu. Usai kunjungan itu, Prabowo langsung melaporkan hasil kunjungan tersebut.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai apa yang dilakukan Prabowo itu menunjukkan keakraban antara Prabowo dan Jokowi. Ini juga pertanda transisi pemerintahan berjalan mulus.

Menurut Ujang, proses transisi yang berjalan damai, tertib dan aman juga menunjukkan bahwa beberapa upaya memecah belah Jokowi dan Prabowo adalah angan-angan belaka. Ujang berpendapat keduanya hanya fokus pada kepentingan negara.

"Tidak terjadi gejolak, tidak terjadi konflik tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Ujang, kemarin.

Ujang berpendapat harmonisnya hubungan Jokowi dan Prabowo, ter­masuk dalam konteks transisi peme­rintah sebagai contoh baik karena elite atau unsur pimpinan negara tak gaduh. Ia pun menyebut hal ini menjadi salah satu bukti kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi.epulang dari kunjungan ke Prancis, Serbia, Turki dan Rusia, Presiden terpilih Prabowo Subianto langsung menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/7/2024). Kepada Jokowi, Prabowo melaporkan hasil pertemuan dengan para pemimpin negara selama kunjungan sepekan di Eropa.

Prabowo tiba di Istana Negara sekitar pukul 3 sore. Menteri Pertahanan itu, menumpang mobil Toyota Alphard warna putih bernomor pelat 1-00 berlogo Kemenhan.

Prabowo tampil rapi dengan sa­fari warna krem peci dan kacamata hitam. Turun dari mobil, Prabowo menyapa awak media yang sudah berkumpul sejak siang. Mayor Teddy Indra Wijaya, sang ajudan, mengikuti dari belakang sambil menenteng tas.

Kepada awak media, Eks Danjen Kopassus itu menyampaikan maksud kedatangannya di Istana, yaitu untuk melaporkan hasil kunjungan kerjanya ke Paris, Serbia, Turki, dan Rusia. “Saya baru tiba kemarin sore, jadi hari ini saya minta waktu ke Presiden untuk melaporkan kunjungan saya kemarin," kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, akan melaporkan hasil pertemuan dengan pemimpin Serbia, Turki, dan Rusia. "Ya, laporan saja," kata Prabowo. Setelah itu, Prabowo bergegas ma­suk ke dalam Istana.

Seperti diketahui, Prabowo memulai kunjungan kerja ke Eropa pada 24 Juli dan kembali ke Tanah Air pada 31 Juli 2024. Dalam rang­kaian perjalanannya itu, Prabowo bertemu dengan para pemimpin di Emmanuel Macron; Presiden Serbia Aleksandar Vucic; Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan; dan Presiden Rusia Vladimir Putin.empat negara, yaitu Presiden Prancis

Prabowo memulai kunjungan ke Prancis. Ketum Partai Gerindra itu disambut hangat Presiden Macron di Istana Elysee. Turun dari mobil, Prabowo langsung mendapat salam dan peluk hangat. Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Macron membahas seputar isu keamanan global dan ren­cana peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, seperti modernisasi alut­sista, industri pertahanan, pendidikan dan latihan serta forum dialog.

Kunjungan Prabowo ke Prancis juga dalam rangka melaksanakan tugas dari Presiden Jokowi untuk meng­hadiri pembukaan Olimpiade Paris 2024, Sabtu (27/72024). Prabowo berkesempatan menemui Presiden FIFA Gianni Infantino dan membahas upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sepakbola di Tanah Air.

Pada hari yang sama, Prabowo juga menemui Presiden International Olympics Committee, Thomas Bach di Prancis. Pertemuan keduanya memba­has soal potensi Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan Olimpiade 2036.

Dari Prancis, Prabowo terbang ke Serbia, pada Senin (29/7), dan bertemu Presiden Aleksandar Vucic. Pertemuan keduanya untuk memperkuat dialog politik, mengembangkan serta men­dorong kerja sama ekonomi di semua bidang yang dapat menguntungkan kedua negara.

Masih di hari yang sama, Prabowo terbang ke Turki menemui Presiden Recep Tayyip Erdogan. Prabowo merasa terhormat karena disambut langsung oleh Erdogan. Dalam kes­empatan itu, Prabowo memberikan selamat pada Erdogan atas terpilihnya sebagai presiden. Erdogan tak kalah memberikan sambutan. Ia berharap Prabowo dapat kembali ke Turki usai resmi dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Pertemuan Prabowo dengan Er­dogan ini membahas soal komitmen kedua negara di bidang pertahan­an, termasuk peningkatan kapasitas angkatan bersenjata hingga industri pertahanan kedua negara. Dalam kes­empatan itu, Prabowo juga menemui Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler. Keduanya membahas hubungan bilat­eral di bidang pertahanan.

Selain itu, Prabowo juga menemui Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, untuk membicarakan situasi geopolitik. Kunjungan Prabowo di Turki dilanjut­kan dengan mendatangi Pusat Teknologi Nasional Ozdemir Bayraktar, Istanbul. Tempat ini dikenal sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi pertahan­an terkemuka di Turki.

Dari Turki, Prabowo terbang ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladi­mir Putin di Istana Kremlin, Moskow pada Rabu (31/7/2024). Prabowo dan Putin membahas penguatan kerja sama Indonesia-Rusia di berbagai bidang yang mencakup pendidikan, pariwisata, keta­hanan pangan dan pertahanan. Selain itu, Prabowo dan Putin juga membahas kerja sama mengenai energi nuklir.

Prabowo mengatakan, saat ini sedang mendalami dan berdiskusi terkait potensi kerja sama dengan pihak Rusia. Sementara untuk sektor pariwisata, Prabowo juga mengungkap dukungan atas sejumlah langkah yang akan dilakukan Rusia. Salah satunya rencana membuka Konsulat Jenderal Rusia di Bali. Prabowo juga mengun­dang Rusia untuk menghadiri pameran pertahanan yang akan digelar pada No­vember 2024 mendatang di Indonesia.

Setelah melakukan kunjungan ke luar negeri, Prabowo memang selalu melaporkan hasil kunjungan tersebut ke Presiden Jokowi. Sebelumnya, Prabo­wo juga pernah melakukan kunjungan luar negeri ke Singapura dalam rangka menghadiri Shangri-La Dialogue yang digelar International Institute for Strate­gic Studies (IISS), pada awal Juni lalu. Usai kunjungan itu, Prabowo langsung melaporkan hasil kunjungan tersebut.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai apa yang dilakukan Prabowo itu menunjukkan keakraban antara Prabowo dan Jokowi. Ini juga pertanda transisi pemerintahan berjalan mulus.

Menurut Ujang, proses transisi yang berjalan damai, tertib dan aman juga menunjukkan bahwa beberapa upaya memecah belah Jokowi dan Prabowo adalah angan-angan belaka. Ujang berpendapat keduanya hanya fokus pada kepentingan negara.

"Tidak terjadi gejolak, tidak terjadi konflik tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Ujang, kemarin.

Ujang berpendapat harmonisnya hubungan Jokowi dan Prabowo, ter­masuk dalam konteks transisi peme­rintah sebagai contoh baik karena elite atau unsur pimpinan negara tak gaduh. Ia pun menyebut hal ini menjadi salah satu bukti kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo