Pak Presiden, Zul Cs Udah Kebelet Tuh...
JAKARTA - Sudah berkali-kali, harapan PAN masuk kabinet pupus, seiring wacana reshuffle yang timbul-tenggelam.
Namun kali ini, di sisa masa pemerintahan yang tinggal 2 tahun lagi, PAN tidak mau ambyar lagi. Partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu, sudah terang-terangan siap masuk kabinet. Dear Pak Presiden, Zulkifli cs udah kebelet tuh....
Dari seluruh parpol koalisi pendukung pemerintah, hanya PAN yang belum kebagian jatah menteri di kabinet.
Padahal sudah dari Agustus 2021, partai berlambang matahari terbit itu, menyatakan resmi gabung dalam koalisi pemerintahan. Zulkifli cs hanya bisa pasrah dan bersabar menunggu kabar baik dari Presiden Jokowi.
Kini, di saat isu reshuffle berhembus lagi, harapan PAN bisa masuk kabinet, hidup lagi. Apalagi para politisi di Senayan juga memberi bocoran, kalau perombakan kabinet akan dilakukan 15 Juni nanti atau pada Rabu Pahing.
Ketua DPP PAN, Ahmad Yohan menyikapi wacana reshuffle kabinet itu dengan mempersiapkan kader terbaiik. Kata dia, PAN sangat siap membantu Jokowi di sisa masa jabatan yang tinggal 2 tahun lagi.
"Kita carikan kader terbaik kita. Kita carikan tokoh di mana-mana, di kampus, di mana-mana, yang memenuhi harapan Pak Jokowi," kata Yohan dalam diskusi 'Jangan Pegel Nunggu Reshuffle' di Jakarta, kemarin.
Dalam memasuki tahun politik ini, Yohan mengkritik kinerja menteri yang dianggapnya sudah tidak fokus lagi. Kata dia, ada menteri yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi demi bisa nyapres di 2024.
Namun, Yohan menyerahkan sepenuhnya urusan reshuffle kepada presiden selaku pemegang otoritas penuh. PAN sebagai parpol pendukung pemerintah, kata dia, akan menyiapkan kader terbaik untuk membantu memperkuat kinerja kabinet.
"Nah, kita ingin, kalau memang ada kebutuhan, ada keluhan, ada persoalan, di dalam kabinet Pak Jokowi, ya silakan, itu kan hak Pak Jokowi mau ganti atau tidak. Kalau mau ganti, kita akan carikan orang yang terbaik agar bisa duduk memenuhi harapan yang kita inginkan," imbuhnya.
Namun, Sekretaris Fraksi PAN di DPR ini mengaku, hingga saat ini, partainya belum diajak bicara oleh Jokowi soal kabinet.
Jokowi belum meminta PAN untuk menyiapkan kader terbaiknya. PAN tetap bersabar dan akan menunggu.
“Karena sejak awal PAN bergabung pemerintahan tanpa syarat, melainkan hanya untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.
Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago mengaku wajar PAN sangat kebelet masuk dalam kabinet. Apalagi, PAN sudah menunggu hampir 1 tahun untuk bisa masuk kabinet. Sedangkan sisa masa jabatan pemerintah, kata dia, hanya tinggal 2 tahun lagi.
"Lumayan masih dua tahun lagi bisa bergabung bersama membangun bangsa," kata Irma, saat dihubungi semalam.
Kalau nantinya PAN memang benar akan masuk kabinet, Irma berharap komposisi menteri tidak sampai mengganggu koalisi. Artinya, masuknya PAN di kabinet tidak mengurangi jatah kursi menteri dari anggota koalisi yang lain.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan, apa yang disampaikan PAN justru menjadi kekhawatiran mitra Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sebab itu, Golkar intens menjalin komunikasi, memberi masukan yang tepat bagi Pemerintah agar seluruh persoalan dapat terselesaikan.
Dave menganggap Pemerintah punya tanggung jawab besar dalam proses pemulihan ekonomi. Seluruh menteri harus fokus menjalankan tugasnya masing-masing.
"Alhamdulilah para menteri dari Golkar selalu menjalankan tugas sesuai tupoksinya. Maka hasil dari kementriannya tepat sasaran," klaimnya.
Saat ditanya harapan PAN masuk kabinet, Dave tidak ingin ikut campur, dan menyerahkan semuanya ke Jokowi.
"Rencana reshuffle kabinet adalah hak Presiden sepenuhnya. Jadi sebaiknya kita menunggu keputusan beliau," pesan Anggota Komisi I DPR RI ini.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai sikap PAN yang cenderung kebelet masuk kabinet masih wajar.
Maklum, sejak bergabung dalam koalisi pemerintah, PAN belum diajak Jokowi untuk bergabung di kabinet.
Kalau dalam setahun ini PAN belum juga masuk kabinet, kata Dedi, itu hanya persoalan momentum. Kata dia, saat ini, justru momentum yang pas bagi PAN masuk kabinet.
Kinerja sejumlah menteri, kata dia, sedang tidak baik dan perlu ada penyegaran. Masuknya PAN, kata dia, bisa membantuk mendongkrak kinerja kabinet menjadi lebih baik lagi.
"PAN punya kader-kader terbaik di bidang ekonomi. Jadi kesiapan PAN menyambut reshuffle sebenarnya cukup beralasan. Hanya tinggal bagaimana situasi politik di koalisi pemerintah," pungkasnya.
Seperti diketahui, isu rehuffle yang sempat dilontarkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, sudah dijawab oleh Jokowi. “Belum.. belum.,” jawab Jokowi. (rm.id)
TangselCity | 15 jam yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 13 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 16 jam yang lalu