Pelajar se-Tangsel Kompak Deklarasi Anti Tawuran
SERPONG - Pelajar se-Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kompak ramai-ramai mendeklarasikan gerakan anti tawuran.
Deklarasi tersebut berlangsung dalam kegiatan yang bertajuk Cegah Tawuran Antarpelajar (Cetar) di Global Islamic School (GIS), Serpong, Tangsel, Rabu (23/10/2024).
Kegiatan yang mengusung tema "Pelajar Bersatu Membangun Negeri" ini, merupakan hasil inisiasi jajaran Kepolisian Polres Tangsel, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Djati Wiyoto Abadhy menerangkan, deklarasi ini menjadi salah satu langkah sebagai upaya untuk mencegah berbagai permasalahan yang kini kerap dilakukan oleh remaja ataupun pelajar. Terutama
“Wilayah Metropolitan, seperti Jakarta dan termasuk juga Tangerang Selatan, saat ini menghadapi banyak tantangan terkait dinamika remaja dan pelajar. Tawuran antarpelajar masih menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani bersama,” ujar Djati dalam sambutannya.
Mengingat beberapa waktu lalu, di wilayah hukumnya baru saja terjadi peristiwa tragis sekaligus sangat memilukan, yang menyebabkan nyawa sejumlah pelajar di wilayah Bekasi melayang sia-sia.
Jasadnya mengambang di permukaan sungai, usai merencanakan aksi tawuran yang akhirnya berhasil dicegah oleh Kepolisian melalui patroli cyber.
“Kejadian seperti di Bekasi, di mana anak-anak meninggal akibat tawuran, seharusnya menjadi pembelajaran bagi kita semua. Kita tidak ingin ada lagi korban sia-sia di masa depan. Para pelajar harus diselamatkan dari bahaya ini, dan program CETAR merupakan langkah konkret untuk mencegah hal itu terjadi,” jelas Djati.
Ia pun berpesan kepada para pelajar, agar jangan sampai terjerembab dalam lubang aksi tawuran seperti ini.
"Masa depan adik-adik, tentu punya cita-cita luhur dan sesuai dengan harapan orang tua," imbuhnya.
Senada dengannya, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tangsel, Tabrani sangat mendukung gerakan semacam ini.
Menurutnya, tawuran tidak hanya bisa dihentikan dengan cara melerai atau menangkap para pelajar yang terlibat.
Namun lebih dari itu, pendekatan melalui langkah preventif harus diutamakan guna melindungi generasi muda dari tindakan kekerasan.
"Kalau kita hanya melerai atau menangkap anak-anak yang terlibat tawuran, masalah ini tidak akan selesai. Yang paling penting adalah menjaga generasi muda kita dengan cara yang tegas. Saya berdiskusi dengan Pak Kapolres, dan ide program CETAR ini sangat tepat untuk diterapkan di Tangsel," ungkapnya.
Ia berpesan kepada para pelajar, tawuran merupakan tindak kenakalan dan kejahatan remaja yang harus dihindari.
Sebaliknya sebagai generasi penerus bangsa, seorang pelajar harus menatap dan mulai menata untuk masa depan yang lebih baik.
"Masa depan adik-adik itu cerah. Saya yakin kalian bisa menjadi pengganti kami yang saat ini berdiri di sini. Semoga ada yang bisa menjadi Wali Kota, bisa menjadi Kapolres, menjadi Presiden, dan lain sebagainya," harap Tabrani.
Selain mendeklarasikan anti tawuran, pada kesempatan itu juga terdapat sejumlah pelajar yang dinobatkan sebagai Duta Cetar (Cegah Tawuran Antarpelajar).
Mereka akan menjadi contoh bagi para pelajar lainnya, untuk bersama-sama memerangi aksi tawuran di wilayah termuda se-Provinsi Banten ini.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu