Jalur Velodrome-Manggarai Strategis, Diprediksi Angkut 80.000 Penumpang Per Hari
JAKARTA - Jalur Light Rail Transit (LRT) Jakarta Velodrome-Manggarai memiliki nilai strategis karena beririsan dengan Stasiun Kereta Api (KA) Manggarai. Rute ini diproyeksi akan diakses 80 ribu penumpang per hari.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai yang dikerjakan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membetot atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Dalam sepekan, proyek tersebut dikunjungi dua Komisi. Komisi C pada Kamis (31/10/2024) dan Komisi B pada Senin (4/11/2024).
Dalam kunjungannya, Ketua Komisi C Dimaz Raditya meminta, pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B segera dirampungkan, setidaknya sesuai target.
Pembangunan jalur LRT sepanjang 6,4 kilometer itu, saat ini telah mencapai 33 persen dan berjalan sesuai timeline.
“Jangan sampai molor. Masih on the track bahwa 2026 sudah beroperasi. Sudah bisa digunakan,” kata Dimaz.
Dimas menegaskan, DPRD DKI akan memprioritaskan penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat seperti mewujudkan transportasi publik yang aman dan nyaman.
“Mudah-mudahan integrasi transportasi ini bisa segera tercapai,” tutur Dimaz.
Diungkap Dimaz, berdasarkan paparan direksi PT Jakpro, pengguna LRT dapat meningkat puluhan kali lipat jika pembangunan ini rampung. Saat ini, pengguna Kereta LRT Jakarta rute Pegangsaan Dua-Velodrome berkisar pada angka 4 ribu orang per hari.
Diharapkan dengan adanya penambahan rute ini bisa meningkat sampai 80 ribu per hari. Karena akan beririsan dengan Stasiun Manggarai. Kalau dihitung nilai ekonomisnya pengguna naik hampir 20 kali lipat,” ujarnya.
Untuk menarik minat warga, anggota Komisi C Adnan Taufiq meminta Jakpro menyiapkan kantong parkir di setiap stasiun LRT Jakarta. Karena masih banyak pengguna kendaraan pribadi yang bingung jika ingin memarkirkan kendaraannya apabila ingin naik LRT.
“Saya belum lihat ada tempat parkir di setiap stasiun untuk parkir kendaraan motor atau mobil. Kita sama-sama tahu bahwa masyarakat belum terbiasa pakai kendaraan umum dari rumah sampai stasiun,” ucap Adnan.
Kader Partai Gerindra ini berharap, Jakarta mencontoh Negara Belanda yang menyiapkan kantong parkir di setiap stasiun. Salah satunya di Stasiun Utrecht Central. Di sana pengelola stasiun telah menyiapkan 100 ribu tempat parkir untuk sepeda.
Kalau saya lihat di LRT belum ada ya,” tuturnya.
Keberadaan kantong parkir, sambung dia, sangat penting. Para pengguna kereta LRT akan merasa nyaman dan aman meninggalkan kendaraan pribadinya.
Mohon dipikirkan bagaimana supaya ada kantong parkir untuk sepeda, motor dan mobil,” pintanya.
Sementara, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh berharap, LRT Jakarta bisa melayani seluruh lapisan masyarakat. Termasuk disabilitas. Untuk itu, dia meminta PT LRT Jakarta mematangkan rancangan sarana dan prasarana untuk memudahkan para disabilitas dalam menikmati transportasi.
“Seperti membuat sudut kemiringan untuk berjalan, lift, penunjuk arah dan akses kursi roda,” katanya.
Setelah pembangunan jalur Fase 1B Velodrome-Manggarai rampung, sambung dia, dapat diperpanjang ke Dukuh Atas. Sehingga Dukuh Atas akan memiliki akses transit terbanyak di Jakarta. Terdiri dari lima jenis moda transportasi publik. Yaitu, MRT Jakarta, BRT Transjakarta, kereta bandara, kereta commuterline dan LRT Jabodebek.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin Direktur Utama menjelaskan, pembangunan LRT Fase 1B berjalan dengan lancar. Hambatan yang dihadapi, ungkap Iwan, bisa dikelola secara baik. Terutama bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar area proyek. PT LRT Jakarta terus melakukan sosialisasi untuk membangun pemahaman bersama masyarakat.
“Desain LRT ini di atas. Tidak ada underground. Semua elevated. Panjangnya 6,4 kilometer. Jumlah stasiun 5,” beber Iwan.
Kondisi terakhir, papar Iwan, konstruksi tiang beton jalur LRT sudah berlangsung di kawasan Velodrome maupun Manggarai.
“Mudah-mudahan bisa selesai tahun 2026,” ucapnya.
Iwan juga menyetujui usulan terkait penyediaan sarana prasarana bagi penyandang disabilitas. Bahkan, pihaknya akan mengundang para penyandang disabilitas dalam tahap uji coba LRT.
“Kami akan mengundang mereka semua komunitas difabel untuk mencoba fasilitas,” ucap Iwan.
Selain itu, nantinya akan ada beberapa petugas yang dibekali kemampuan tambahan berupa bahasa isyarat.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu