TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Waspada, 10 Kecamatan Di Jakarta Rawan Longsor

Oleh: Farhan
Sabtu, 14 Desember 2024 | 11:12 WIB
Tanah Longsor di daerah Jakarta Selatan. Foto
Tanah Longsor di daerah Jakarta Selatan. Foto

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di dekat tebing dan aliran sungai, untuk mengantisipasi longsor akibat cuaca ekstrem. Sebab, curah hujan di atas normal, berpotensi membuat tanah bergerak.

Berdasarkan data BPBD, ada 10 kecamatan di Jakarta rawan longsor.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji meminta, camat dan lurah serta masyara­kat aktif mengecek kondisi wilayahnya. Terutama yang berdekatan dengan aliran sungai dan tebing atau gawir.

Peningkatan curah hujan berpotensi menyebabkan tanah longsor. Petugas TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat akan memonitor kondisi wilayah yang membutuhkan penanganan,” kata Isnawa dalam keterangannya.

Isnawa mengajak masyarakat melakukan penanaman pohon di lokasi rawan longsor.

Apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak, lanjut Isnawa, masyarakat harus membuat bronjong dan turap. Hal itu bisa dilakukan mandiri atau kolektif oleh masyarakat. Tujuannya, meminimalisasi dampak yang lebih serius kalau terjadi hujan lebat.

Untuk penanganan bencana harus dilakukan secara kompre­hensif,” ujarnya.

Berdasarkan Pusat Vulkanolo­gi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah di DKI Jakarta berada di Zona Menengah potensi terjadinya tanah longsor. Yakni, di Jakarta Selatan (Jaksel) meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Ke­bayoran Lama, Mampang Prapa­tan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan. Kemudian di Jakarta Timur (Jaktim) meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Semen­tara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

BPBD Jaksel terus melakukan sosialisasi dan edukasi tanggap bencana di wilayah rawan longsor.

Komandan Pleton BPBD Jaksel Diki Meawadi mengatakan, pihaknya terus mengajak tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus lingkungan, Pemerintah setempat, serta unsur terkait untuk peduli dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.

“Peran mereka semua sangat penting. Saat petugas BPBD tu­run ke lapangan melakukan miti­gasi bencana, mereka banyak membantu karena lebih menge­tahui kondisi lingkungannya,” jelasnya, Kamis (12/12/2024).

Menurut Diki, BPBD Jaksel sampai saat ini masih aktif melakukan pelatihan penanggulangan bencana alam di lingkungan warga, kantor pemerintahan hingga sekolah-sekolah.

“Mudah-mudahan dengan upaya-upaya pencegahan yang kita lakukan terus menerus, dapat meminimalisir dampak bencana atau hal yang kita tidak inginkan,” harap Diki.

Diki menyebut, delapan keca­matan di Jaksel yang berpotensi longsor merupakan kawasan yang masih banyak terdapat lahan atau tanah kosong dan bangunan mendekati bibir kali yang berpotensi terjadi perge­seran tanah. Kawasan tersebut juga dilintasi beberapa kali be­sar. Seperti kali Ciliwung, Kali Krukut dan Kali Pesanggrahan.

Kami selalu siagakan per­sonel di Posko Siaga bencana selama 24 jam. Kami juga siap­kan perlengkapan kebencanaan lebih banyak dari lokasi lainnya. Misalnya wilayah Cilandak, kami siagakan perahu penyelamat lebih dari satu,” ungkapnya.

Hal serupa dilakukan petugas BPBD di Pasar Rebo, Jaktim. Pihaknya telah memperbaiki se­jumlah turap di Kali Baru untuk mengantisipasi terjadinya long­sor, di Kecamatan Pasar Rebo.

Camat Pasar Rebo, Mujiono mengamini, sejumlah turap di Kali Baru yang longsor sedang diperbaiki Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jaktim.ΔΊ

Menurut Mujiono, secara umum tidak ada pemukiman warga yang berada di daerah rawan longsor. Walaupun kontur tanahnya di sejumlah lokasi me­nyerupai tebing. Meski begitu, Mujiono tetap mengingatkan warga dan jajarannya tetap waspada menghadapi musim hujan, khususnya yang tinggal di bantaran kali.

Tiga titik turap yang sedang diperbaiki, yakni di belakang Mall Cijantung sepanjang 110 meter dan tinggi enam me­ter. Kemudian di depan Jalan Gongseng RW 01 Cijantung sepanjang 100 meter dan tinggi delapan meter. Dan di Jalan Deli RW 09 Cijantung sepanjang 69 meter dan tinggi 8 meter. Saat ini progresnya sudah memasuki finishing.

Selain itu, ada turap yang dipasangi dolken di RW 06 Cijantung sepanjang 25 meter. Kemudian di dekat Komplek Benrah atau seberang Gedung Olahraga (GOR) Ciracas dipas­angi dolken sepanjang 10 meter. Lalu, saluran air di pemukiman warga RT 02/04 Pekayon sedang dipasang dolken sepanjang 25 meter.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo