Setelah Dilantik Senin Besok, Donald Trump Ingin Segera Kunjungi China

AS - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan ingin segera mengunjungi China, setelah dilantik pada Senin (20/1/2025) besok. Hal ini diungkap pertama kali oleh Wall Street Journal.

 

Trump disebut berusaha memfasilitasi dialog terbuka dengan Beijing, sambil mengejar kebijakan garis keras terhadap negara tersebut.

 

Trump, yang selama kampanye agresif menargetkan Tiongkok melalui tarif dan kebijakan lainnya, telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (17/2/2025).

 

Dalam pembicaraan itu, kami membahas perdagangan, fentanyl dan TikTok, di antara masalah-masalah lainnya, kata presiden terpilih,” ungkap Trump.

 

Trump diberitakan telah mengundang Xi untuk menghadiri pelantikannya. Namun, China memutuskan mengirim Wakil Presiden Han Zheng.

 

Trump telah lama berargumen bahwa presiden AS harus berbicara langsung dengan musuh asingnya.

 

Selama kampanye, Trump dikenal sering mengklaim memiliki hubungan yang baik dengan para pemimpin seperti Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

 

"Salah satu hal yang dilakukan Presiden Trump dengan sangat efektif dalam empat tahun pertamanya adalah dia tahu, bahwa jika ingin mengubah sesuatu dengan negara, apakah itu musuh atau saingan, atau dalam kasus China, Anda harus dapat berbicara dengan mereka dan mengatakan apa yang ingin dilakukan," kata penasihat Trump Jason Miller, seperti dikutip CNN International, Sabtu (18/1/2025).

 

“Apakah itu berarti kita akan menjadi teman teman? Tidak, sama sekali tidak. Jika ada, itu berarti Presiden Trump bisa lebih keras secara langsung dengan mereka,” sambungnya.

 

Sumber lain menyebut, Trump melihat hubungannya dengan Presiden China sebagai pengganti hubungan AS dan Beijing. Asumsi ini mengacu pada upaya Trump di masa jabatan pertamanya, yang membangun hubungan dengan Xi.

 

Negara lain yang juga ingin dikunjungi Trump setelah pelantikan adalah India. Mengingat dia memiliki hubungan yang cukup hangat dengan Perdana Menteri Narendra Modi.