TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Kisah Pondok Bakso Budi Solo Bertahan Lebih dari 20 Tahun di Kelapa Dua Tangerang

Oleh: Trisan/Mg
Editor: AY
Rabu, 26 Februari 2025 | 19:05 WIB
Foto : Trisan/Mg
Foto : Trisan/Mg

KELAPA DUA - Pondok Bakso Budi Solo merupakan warung bakso legendaris asal Kota Solo yang sudah beroperasi selama lebih dari 20 tahun dengan harga yang terjangkau. Warung bakso ini dapat ditemukan di Pasar Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. 

 

Pondok Bakso Budi Solo juga menyediakan jenis-jenis bakso yang lengkap, seperti bakso urat, bakso telur, bakso kecil, bakso beranak, dan bakso rusuk. Makanan di Pondok Bakso Budi Solo dijual dari harga kisaran Rp14.000-Rp30.000.

 

Anak dari pemilik Pondok Bakso Budi Solo, Joko (30) menceritakan kisah-kisah perjalanan bagaimana Pondok Bakso Budi Solo ini bisa berdiri sampai pada saat ini.

 

“Dulu kami sekeluarga orang susah, pindah dari Solo ke sini, dulu Pasar Kelapa Dua ini masih terminal taksi, kami dulu jualannya bukan di sini, tapi di belakang pasar, dari aku kecil ini warung bakso sudah ada, sekarang saya 30 tahun dan usahanya diterusin sama saya,” ucap Joko, Rabu (26/02/2025).

 

Joko juga mengungkapkan sulitnya menjaga usaha kuliner seperti warung bakso untuk tetap hidup di wilayah Tangerang, khususnya di Gading Serpong. Dirinya menyebut persaingan yang ketat cukup memangkas pendapatan usahanya

 

“Walaupun warung ini sudah bertahan hampir 30 tahun, tapi kalau dibanding sama dulu sih gak ada apa-apanya, dulu sehari bisa habis 70 kilogram daging sapi, sekarang 20-25 kilogram saja, apalagi di Gading Serpong, semua orang buka usaha makan, mau makanan apa saja ada di sini, otomatis banyak yang tutup karena persaingan ketat,” ujar Joko.

 

Joko yakin usaha kulinernya ini masih tetap bertahan sampai sekarang karena kualitas dari bahan yang digunakan, serta konsistensi dari rasa yang tidak pernah berubah.

 

“Dulu sempat viral stigma bakso tikus, tapi usaha kita tetap hidup, semua daging yang kita gunakan itu premium, tepung yang kita gunakan itu 1 banding 8, kemudian untuk resep juga aku diajarin langsung sama orang tua jadi sampai sekarang itu gak pernah berubah rasanya, itu juga salah satu faktor pelanggan lama tetap kembali buat makan di sini,” sebut Joko.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit