TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

84 Rudal Rusia Hancurkan Pasokan Energi Ukraina

Putin: Ini Adalah Balasan Atas Ledakan Di Jembatan Krimea

Laporan: AY
Selasa, 11 Oktober 2022 | 08:04 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Ist)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Ist)

RUSIA - Rusia meluncurkan 84 rudal jelajah yang menyasar target di seluruh wilayah Ukraina, Senin (10/10). Info ini disampaikan Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam sebuah postingan Facebook. 

"Federasi Rusia telah menggunakan 84 rudal jelajah dan 24 drone (UAV), termasuk 13 drone Iran Shahid-136. Saat ini, 56 senjata Rusia yang terdiri dari 43 rudal jelajah dan 13 UAV, termasuk 10 drone kamikaze telah hancur," demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip CNN International, Senin (10/10). 

Sementara Layanan Darurat Negara Ukraina (SES) mengatakan, fasilitas infrastruktur penting - terutama fasilitas pasokan energi - terdampak di Kiev dan delapan wilayah dan lainnya. Sehingga, memicu lebih dari 30 kebakaran.

Pasokan listrik di seluruh wilayah Ukraina terganggu. Terutama, di empat wilayah seperti Lviv, Poltava, Sumy, dan Ternopil.

"Akibat serangan teroris itu, 11 orang tewas dan 64 luka-luka," beber SES.

Terkait hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, serangan rudal itu dikirim sebagai balasan atas ledakan di jembatan Kerch, yang menghubungkan Rusia dan Krimea, pada Sabtu (8/10) lalu.

Putin menyebut, dalang di balik peristiwa ledakan tersebut adalah Dinas Rahasia Ukraina. 

Di lain pihak, Badan Intelijen Pertahanan Ukraina mengatakan, Moskow telah merencanakan serangan rudal besar-besaran di Ukraina, sejak awal pekan lalu.

Mereka menyebut, unit militer Rusia telah menerima instruksi dari Kremlin untuk menyiapkan serangan rudal besar-besaran terhadap infrastruktur sipil Ukraina pada tanggal 2 dan 3 Oktober.

"Fasilitas infrastruktur sipil kritis dan distrik pusat kota-kota Ukraina yang padat penduduk, diidentifikasi sebagai target," demikian pernyataan Badan Intelijen Pertahanan Ukraina.

Sementara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, klaim Moskow tentang serangan jembatan Kerch adalah omong kosong. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo