TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Awas! Semeru Erupsi Hebat, Ratusan Warga Lumajang Mengungsi

Reporter & Editor : AY
Kamis, 20 November 2025 | 05:35 WIB
Gunung Semeru di Jawa Timur meletus. Foto : Ist
Gunung Semeru di Jawa Timur meletus. Foto : Ist

JAWA TIMUR - Situasi di kaki Gunung Semeru, Jawa Timur, berubah genting dalam waktu singkat pada Rabu (19/11). Hanya berselang satu jam, status aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini melompat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV atau ‘Awas’ pada pukul 17.00 WIB.

 

Kenaikan status yang begitu cepat ini langsung direspons dengan evakuasi darurat. Laporan sementara Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB malam ini mencatat sedikitnya 300 warga telah dievakuasi dari rumah mereka demi keselamatan.

 

Wilayah yang terdampak cukup parah meliputi tiga desa di dua kecamatan, yakni Desa Supit Urang dan Desa Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro.

 

Para pengungsi kini tersebar di beberapa titik aman. Sebanyak 200 jiwa menempati Balai Desa Oro-oro Ombo, sementara 100 jiwa lainnya berada di SD 2 Supiturang. Sejumlah warga juga dilaporkan bergerak menuju Balai Desa Penanggal, namun petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan rinci di lapangan.

 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung memerintahkan jajarannya untuk merespons cepat perkembangan situasi ini. Prioritas utama difokuskan pada penyelamatan warga, penanganan dampak kerusakan, dan pemenuhan kebutuhan di pengungsian.

 

Erupsi tercatat mulai terjadi pada pukul 14.13 WIB. Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), awan panas guguran meluncur deras sejauh 13 kilometer mengarah ke sektor tenggara dan selatan. Luncuran ini menyasar jalur aliran lahar di Besuk Kobokan.

 

Seiring penetapan status Awas, PVMBG mengeluarkan rekomendasi keras. Masyarakat dilarang total melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

 

Di luar jarak tersebut, warga juga diminta menjauh dari bibir sungai hingga 500 meter di sepanjang Besuk Kobokan. Kawasan ini berpotensi besar terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar. Radius aman dari kawah aktif pun diperluas menjadi 8 kilometer untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar.

 

Ancaman lahar dingin juga mengintai. Masyarakat diminta mewaspadai potensi aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

 

Merespons eskalasi bencana ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari. Status ini berlaku efektif mulai 19 November hingga 26 November 2025 agar penanganan darurat bencana bisa berjalan cepat dan efektif.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit