Didisiplinkan Banteng
Ganjar Nerima Dan Patuh
JAKARTA - PDIP sangat keras kepada kadernya yang bicara copras-capres. Setelah menanduk "Dewan Kolonel" yang mendukung Puan Maharani, kemarin, giliran Ganjar Pranowo yang didisiplinkan Kandang Banteng.
Ganjar diberikan sanksi teguran lisan buntut pernyataan "siap" saat ditanya soal capres dalam talkshow salah satu televisi swasta. Gubernur Jawa Tengah itu, menerima dan patuh didisiplinkan partainya.
Ganjar tiba di kantor DPP PDIP sekitar pukul 15.59 WIB. Tersisa semenit lagi dari waktu yang ditentukan dalam Undangan Klarifikasi yang dilayangkan Jumat, (21/10) lalu. Dalam surat bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 itu, Ganjar diminta wajib hadir sesuai waktu dan tempat yang telah ditentukan.
Mobil Toyota Land Cruiser Prado berkelir hitam yang ditumpangi Ganjar melaju cepat memasuki pekarangan kantor yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 58, Menteng Jakarta Pusat.
Saat keluar, Ganjar yang mengenakan kemeja merah lengan panjang berlogo PDIP di dada kiri, hanya sempat melambaikan tangan ke arah wartawan. Ia tergesa-gesa masuk dan berjalan ke ruangan tempat ia akan 'disidang'.
Di ruangan itu, sudah ada Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun. Ketika menyalami Hasto, Ganjar sambil menatap jam yang dikenakannya.
"Maaf dua menit telat," ucap Ganjar ke Hasto. Lalu, menyalami Komar sambil menyerahkan amplop cokelat.
Usut punya usut, isi amplop cokelat itu ternyata adalah aspirasi mama-mama Papua yang mendatanginya pagi kemarin, tekait pembangunan di sana. Kebetulan, Komar adalah Anggota DPR daerah pemilihan Papua.
"Sebelum dimulai, tadi pagi ada orang Papua katanya mau buat pelabuhan sulit. Saya disuruh nemuin pak presiden. Saya agak sulit, jadi saya serahkan bapak saja," ujar Ganjar.
Ganjar lalu duduk, sejurus kemudian Hasto menawarkan minum kepada Ganjar yang baru tiba. "Minum apa?" tanya Hasto. "Air putih saja," jawab Ganjar yang kemudian langsung disodorkan segelas air putih yang sudah tersedia di meja. Proses klarifikasi itu lumayan lama. Ada sekitar satu jam di Ruang Rapat II.
Usai "menyidang" Ganjar, Hasto menggelar konferensi pers. Saat itu, posisi berdiri Ganjar yang sangat berjarak dari Hasto diminta mendekat oleh wartawan. Jateng 1 itu malah bercanda, berdiri di belakang Hasto sambil senyum-senyum hingga diarahkan Hasto agar berdiri di sampingnya. Dalam konpers itu, Hasto diapit Ganjar dan Komar di kanan dan kiri.
Sekjen Banteng ini menjelaskan, pemanggilan Ganjar ini, bagian dari penegakan disiplin partai. Karena Kongres V partai telah memutuskan PDIP sebagai partai pelopor, yakni partai yang berdisiplin dalam teori disiplin.
Dalam ideologi, disiplin sebutnya adalah hal yang paling penting dan mutlak. Baik disiplin dalam organisasi, disiplin di dalam menjalankan platform partai, dan disiplin dalam pergerakan ke bawah.
"Penegakan disiplin partai, mengapa itu penting? Karena partai ini dibangun dengan cita-cita besar," ujarnya.
Menurut Hasto, ada upaya memunculkan gimik atas pernyataan Ganjar soal siap nyapres di TV Swasta itu. Setelah diklarifikasi, Ganjar diberi sanksi teguran lisan.
Ia juga berpesan agar seluruh kader PDIP bersabar soal capres-cawapres yang akan diusung PDIP. Dia memastikan, partainya akan mengumumkan nama tersebut di waktu yang tepat. Ia lalu mencontohkan Jokowi ketika dipilih oleh PDIP sebagai capres di 2014 lalu.
Asal tahu saja, penegakan disiplin ini tidak cuma menyasar Ganjar gara-gara perkara copras-capres. Ada juga loyalis Puan yang bikin Dewan Kolonel. Mereka juga dijatuhi sanksi. Lalu, politisi Banteng, loyalis Ganjar di Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy juga disebut-sebut mendapat sanksi teguran gara-gara pernyataan dukungan capres.
Giliran mikrofon dipegang Ketua Bidang Kehormatan PDIP Komaruddin, ia mengatakan, Ganjar tidak bersalah. Ia tidak melanggar aturan organisasi saat mengaku siap menjadi capres dalam sebuah wawancara dengan salah satu stasiun televisi itu.
"Beliau (Ganjar) tidak melanggar aturan organisasi, tetapi pernyataan ini menimbulkan multitafsir di publik," jelasnya.
Nah, meskipun tidak melanggar aturan organisasi, Ganjar tetap dijatuhi sanksi teguran. Karena pernyataan itu bisa memancing multitafsir di publik.
Ganjar manut. Ia mengaku akan memperbaiki komunikasi politiknya itu.
"Tentu sebagai kader saya taat dan tadi diberi sanksi lisan. Tentu ini bagian dari komunikasi publik yang rasanya saya harus memperbaiki," akunya.
Saat ditanya apakah ia akan meralat pernyataan siap nyapres tersebut? Ganjar menjawab diplomatis.
"Saya orang diklat, semua kader mesti siap apapun, tapi keputusan ada di Ketua Umum dan itu adalah keputusan Kongres yang semua kader harus ikut," tegasnya.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/parpol/145680/didisiplinkan-banteng-ganjar-nerima-dan-patuh
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu