Poros Gondangdia Bentuk Tim Kecil Godok Cawapres
JAKARTA - Koalisi Poros Gondangdia yang digagas Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat tak kunjung diresmikan. Hal ini menimbulkan spekulasi, jangan-jangan poros ini mulai retak?
CEO & Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC), Rio Prayogo melihat, ada dua hal yang harus disepakati partai yang berada di poros itu. Pertama soal koalisi, dan pasangancapres cawapresnya.
“Barangkali diskusi dua hal itu masih terus berlangsung, apakah jadi satu paket sekaligus ataukah disepakati terpisah. Maksudnya, memilih cawapres Anies bagian dari kesepakatan koalisi atau soal cawapres menunggu sembari memantau peta elektoral survei pasangan calon yang potensial menang,” kata Rio kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dalam pengamatannya, Partai Demokrat sangat berkepentingan mensukseskan Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Anies sebagai Cawapresnya. Sehingga, dia yakin, Partai Demokrat akan terus berdiplomasi menyodorkan AHY sebagai pilihan rasional sebagai duet Anies.
Rio meyakini, chemistry penghuni Poros Gondangdia itu sudah kuat dan mesra. Oleh karenanya, Partai NasDem hendaknya tidak memaksakan diri dengan meminta pasangan Anies lebih baik nonparpol. Dia memprediksi, kalau soal cawapres sudah diserahkan ke Partai Demokrat dan PKS, maka deklarasi tak akan lama lagi.
“Karena Anies sudah identik dengan calonnya NasDem, rasanya posisi tawar NasDem soal cawapres sudah tak akan maksimal lagi. Baiknya, urusan cawapres Anies serahkan ke Demokrat dan PKS dengan melihat hasil survei terbaru,” sarannya.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Willy Aditya menyakinkan, komunikasi ketiga partai makin intens untuk mematangkan kerja sama. Sementara ini, rencana deklarasi koalisi sejauh akan diumumkan 10 November mendatang.
“Sejauh ini masih on schedule 10 November rencananya,” kata Willy dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group)
Willy pun mengakui, ketiga partai masih fokus menyatukan kesamaan pandangan dalam koalisi. Sementara soal cawapres, masih belakangan.
“Kita prinsipnya koalisi lebih didahulukan terbangun dibandingkan dengan pembahasan cawapres,” ujarnya.
Soal cawapres, Willy menyebut, ketiganya masih menentukan kriteria dan mekanisme. Dia mengklaim, baik PKS maupun Demokrat terbuka soal latar belakang cawapres. Bisa dari partai, maupun non partai.
Dikatakan, komunikasi koalisi akan dilakukan melalui tim kecil ini, dan mereka sudah bertemu dua hari lalu. Materi pembahasannya terkait platform koalisi dan strategi pemenangan koalisi. Selain itu, disepakati pula setiap partai berhak mengajukan nama-nama baik nama dari internal partai maupun eksternal yang bukan anggota partai.
“Intinya pasangan yang juga membawa semangat perubahan, mendapat dukungan publik, dan menambah peluang kemenangan di Pilpres 2024,” tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra memastikan Poros Gondangdia dalam kondisi baik-baik saja.
“Semakin intim. Banyak hal yang dibahas dan semakin mengerucut termasuk dalam menentukan momentum deklarasi,” ujarnya.
Selain itu tiga parpol itu juga membicarakan narasi besar perjuangan, mengalkukasi strategi dan kans kemenangan bersama, sekaligus langkah-langkah mitigasi alias mengurangi resiko.
Semua strategi politik itu, katanya, dilandasi dengan tiga semangat mutual atau usaha bersama dengan tiga poin utama. Yaitu, saling menghormati, percaya, dan mendukung. Untuk itu, setiap partai saling menghormati mekanisme di internal masing-masing partai.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/nasional/145697/deklarasi-10-november-poros-gondangdia-bentuk-tim-kecil-godok-cawapres
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 14 jam yang lalu
TangselCity | 12 jam yang lalu