TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Waspada Silent Stone, Dikira Sakit Pinggang Biasa, Ternyata Batu Ginjal

Laporan: AY
Sabtu, 01 April 2023 | 12:27 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (ITB) dr. Akhada Maulana, Sp.U mengimbau masyarakat, agar tak mengabaikan keluhan pegal di salah satu pinggang.

Jika mengalami kondisi seperti itu, jangan segan periksa ke dokter.

Jangan sampai Anda mengira hanya kecapekan biasa atau salah urat, ternyata mengalami silent stone alias batu ginjal tak bergejala. Setelah dilakukan CT Scan atau USG abdomen, terlihat adanya batu.

Kata dr. Akhada, silent stone dialami oleh orang yang ginjalnya terisi batu berukuran besar atau super besar.

"Saking besarnya, batu di ginjal tersebut tidak bergeser. Juga tidak sumbatan aliran air seni di dalam ginjal, yang mengakibatkan ginjal bengkak. Karena itulah, nyeri pinggang nyaris tidak terasa, atau hanya bergejala ringan," jelasnya via Twitter.

Kasus silent stone, juga dapat dialami oleh pasien yang ginjalnya tersumbat total oleh batu. Baik itu di dalam ginjal, atau ureter (saluran yang berfungsi mengalirkan urin, dari ginjal ke kandung kemih).

Karena proses terjadinya sumbatan terjadi secara perlahan, dan batu tidak bergerak saat terjadi sumbatan total, maka rasa nyeri nyaris tidak ada.

"Tahu-tahu, ginjal bengkak terisi air seni yang tidak bisa lewat. Tapi kalau batunya kecil, dia akan bergerak ke sana sini. Sehingga, pasien bisa mengalami rasa nyeri. Pada kasus sumbatan yang bersifat akut atau tiba-tiba karena batu, nyerinya bisa hebat sekali," papar dr. Akhada.

Karena itu, bila ada anggota keluarga atau kerabat terdiagnosis batu ginjal saat check up dan disarankan operasi, dr. Akhada menyarankan agar tindakan tersebut segera dilakukan.

Jika tidak, pasien akan lupa karena tidak ada keluhan nyeri.

Besar kemungkinan,  dia baru akan balik ketika ginjal sudah rusak permanen.

"Operasinya berubah menjadi pengangkatan ginjal, tak sekadar mengambil batu," pungkas dr. Akhada. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo