TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Ratusan Petugas Gabungan Diterjunkan

Jelang KTT ASEAN, PKL Di Kota Tua Disterilkan

Laporan: AY
Senin, 03 April 2023 | 11:58 WIB
Kawasan Kota Tua. (Ist)
Kawasan Kota Tua. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menerjunkan 380 personel gabungan untuk menjaga keamanan, kerapian, kebersihan dan ketentraman kawasan Kota Tua selama 24 jam.

Ratusan petugas ini nanti­nya akan memastikan kawasan bersejarah itu steril dari para Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun, penertiban itu akan mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis.

Para PKL juga ditawarkan menempati lokasi binaan alias lokbin Kota Intan yang tersedia di kawasan Kota Tua. Kapasitas lokbin Kota Intan mencapai 458 kios. Biaya retribusi di lokasi ini sangat terjangkau pedagang.

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan, personel gabungan yang disiagakan ter­diri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas (Sudin) Perhubungan, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air (SDA), Sudin Sosial, petugas Penanganan Prasa­rana dan Sarana Umum (PPSU) dibantu TNI/Polri.

Ratusan personel ini akan disebar di titik-titik kawasan Kota Tua. Mulai dari kawasan Kali Besar Timur, Museum Fatahil­lah, kawasan Kota Intan, Jalan Kunir dan lain sebagainya.

Uus mengungkapkan, hal ini juga terkait dengan kesiapan ka­wasan Kota Tua dalam menyam­but rangkaian kegiatan KTT ASEAN 2023. Para delegasi dari negara-negara ASEAN dijad­walkan mengunjungi kawasan Kota Tua.

Uus mengakui, masih ada PKL yang meminta jatah untuk bisa membuka lapak di kawasan Kota Tua selama bulan suci Ramadan 2023. Menurut dia, banyak pedagang yang tak ingin melewatkan momen ramainya pengunjung Kota Tua.

“Mereka minta diberikan kelonggaran untuk berjualan di bulan Ramadan ini,” kata dia, Jumat (31/3).

Namun, pihaknya tidak mengakomodasi keinginan para pedagang tersebut. Sebab, kawasan Kota Tua tetap harus steril dari PKL.

Dia berharap, pedagang bisa memahami kebijakan tersebut. Tujuannya untuk menjaga ka­wasan Kota Tua tetap bersih dan nyaman dikunjungi.

“Bukan kami tidak peduli dengan teman-teman pedagang, tapi kami hanya memberikan pemahaman untuk sama-sama menjaga. Terutama di bulan suci Ramadan,” jelasnya.

Uus kemudian menawarkan, agar para PKL menempati lok­bin Kota Intan yang tersedia di kawasan Kota Tua. Pedagang harus membayar retribusi yang nilainya terjangkau.

Solusi lain, PKL menyewa be­berapa kios yang ada di gedung tua milik pengembang selama bulan Ramadan 1444 Hijriah ini. Salah satu gedung yang tersedia, yaitu PT Pos Indonesia.

Camat Taman Sari Agus Sulae­man mengatakan, untuk menjaga kerapian, keindahan dan kebersihan Kota Tua, pihaknya kembali melakukan penataan PKL.

Rencananya, mereka akan ditempatkan di Gedung Kemente­rian Keuangan di Jalan Kali Be­sar Timur, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari.

PKL yang akan direlokasi tersebut, berasal dari Jalan Teh dan Jalan Cengkeh yang jumlah diperkirakan sekitar 100 PKL.

Agus bilang, Gedung Kemen­terian Keuangan yang disiapkan untuk PKL yang khusus menjual makanan dan minuman tersebut sudah dibersihkan, sehingga layak ditempati.

Tak hanya itu, di dalam areal gedung juga sudah ditata dengan dibuat sekat lapak PKL, serta dilengkapi bangku dan meja. Saat ini, di gedung tersebut juga sudah ditempati oleh para PKL dari Jalan BNI.

Namun, upaya ini tak semulus yang dibayangkan. Para peda­gang lebih memilih berdagang di luar dengan alasan sepi pengunjung.

“Akhirnya mereka balik jualan di jalan. Padahal kalau di jalan pakai terpal, panas kepanasan, hujan kehujanan. Di sini lebih manusiawi,” ujarnya.

Meski begitu, Agus akan terus memberikan pemahaman dan pengertian kepada para PKL.

“Kami lakukan dengan cara persuasif agar para PKL yang berada di Jalan Teh dan Jalan Cengkeh mau pindah ke gedung Kemente­rian Keuangan,” tegasnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan jajaran Pemkot Jakarta Barat menjaga dan merawat kawasan Kota Tua.

“Karena ada KTT ASEAN maka level menteri, level kepala negara nanti salah satunya meli­hat Kota Tua,” kata Heru.

Heru meminta suku dinas terkait bersinergi dalam menata dan menjaga kawasan wisata Kota Tua. Misalnya, Suku Dinas (Sudin) Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat, yang menjalani tu­gas melakukan pembinaan para pedagang binaan di kawasan Kota Tua.

Sudin Perhubungan juga dilibatkan untuk memastikan kawasan Kota Tua tidak mengalami kemacetan saat ada kun­jungan delegasi KTT ASEAN. Tidak ada lagi yang parkir di sembarang tempat.

Sudin Dinas Bina Marga juga dilibatkan dalam menjaga kon­disi trotoar dan lampu penerang jalan umum. Pastikan kondisi sarana dan prasarana berfungsi dengan baik.

Heru juga menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat­pol PP) melakukan pemantauan dan pengawasan di kawasan Kota Tua. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan unsur Forkopimda Kota Jakarta Barat dalam hal keamanan dan kenyamanan.

“Termasuk juga Kajari, Dan­dim, Kapolres untuk berkolabo­rasi terkait pengamanan KTT ASEAN,” jelasnya.

Untuk diketahui, Jakarta akan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN yang akan berlangsung pada September 2023.

“Kami berharap kawasan Kota Tua bisa menjadi ikon wisata kebanggaan yang bisa dibawa ke panggung internasional,” harap Heru. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo