Jelang KTT ASEAN, PKL Di Kota Tua Disterilkan
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menerjunkan 380 personel gabungan untuk menjaga keamanan, kerapian, kebersihan dan ketentraman kawasan Kota Tua selama 24 jam.
Ratusan petugas ini nantinya akan memastikan kawasan bersejarah itu steril dari para Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun, penertiban itu akan mengedepankan cara-cara persuasif dan humanis.
Para PKL juga ditawarkan menempati lokasi binaan alias lokbin Kota Intan yang tersedia di kawasan Kota Tua. Kapasitas lokbin Kota Intan mencapai 458 kios. Biaya retribusi di lokasi ini sangat terjangkau pedagang.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengatakan, personel gabungan yang disiagakan terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas (Sudin) Perhubungan, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air (SDA), Sudin Sosial, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dibantu TNI/Polri.
Ratusan personel ini akan disebar di titik-titik kawasan Kota Tua. Mulai dari kawasan Kali Besar Timur, Museum Fatahillah, kawasan Kota Intan, Jalan Kunir dan lain sebagainya.
Uus mengungkapkan, hal ini juga terkait dengan kesiapan kawasan Kota Tua dalam menyambut rangkaian kegiatan KTT ASEAN 2023. Para delegasi dari negara-negara ASEAN dijadwalkan mengunjungi kawasan Kota Tua.
Uus mengakui, masih ada PKL yang meminta jatah untuk bisa membuka lapak di kawasan Kota Tua selama bulan suci Ramadan 2023. Menurut dia, banyak pedagang yang tak ingin melewatkan momen ramainya pengunjung Kota Tua.
“Mereka minta diberikan kelonggaran untuk berjualan di bulan Ramadan ini,” kata dia, Jumat (31/3).
Namun, pihaknya tidak mengakomodasi keinginan para pedagang tersebut. Sebab, kawasan Kota Tua tetap harus steril dari PKL.
Dia berharap, pedagang bisa memahami kebijakan tersebut. Tujuannya untuk menjaga kawasan Kota Tua tetap bersih dan nyaman dikunjungi.
“Bukan kami tidak peduli dengan teman-teman pedagang, tapi kami hanya memberikan pemahaman untuk sama-sama menjaga. Terutama di bulan suci Ramadan,” jelasnya.
Uus kemudian menawarkan, agar para PKL menempati lokbin Kota Intan yang tersedia di kawasan Kota Tua. Pedagang harus membayar retribusi yang nilainya terjangkau.
Solusi lain, PKL menyewa beberapa kios yang ada di gedung tua milik pengembang selama bulan Ramadan 1444 Hijriah ini. Salah satu gedung yang tersedia, yaitu PT Pos Indonesia.
Camat Taman Sari Agus Sulaeman mengatakan, untuk menjaga kerapian, keindahan dan kebersihan Kota Tua, pihaknya kembali melakukan penataan PKL.
Rencananya, mereka akan ditempatkan di Gedung Kementerian Keuangan di Jalan Kali Besar Timur, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari.
PKL yang akan direlokasi tersebut, berasal dari Jalan Teh dan Jalan Cengkeh yang jumlah diperkirakan sekitar 100 PKL.
Agus bilang, Gedung Kementerian Keuangan yang disiapkan untuk PKL yang khusus menjual makanan dan minuman tersebut sudah dibersihkan, sehingga layak ditempati.
Tak hanya itu, di dalam areal gedung juga sudah ditata dengan dibuat sekat lapak PKL, serta dilengkapi bangku dan meja. Saat ini, di gedung tersebut juga sudah ditempati oleh para PKL dari Jalan BNI.
Namun, upaya ini tak semulus yang dibayangkan. Para pedagang lebih memilih berdagang di luar dengan alasan sepi pengunjung.
“Akhirnya mereka balik jualan di jalan. Padahal kalau di jalan pakai terpal, panas kepanasan, hujan kehujanan. Di sini lebih manusiawi,” ujarnya.
Meski begitu, Agus akan terus memberikan pemahaman dan pengertian kepada para PKL.
“Kami lakukan dengan cara persuasif agar para PKL yang berada di Jalan Teh dan Jalan Cengkeh mau pindah ke gedung Kementerian Keuangan,” tegasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menginstruksikan jajaran Pemkot Jakarta Barat menjaga dan merawat kawasan Kota Tua.
“Karena ada KTT ASEAN maka level menteri, level kepala negara nanti salah satunya melihat Kota Tua,” kata Heru.
Heru meminta suku dinas terkait bersinergi dalam menata dan menjaga kawasan wisata Kota Tua. Misalnya, Suku Dinas (Sudin) Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat, yang menjalani tugas melakukan pembinaan para pedagang binaan di kawasan Kota Tua.
Sudin Perhubungan juga dilibatkan untuk memastikan kawasan Kota Tua tidak mengalami kemacetan saat ada kunjungan delegasi KTT ASEAN. Tidak ada lagi yang parkir di sembarang tempat.
Sudin Dinas Bina Marga juga dilibatkan dalam menjaga kondisi trotoar dan lampu penerang jalan umum. Pastikan kondisi sarana dan prasarana berfungsi dengan baik.
Heru juga menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pemantauan dan pengawasan di kawasan Kota Tua. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan bekerja sama dengan unsur Forkopimda Kota Jakarta Barat dalam hal keamanan dan kenyamanan.
“Termasuk juga Kajari, Dandim, Kapolres untuk berkolaborasi terkait pengamanan KTT ASEAN,” jelasnya.
Untuk diketahui, Jakarta akan menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN yang akan berlangsung pada September 2023.
“Kami berharap kawasan Kota Tua bisa menjadi ikon wisata kebanggaan yang bisa dibawa ke panggung internasional,” harap Heru. rm.id
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu