TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers
Tembaki Pesawat Lagi

Teroris Papua Makin Ganas

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 15 April 2023 | 12:46 WIB
Kondisi pesawat Asian One yang terdapat 2 lubang akibat ditembak KKB. (Ist)
Kondisi pesawat Asian One yang terdapat 2 lubang akibat ditembak KKB. (Ist)

PAPUA - Kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin ganas. Setelah membakar dan menyandera pilot Susi Air, kini ada lagi pesawat yang jadi sasaran kekejian teroris Papua. Mereka dengan sengaja menembaki pe­sawat Asian One hingga pesawat tersebut harus mendarat darurat.

Kejadian itu terjadi, kemarin. Pelakunya kelompok teroris Pap­ua yang bermarkas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Mereka menyasar pesawat Asian One Cessna Grand Caravan C208b Air Craft Regristation PK-LTF yang terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, menuju Distrik Beoga sekitar pukul 05.53 WIT.

Saat hendak mendarat di Run­way Bandara Beoga pukul 6.38 WIT, tiba-tiba pesawat diberon­dong tembakan dari samping kanan. Pilot Capten Jonathan sempat mendengar sembilan kali suara tembakan dari teroris Papua.

Setelah landing di Bandara Beoga, Jonathan melakukan pengecekan pesawat. Terdapat dua lubang tembakan pada bagian cabin bagasi tengah dan body di samping roda depan pesawat. Aparat yang berada di lokasi kemudian mengamankan bandara. Mereka juga membantu menurunkan muatan sebelum pesawat kembali ke Mimika.

Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kasus penembakan tersebut. Namun, untuk sementara penerbangan menuju Distrik Beoga ditutup sampai dinyatakan aman.

Kejadian ini pun dibenarkan oleh Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo. Dia menceritakan kro­nologis kejadian. Dia bilang, kejadian itu pertama kali diketahui aparat ketika mendengar suara tembakan dari arah ujung bandara dengan jarak sekitar 604 meter. Pada saat itu pesawat Asian One dengan nomor penerbangan PK-LTF hendak mendarat, Jumat (14/4) sekitar pukul 06.30 WIT.

"Pada saat mendengar suara tembakan itu langsung direm pos oleh Satgas Pam­tas Mobile Yonif R 303/SSM Kostrad yang dipimpin Serda Ritonga. Lalu mereka langsung melakukan pengamanan perimeter bandara," kata Kombes Sri.

Kemudian petugas melakukan pengejaran ke arah bunyi tembakan. Petugas juga mengamankan pilot Asian One PK-LTF Capten Jonathan.

"Pilotnya Capt Jonatan berhasil diamankan. Lalu ketika dicek ditemukan ada 2 lubang bekas tembakan pada badan pesawat bagian samping kiri atau tempat penyimpanan cargo," tambahnya.

Sri menegaskan, kini aparat keamanan TNI-Polri sedang melakukan siaga 1 di Distrik Beoga untuk mencegah gangguan keamanan susulan yang dilakukan oleh KKB kepada masyarakat.

"Kini situasi keamanan baik di bandara maupun di Distrik Beoga telah berhasil dikendalikan. Para kelompok KKB telah berhasil dipukul mundur ke tempat yang lebih jauh," beber dia.

Apa kata pengamat soal kelakukan teroris Papua? Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati mengatakan, aksi-aksi kekejian yang dilakukan teroris Papua ingin melemahkan legitimasi Pemerintah yang sah, sembari memperkuat posisi ideologi mereka di mata publik untuk mendapatkan simpati.

“Mereka ingin melemahkan kemampuan Pemerintah yang sah untuk menyediakan akses keamanan dan layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan dan keadilan untuk menggambarkan Pemerintah yang sah tidak mampu memenuhi aspek struktural publik yang mendasar,” ujarnya ke­pada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Menurut Nuning, teroris Papua berupaya meraih dukungan publik, baik aktif (rekrutmen bergabung dengan kelompok terorisme) atau minimal pasif (simpati kepada kelompok terorisme). Salah satunya dengan memprovokasi aparat Pemerintah untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap simpatisan atau anggota mereka.

“Sehingga mereka semakin mendapatkan simpati sekaligus memperkuat loyalitas kelompok terhadap ideologi tertentu,” ujarnya.

Untuk mengatasi hal itu, kata Nuning, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri harus bicara di PBB dengan menyatakan bahwa wujud nyata aksi OPM sebagai sepa­ratis dan teroris. Pemerintah juga bisa meminta bantuan internasional menyelesaikan Papua sesuai Piagam PBB.

Biar dunia internasional tahu keke­jian teroris Papua, Pemerintah bisa bekerja sama dengan media internasional.

“Buat juga video pembakaran Puskesmas, gedung SD dan pembunuhan pekerja oleh OPM,” katanya.

Terakhir, kata Nuning, kerahkan para profesor bidang kriminal dari dalam negeri dan luar negeri untuk ikut bicara mendukung pemerintah In­donesia melakukan operasi membasmi teroris di Papua. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit