Mahfud Kini Puji IKN Ibarat Surga

IKN - Progres pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut. Prosesnya kini telah mencapai 26 persen.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sempat meragukan pembangunan IKN bisa berjalan. Namun, kini Mahfud takjub dan kagum melihat pesatnya pembangunan infrastruktur di wilayah IKN.
“Saya termasuk orang yang agak ragu, ini pembangunan apa bisa jalan nggak, gitu. Tapi, beberapa bagian sudah sampai 8-15 persen, saya merasa takjub dan gembira. Ini kota masa depan. Ini seperti di surga,” kata Mahfud, usai meninjau langsung proyek pembangunan infrastruktur di IKN dikutip dari keterangan resminya, kemarin.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Menurutnya, pembangunan IKN ini bukan hanya menampilkan keindahan, namun juga menjadi kota masa depan harapan manusia.
“Kota ini bukan hanya menjanjikan keindahan dan kenyamanan fisik, tetapi juga ada lokasi atau bagian-bagian yang menyediakan pemantapan spiritualitas dan religiusitas,” jelasnya.
Setelah melihat langsung progres pembangunan, Mahfud optimis IKN Nusantara bisa menjadi kota percontohan bagi dunia. Dia pun sudah tidak sabar bisa menyaksikan pembangunan IKN diselesaikan.
“Insya Allah, kita doakan dan saya sungguh optimis sekarang kota ini segera jadi, meski ada tahapan-tahapannya,” tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan, pembangunan fisik IKN telah mencapai 26 persen.
Menurutnya, pembangunan tersebut meliputi infrastruktur dasar, seperti infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung pemerintahan, dan perumahan.
Bangunan yang dimaksud termasuk untuk penyediaan air bersih, kemudian pembangunan waduk yang sebentar lagi kita akan fungsikan waduk tersebut,” katanya.
Suharso mengatakan, Pemerintah membuka peluang pada swasta untuk terlibat dalam pembangunan IKN melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Bukan hanya dibangun oleh Pemerintah, tapi kita juga membuka keterlibatan swasta, termasuk swasta asing dalam skema KPBU,” tutur Suharso.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto memastikan, 22 tower Hunian Pekerja (HPK) di IKN juga telah rampung dan dapat dihuni oleh 14.736 pekerja.
Menurutnya, 12 tower sudah fungsional dan menjadi tempat tinggal bagi para pekerja konstruksi yang membangun sejumlah infrastruktur di IKN.
“HPK dapat menampung 14.736 orang pekerja konstruksi dan beberapa tower tersebut juga sudah dihuni oleh para pekerja konstruksi,” ungkapnya.
Iwan menjelaskan, HPK berupa rumah susun tersebut dibangun dengan teknologi modular yang mengedepankan kecepatan konstruksi dan meminimalisir sisa material (zero waste).
Dalam proses pembangunan HPK, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST).
Pertama, environmental atau lingkungan dengan menerapkan lean construction dan green construction.
Kedua, social yang bertujuan memberikan fasilitas yang lebih layak bagi para pekerja konstruksi yang membangun IKN.
Ketiga, governance atau tata kelola perusahaan. Yakni membangun tata kelola konstruksi yang lebih rapi, sehat, efisiensi, dan efektif. rm.id
Pos Banten | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu