Koruptor Tidak Perlu Godaan Setan
SERPONG - Lagi dan lagi. Dalam dua pekan terakhir, KPK menggelar tiga kali Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap para oknum pejabat yang melakukan aksi durjana menerima suap. Dan yang paling membuat miris, perbuatan tercela para oknum pejabat tersebut dilakukan di tengah bulan suci Ramadan.
Kedurjanaan para oknum pejabatan ini seolah-olah membantah anggapan bahwa perbuatan jahat seseorang timbul karena adanya godaan setan. Di bulan suci ini, sebagaimana sudah dijelaskan dalam dalil-dalil, setan dibelenggu. Setan tidak bisa menggoda manusia selama sebulan penuh. Namun, para maling uang rakyat tersebut tidak lagi membutuhkan godaan setan. Mereka tetap melakukan aksinya, ada atau tidak ada setan yang menggoda.
Perbuatan durjana ini bisanya timbul dari ketamakan, kerakusan, keserakahan, dan materialistis. Potensi sifat-sifat ini memang ada di dalam diri manusia. Karena memang manusia dilahirkan dengan membawa potensi perbaikan baik dan perbuatan buruk. Nah, puasa Ramadan sesungguhnya dilakukan untuk mengikis sifat-sifat buruk tadi menjadi sekecil mungkin. Sehingga manusia bisa tetap berada dalam jalan yang lurus.
Kita tidak tahu persis, apakah para oknum pejabat itu, saat ditangkap KPK tengah berpuasa atau tidak. Namun, sepertinya tidak. Kalaupun puasa, mereka hanya puasa perut saja, yaitu menahan lapar dan haus. Sementera, tangannya tidak berpuasa untuk melakukan hal-hal buruk menerima uang suap. Pikirannya tidak puasa untuk merencanakan skenario dan modus-modus menggarong urang rakyat.
Kita berharap, tiga kali OTT di tengah Ramadan ini menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan bangsa ini ke depannya. Utamanya dalam seleksi calon pejabat. Jangan lagi orang-orang yang mental tamak dan rakus diangkat jadi pejabat. Sebab, mereka hanya akan merusak dan merampok uang rakyat.
Negara ini juga harus semakin memperketat pengawasan. Sebab, seperti kata-kata yang pernah dipopulerkan Bang Napi, kejahatan tidak hanya terjadi karena ada niat, tapi juga ada kesempatan. Nah, kesempatan-kesempatan itu harus kita tutup rapat-rapat dengan sistem pengawasan yang superketat.
Untuk KPK, kita dorong untuk terus mempertajam taring. Meski terus dilanda prahara, aksi KPK dalam memberantas korupsi jangan kendor. KPK harus terus menebar jaring untuk menangkap koruptor-koruptor kotor. Ciduk mereka, dan berikan hukuman ekstra berat, agar muncul efek jera.
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu