PSI Merapat Ke Prabowo
Ganjar Woles
JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sejak awal mendukung Ganjar Pranowo, kini berikan sinyal mengubah dukungan. Partai yang dinahkodai Giring Ganesha itu, mulai merapat ke Prabowo Subianto. Menanggapi manuver PSI itu, Ganjar woles saja.
Menurut Ganjar, apa yang dilakukan PSI itu, merupakan hal wajar dalam politik. Mengingat jelang pendaftaran Capres-Cawapres ke KPU, dinamika politik akan berubah-ubah terus.
“Tidak apa-apa. Setiap partai kan punya sikap masing-masing. Kita mesti menghormati apapun yang ada,” ucapnya, usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, kemarin.
Gubernur Jawa Tengah itu tak menampik, sempat berkomunikasi dengan Giring cs. Komunikasi itu terkait hasil Rembuk Rakyat yang dilakukan PSI dalam menjaring Capres 2024. Dalam Rembuk Rakyat itu, Ganjar terpilih sebagai Capres pilihan kader PSI seluruh Indonesia.
Namun, usai menyampaikan hasil Rembuk Rakyat itu, Ganjar mengaku tidak ada lagi kelanjutan komunikasi antara dirinya dengan PSI. “Dan dinamika politik bisa menumbuhkan sikap-sikap baru seperti itu. Menurut saya, itu hal biasa. Toh, belum final semuanya,” beber Ganjar.
Seperti diketahui, markas PSI yang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, disambangi Prabowo, Rabu (2/8). Dalam kunjungannya itu, Ketum Partai Gerindra itu, mengajak sejumlah petinggi partai seperti Sufmi Dasco dan Habiburokhman.
Kedatangan elite partai belogo burung garuda itu, disambut hangat Giring Ganesha dan petinggi PSI lainnya. Meskipun baru pertama terjalin komunikasi politik antara Prabowo dan PSI, kedua pihak sama-sama melontarkan pujiannya.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bahkan merasa terharu dengan kehadiran Prabowo ke kantornya yang merupakan partai nonparlemen. Berbeda dengan sikap partai lain. “Kita yang diminta ke sana, kalau perlu sambil merangkak. Kalau di sini malah Pak Prabowo yang berkenan hadir mendatangi kami, di kantor PSI,” kata Grace.
Prabowo yang menggelar konfrensi pers usai bertemu PSI, mengaku senang bisa berkenalan dengan Giring cs. Prabowo menyebut, antara dirinya dengan PSI sama-sama memiliki kecocokan. Baik Gerindra maupun PSI, sama-sama menginginkan adanya keberlanjutan pembangunan yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi.
Benarkah PSI akan merapat ke Prabowo? Politisi PSI Ade Armando membeberkan semuanya. Awalnya, PSI memang mendukung Ganjar sebagai bakal Capres, bahkan sebelum PDIP mendeklarasikannya. Hanya saja, hasil tak sesuai apa yang direncanakan.
Komunikasi PSI dan PDIP mampet. Niat baik PSI tak digubris kader banteng. “Ketika PSI mendukung Ganjar sebagai Capres, kami diludahi PDIP,” ungkap Ade melalui akun Twitter @adearmando61, kemarin.
Berbeda dengan Partai Gerindra yang menyambut baik komunikasi PSI. Bahkan, Prabowo bersedia datang ke Kantor DPP PSI. Itu sebabnya, elite dan jajaran pengurus PSI menyambutnya dengan hangat dan penuh kekeluargaan.
Kata Armando, sikap yang dilakukan kedua partai merupakan hal wajar jelang Pilpres. “Sekarang Prabowo datang ke markas PSI, ya pasti kami terima dengan bersahabat,” cetus dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) ini.
Ketua Dewan Pertimbangan DPP PSI, Badaruddin Andi Picunang menyebut, pihaknya belum mendapatkan respons yang baik dari PDIP, maupun dari Ganjar secara personal, usai diberikan dukungan sebagai Capres.
Sebenarnya, Ganjar secara pribadi tak bermasalah dengan adanya hasil rembuk rakyat PSI untuk mendukungnya. Namun, kata Badaruddin, Ganjar tak bisa bergerak begitu saja dan harus mengikuti arahan partainya.
Pak Ganjar kan pasti karena petugas partai, pasti menunggu sinyal atau penugasan dari partainya. Jadi, mungkin partainyalah. Cuma kan ini politik ya. Fatsun politik harus sama partai yang mengusung, apalagi dia anggota partai tersebut,” kata Badaruddin.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani ikut berkomentar soal manuver PSI merapat ke Prabowo. Arsul mengaku kaget, mengingat sejak awal PSI sudah menyatakan mendukung Ganjar. Dia lantas mempertanyakan hubungan PDIP dengan PSI selama ini.
“Itu harus ditanya kepada PDI Perjuangan dong, gitu lho. Apakah selama ini tidak diajak komunikasi, atau di apa gitu ya,” katanya, heran.
Tak hanya bertanya pada PDIP, Arsul juga penasaran dengan PSI yang tiba-tiba merapat ke Prabowo. “Nah, kenapa kok kemudian berubah? Tentu yang bisa menjawab adalah PSI,” katanya.
Apa tanggapan PDIP? Politikus senior PDIP Deddy Sitorus menghormati apa yang menjadi keputusan PSI. Namun, ia menduga tak semua kader PSI memberikan dukungannya kepada Prabowo. Soal apa yang terjadi di dapur PSI, bukan urusan PDIP.
“PSI tidak semua sejalan dengan sikap itu. Setahu saya, ada perpecahan di internal mereka soal perubahan sikap tersebut. Tetapi apapun itu, ya itu urusan internal PSI,” kata Deddy.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 11 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu