TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rayakan Tahun Baru Yahudi, 300 Warga Israel Bikin Rusuh Di Masjid Al-Aqsa

Laporan: AY
Selasa, 19 September 2023 | 14:23 WIB
Para jemaah Yahudi mengunjungi Temple Mount di Yerusalem, Israel, pada Minggu 17/9/2023 sebagai bagian dari perayaan Rosh Hashanah. Foto : Ist
Para jemaah Yahudi mengunjungi Temple Mount di Yerusalem, Israel, pada Minggu 17/9/2023 sebagai bagian dari perayaan Rosh Hashanah. Foto : Ist

ISRAEL - Lebih dari 300 warga Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Minggu (17/9), untuk merayakan Tahun Baru Yahudi. Mereka masuk beramai-ramai, didampingi pasukan Israel. Akibatnya, bentrokan pun terjadi karena pasukan Israel menghadang warga Palestina yang berupaya mengusir warga Israel itu.

Warga Israel merayakan liburan Rosh Hashanah (Tahun Baru Yahudi) pada 15-17 September tahun ini. Mereka juga akan memperingati Hari Raya Sukkot pada akhir September dan Hari Raya Simhat Torah pada 6 Oktober.

Kerusuhan terjadi saat pasukan Israel menyerang jemaah Palestina di Bab as-Silsila, salah satu pintu masuk utama situs paling suci ketiga di agama Islam tersebut. Dikutip dari Aljazeera kemarin, pasukan Israel menerapkan pengamanan lebih ketat bagi warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, saat peringatan Rosh Hashanah.

Selain itu, akses bagi warga Palestina yang berusia di bawah 50 tahun juga dilarang. Sebaliknya, warga Israel justru diizinkan bebas masuk.

“Dalam perayaan Rosh Hashanah, ratusan warga Israel ultranasionalis rame-rame ke halaman Al Aqsa melalui Gerbang Maroko di bawah perlin￾dungan pasukan Israel,” demikian bunyi laporan media lokal AlMayadeen, dikutip Aljazeera.

 Sebelumnya, kelompok pemukim ilegal Israel telah menuntut dibukanya akses tanpa batas ke kompleks Al-Aqsa, yang mereka sebut sebagai Temple Mount untuk merayakan Rosh Hashanah. Sementara sejumlah jemaah muslim Palestina berkumpul di Al-Aqsa sesudah shalat subuh, menolak intimidasi dan gangguan yang dilakukan pemukim Israel. Namun, situasi tersebut justru berujung pada bentrokan dan kekerasan.

Pasukan Israel secara fisik menyerang dan memukuli tiga jemaah, termasuk seorang pria tua dan seorang wanita tua, di dekat Bab as-Silsila,” berita kantor berita Palestina, Wafa, Minggu (17/9).

Dikatakan, ketiganya diserang usai merasa keberatan saat seorang pemukim Israel membunyikan terompet di pintu masuk ke masjid Al Aqsa. Dua orang lainnya ditangkap di area kompleks, lalu dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui.

Menurut hukum internasional, Masjid Al-Aqsa di bawah penjagaan Yordania sebagai wali/ pelindung. Masuknya warga Israel ke Masjid Al-Aqsa mendapat kecaman dari sejumlah negara Islam seperti Qatar, Arab Saudi, Pakistan dan Uni Emirat Arab.

“Mengutuk dan mengecam masuknya sekelompok ekstremis (Yahudi) ke Masjid Al-Aqsa yang dilakukan di bawah perlindungan pasukan pendudukan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, kemarin.

Menteri Luar Negeri Palestina mengutuk serangan dan provokasi oleh pemukim Israel di kompleks Al Aqsa. Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Palestina menuduh Pemerintah Israel menggunakan Hari Raya dan festival keagamaan Yahudi untuk tujuan kolonial dan pendudukan.

Kelompok Hamas Palestina, yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk serangan pemukim Israel di komplek Al-Aqsa sebagai kelanjutan serangan Israel di tempat tersebut.

“Bangsa Palestina bersatu dalam membela Al-Aqsa dan dalam menghadapi serangan Israel,” kata Juru Bicara Hamas, Mohammad Hamada dalam sebuah pernyataan.

Israel menduduki Yerusalem Timur, yang menjadi lokasi komplek Al Aqsa, sejak Perang Arab-Israel pada 1967. Israel kemudian menguasai keseluruhan kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui masyarakat internasional. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo