Proyek TPT RSUD Cilograng Ambruk Diterjang Hujan
LEBAK - Pj Gubernur Banten Al Muktabar, mengancam tidak akan membayarkan pekerjaan proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) RSUD Cilograng, Kabupaten Lebak, yang ambruk akibat curah hujan yang belakangan turun.
Ia juga mengingatkan pihak kontraktor, agar melakukan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi yang disepakati dalam kontrak.
“Saya sudah mendapatkan laporannya itu. Makanya saya tugaskan OPD terkait untuk melakukan pengecekan, apakah pekerjaannya sesuai spesifikasi atau tidak,” kata Al Muktabar, Rabu (6/12/2023).
Al Muktabar menegaskan, RSUD Cilograng harus dibangun sesuai dengan rencana pekerjaan dan kontrak tertulis. Kontraktor pun di-warning, untuk mengerjakan sebaik mungkin melihat fungsi dari rumah sakit itu sangatlah penting bagi masyarakat sekitar.
“Saya sudah perintahkan agar dikerjakan sesuai spek. Jika tidak maka kita tidak akan menerimanya. Saat ini kan masih belum diserahterimakan dan masih tanggungjawab pihak ketiga,” tegasnya.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab dari jebolnya TPT itu. Sejauh ini, pihaknya menerima laporan jika TPT itu jebol karena tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
“Beberapa informasi dari masyarakat bahwa kemarin itu pasangannya itu belum begitu kering namun mendadak ada hujan, tapi hujan ini juga kita perlu syukuri karena kemarin kita diterjang oleh El Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan,” akunya.
Al Muktabar kembali menegaskan kepada kontraktor, untuk segera memperbaiki kerusakan, sebab pihaknya ingin agar RSUD Cilograng itu dapat segera dioperasionalkan. Pihaknya sendiri saat ini tengah menyusun struktur organisasi rumah sakit itu.
“Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengecek itu. Kadinkes pun telah melaporkan secara berkala tentang kondisi rumah sakit itu,” pungkasnya.
Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten, Dede Rohana Putra mengaku, sebelum longsor itu terjadi sudah mendapatkan informasi berupa foto-foto kondisi TPT RSUD Cilograng yang sudah retak-retak. Padahal Rumah Sakit plat merah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten itu belum diresmikan.
“Minggu kemarin ada foto-foto TPT itu yang retak dan lain sebagainya. Insyaallah minggu depan lah kita akan panggil dinas terkait terkait dengan foto-foto yang beredar dimana dimana TPT itu ambrol padahal baru dibangun,” kata Dede.
Politisi PAN ini juga dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti untuk meminta penjelasan terkait ambruknya proyek TPT itu.
“Ini kita akan cek kendalanya dimana apakah memang pengawasannya atau memang kontraktornya atau mungkin dari sisi alam yang memang tidak bersahabat,” ujarnya.
Menurutnya, TPT merupakan bagian penting pada suatu bangunan. Jika TPT nya saja dalam kondisi rusak, maka pihaknya juga mengkhawatirkan akan kondisi bangunan RSUD itu.
“Yang kita khawatirkan adalah situasi atau kualitas bangunan itu, bukan hanya TPT kita khawatir misalnya di tempat-tempat lain kalau TPT misalnya ambrol, apakah terdampak tidak terhadap bangunan lain atau yang kita pikirkan adalah kualitas seperti ini apa sama juga dengan kualitas di sisi lain,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kualitas dari bangunan yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2024 nanti itu dapat diperhatikan secara serius. Dirinya pun meminta kepada Pemprov Banten untuk menindak kontraktor jika memang ada kelalaian dalam proses pembangunan RSUD itu.
“Ini kan bahaya, apalagi ini kan tempat yang vital karena rumah sakit kan, harusnya memang kualitasnya bagus ya. Kita minta nanti regulasi yang berlaku apakah blacklist atau seperti apa. Tapi kita akan menindaklanjuti dan meminta kalau memang ada kesalahan itu bertanggung jawab sebelum nanti jadi temuan BPK,” pungkasnya.
Internasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu