KIM Tetap Solid Dan Harmonis, Riwan Kamil Akhirnya Ke Jakarta, Dedi Mulyadi Di Jabar
JAKARTA - Setelah sempat dipingpong kiri-kanan, Ridwan Kamil akhirnya disepakati maju di Pilgub Jakarta. Sementara untuk di Jawa Barat (Jabar), KIM sepakat mengusung mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. KIM yang awalnya disebut pecah kongsi di Jakarta dan Jabar, kini kembali solid dan harmonis.
Sehari setelah Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali ke tanah air dari lawatannya ke Prancis, Serbia, Turki dan Rusia, KIM mengambil 2 keputusan besar. Emil tetap otw (on the way) Jakarta, sedangkan Dedi Mulyadi diusung untuk Pilgub Jabar.
Kabar ini diungkapkan Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus. Dia membenarkan untuk Jakarta dan Jabar, KIM sudah pada keputusan akhir. Dedi Mulyadi di Jabar, sedangkan Emil di Jakarta.
“RK (Ridwan Kamil) otw (ke Jakarta) karena Pak Dedi kan di sana (Jabar). Setuju kan baliho (Emil di Jakarta) dipasang lagi,” kata Lodewijk usai menghadiri acara Puncak Hari Ulang Tahun Ke-46 Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Djakarta Theatre, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/8/2024)
Meskipun sudah diputuskan, Lodewijk enggan buru-buru mendeklarasikan Emil sebagai Cagub Jakarta. Deklarasi akan dilakukan jelang pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta, 27 Agustus nanti. “Sebelum tanggal 27 Agustus. Pastinya (Emil di Jakarta), gitu lho,” tambahnya.
Menurut Wakil Ketua DPR itu, Emil merupakan sosok yang paling berpeluang menyaingi elektabilitas bakal Cagub DKI, Anies Baswedan.
“Pak RK dan Anies itu kan bersaing. Namun, sekali lagi frame-nya kita adalah Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tuturnya.
Bagaimana dengan nasib Jusuf Hamka, yang sebelumnya juga digaungkan Golkar untuk maju di Pilgub DKI, Lodewijk lantas mengungkit perolehan kursi partainya di DPRD DKI. “Masalahnya kan Golkar tidak memenuhi kuota untuk mencalonkan sendiri,” aku dia.
PAN mengaminkan KIM sepakat mendukung Emil di Jakarta dan Dedi di Jabar. Artinya, PAN solid menatap Pilgub DKI dan Jabar.
“KIM ini tidak terpecah mengusung pasangan calon baik itu Jakarta maupun di Jawa Barat,” ucap Sekjen PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Mengenai Cawagub, baik untuk Emil maupun Dedi Mulyadi, akan ditentukan secara kolektif oleh para ketum anggota KIM. “Jawa Barat kita punya dua kader yang mau kita ajukan berpasangan dengan Cagub-nya, yaitu ada Kang Bima Arya dan Teh Desi Ratnasari,” sambung Eddy.
Senada, Ketua DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menegaskan, sejak awal KIM memang lebih condong mendorong Dedi Mulyadi di Jabar dan Emil di Jakarta. Meskipun, kemudian dalam perjalanannya terjadi dinamika.
Jadi selanjutnya tinggal menunggu ini diputuskan secara resmi dan bersama-sama di KIM,” sebut Kamhar.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengaku diberi tugas oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mencari pendampingnya di Pilgub Jabar. Hal itu disampaikan politisi Gerindra itu usai dirinya menerima surat rekomendasi dari Golkar untuk nyagub Jabar.
“Pak Airlangga pesan ke saya jadi duda yang baik, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat,” sebut Dedi, Jumat (2/8/2024).
Ibarat seorang calon pengantin, lanjut mantan Bupati Purwakarta itu, dirinya sudah siap untuk menerima lamaran dari Golkar. Hanya saja, dirinya masih harus menunggu restu dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam menghadapi kontestasi Pilkada.
“Akta (pernikahannya) harus ditandatangan oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Pak Prabowo Subianto,” jelas Dedi.
Sebelumnya, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah adanya keretakan di internal KIM. Zulhas menegaskan parpol koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming itu harmonis.
“KIM itu harmonis terus lihat saja wajah saya kan terang tuh,” cetus Zulhas di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Zulhas mengatakan, jika ada perbedaan pendapat dalam Pilkada, menurutnya itu hal yang wajar. Sebab, Pilkada serentak akan menentukan ratusan kepala daerah. “Ya, kalau Pilkada kan 500 sekian (daerah), 500 itu kadang-kadang ada keluarganya ada saudara, itulah Indonesia,” tandas Menteri Perdagangan itu.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga memastikan, KIM solid di Jakarta. Bahkan, ia menyebut akan ada kejutan di Jakarta, terkait adanya KIM plus.
Sayangnya, Dasco enggan menjawab saat ditanya parpol lain yang akan bergabung dengan KIM di Pilkada Jakarta. “Ada, nanti tunggu kejutan. Oke ya,” pesan Wakil Ketua DPR ini.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai parpol KIM solid. Hal itu ditandai dari kesepakatan Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat mempersilakan Dedi Mulyadi berlayar di Jabar dan Emil melangkah di Jakarta.
“Saya rasa solid. Cuma jangan sampai setengah hati Golkar dukung Demul (Dedi Mulyadi). KIM juga jangan setengah hati dukung Emil di Jakarta,” pungkas Ujang kepada Redaksi.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu