PKS, NasDem, PKB Bakal Merapat Ke KIM
JAKARTA - PKS, NasDem, dan PKB yang di Pilpres kemarin membentuk Koalisi Perubahan, bakal merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Keputusan itu, mengagetkan dan disesalkan banyak pendukungnya, apalagi dengan bergabungnya 3 parpol ini, akan menutup pintu Anies Baswedan kembali nyalon gubernur Jakarta. Ditanya soal ini, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang merupakan bagian dari KIM, menganggap wajar.
Menurut Zul, politik itu memang dinamis. Bisa berubah-ubah dengan cepat. Termasuk dengan sikap parpol dalam dukung-mendukung tokoh di Pilpres maupun Pilkada.
“Saya dulu (pernah) dibilang Jokowi),” kata politisi yang akrab disapa Zulhas itu, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (11/8/2024).murtad tuh (karena masuk pemerintahan
Zul bilang, dengan bergabung ke KIM, maka ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan itu, juga bersepakat mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta. Dengan demikian, peluang Anies bisa berlayar di Pilgub Jakarta, bakal makin susah.
“Ya, itu saya kira pelajaran buat masyarakat, berpolitik itu biasa saja. Jangan sampai baperan, pakai (syarat) pokoknya,” tambah Zulhas.
Diakui Zulhas, partai KIM yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN sudah sepakat mengusung Ridwan Kamil sebagai Cagub di Jakarta. “PAN koalisi sama KIM sudah hampir ada kesepakatan bulat mengusung RK dan wakilnya sudah beredar tuh inisialnya S,” sebut Menteri Perdagangan itu.
Seperti diketahui, awalnya PKS-NasDem-PKB bersepakat mengusung Anies sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PKS sudah memasangkan Anies dengan Sohibul Iman. Sayang, keinginan PKS ini, ditentang NasDem dan PKB.
Belakangan, justru ketiganya memberi sinyal akan bergabung dengan Gerindra cs untuk membentuk KIM plus. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyampaikan, partainya telah menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024,” kata Syaikhu, di Kantor DPP PKS, Sabtu (10/8/2024).
Syaikhu mengklaim hubungan partainya dengan Prabowo sudah terjalin lama.
Hubungan PKS dengan Pak Prabowo Subianto ini sudah terjalin sejak Pilpres 2019, bahkan di Pilpres sebelumnya tahun 2014,” sambung mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu.
Di kesempatan sama, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengaku partainya mulai mengambil ancang-ancang opsi kedua untuk bekerja sama dengan KIM. “Kami sedang mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN (Anies-Sohibul Iman) ini tidak bisa berlayar, karena kekurangan kursi. Oleh karena itu, DPP PKS membahas, mengkaji, opsi alternatif ketika opsi pertama ini tidak berjalan,” cetus Kholid.
PKB, bahkan telah menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming. Hal ini bisa menjadi pemicu PKB juga bakal mendukung KIM yang di Pilpres 2024 lalu mendukung Prabowo-Gibran. “Baru pertimbangan-pertimbangan (gabung KIM), masih dicermati sampai nanti finalnya. Kita tunggu saja,” tandas Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Jumat (9/8/2024).
Senada, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago menuturkan, politik itu dinamis. Meski sudah mengeluarkan sikap mendukung Anies, tapi partainya belum tentu mendaftarkan ke KPU.
“Sampai hari ini, yang keluar baru rekomendasi untuk semua calon kepala daerah. Namun, kami belum mengeluarkan formulir B2-KWK (belum didaftarkan ke KPU). Artinya, masih dinamis,” ucap Irma.
Merespons dinamika politik Pilgub Jakarta, Anies buka suara. Melalui pesan suara yang disampaikan kepada Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, Anies mengaku kaget dengan klausul mencari koalisi dalam waktu 40 hari.
“Saya kaget aja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari. Lalu deadline 4 Agustus sebagai cari partai lain,” ucap Anies, dalam pesan suara yang beredar di media sosial, Minggu (11/8/2024).
“Mengapa kaget? Karena memang nggak pernah dibahas, ya. Setahu saya tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain,” sambung Anies.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengaku, PKS, PKB dan NasDem merespons positif ketika pihaknya mengajukan Ridwan Kamil sebagai Cagub di Pilgub Jakarta.
“Kita sudah sepakat bahwa wakilnya itu akan dibicarakan secara musyawarah mufakat dari partai politik yang nanti akan gabung sebagai pengusung Pak Ridwan Kamil. Jadi ditunggu saja,” pungkas Doli, di Jakarta, Minggu (11/8/2024).
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu