Anak Mantan Dirut BRI Jadi Korban Penganiayaan Di Yogya
YOGYAKARTA - Keluarga Bryan Yoga Kusuma syok. Yoga, sapaan akrab pria 29 tahun ini, babak belur. Matanya lebam. Sementara pipi sebelah kiri, lengan, dada, hingga perut anak mantan Direktur Utama BRI Suprajarto ini mengalami luka, seperti luka bakar.
Keluarga baru mengetahui kondisi tersebut ketika Yoga sudah dirawat di RSUD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut perwakilan pihak keluarga, Anung Prajotho, Yoga dikeroyok sejumlah orang di HolyWings Jogja.
Dari cerita teman-temannya, Jumat (3/6) sekitar pukul 23.30, Yoga bersama beberapa kawannya, Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha, dan Irawan, mengunjungi HolyWings Jogja, yang berlokasi di Jalan Magelang KM 5,8 No 55, Kutu Asem, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Sabtu (4/6), sekitar pukul 2 dini hari, Yoga diprovokasi oleh seorang yang bernama Carmel hingga berujung pada perkelahian di depan parkiran HolyWings.
Di sela-sela perkelahian itu, Carmel kemudian memanggil temannya yang bernama Leo. Leo kemudian mengumpulkan seluruh security, preman, tukang parkir, provost dan PM untuk memprovokasi Yoga.
"Yoga dihajar kurang lebih selama satu jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," ungkap Anung, saat dihubungi RM.id (Tangsel Pos Group) Sabtu (4/6) malam.
Tak hanya Yoga, Albert yang hendak melerai juga dipukuli. Namun lukanya tak terlalu parah. Setelah keadaan agak kondusif, Yoga dan Albert diberikan opsi jalan tengah untuk menyelesaikan masalah dengan Carmel dan Leo di Polres Sleman.
Mereka pun kemudian menuju Polres Sleman yang berlokasi di Jl. Magelang KM 12,5 Krapyak, Triharjo. Namun di Polres, Yoga dan Albert kembali mendapatkan siksaan dan pukulan.
"Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan Yoga disita oleh pihak kepolisian," bebernya.
Menurut Anung, pihak keluarga tidak mengetahui peristiwa ini, sampai ada pemberitahuan dari Albert pada pagi harinya, sekitar pukul 07.00 WIB.
Albert mengabarkan bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman. Namun karena kondisinya yang cukup parah, Yoga kemudian dipindahkan ke RS Betesda.
Pihak keluarga sangat menyayangkan, tidak seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di HolyWings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga. Dibeberkan Anung, polisi sempat datang ke RSUD Sleman untuk melihat kondisi Yoga.
“Sekadar melihat saja, sebelum Yoga dipindahkan ke RS Betesda. Saya juga heran, kok polisi datang ke RSUD, padahal saat itu saya mau ke Polres Sleman untuk membuat laporan. Ya saya pikir polisi sudah datang dan sudah tanya-tanya, itu kan sama saja lapor, polisi sudah tahu kejadian ini," terang Anung.
Sampai Sabtu malam, kejadian yang menimpa Yoga ini belum dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian. Agar kasus ini diusut secara tuntas, kata Anung, pihak keluarga akan membuat laporan resmi.
“Nanti saya konsultasi dulu ke orangtua Yoga. Saat ini kondisi orangtunya syok,” tandasnya. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu