Wamenkeu: Tak Bebani APBN, Kabinet Merah Putih 109 Orang
JAKARTA - Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto diisi oleh 109 orang. Meski kabinet terlihat gemuk, Kementerian Keuangan memastikan, tak akan membebani dompet negara.
Untuk membantu pemerintahannya, Prabowo telah melantik 48 menteri dan 5 kepala lembaga setingkat menteri, seperti Jaksa Agung, Kepala Staf Kepresidenan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Kepala Kantor Komunikasi Presiden, serta Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Selain itu, Prabowo juga melantik 56 orang wakil menteri. Sehingga, jika ditotal maka anggota Kabinet Merah Putih mencapai 109 orang.
Banyaknya jumlah anggota kabinet, memunculkan kekhawatiran terjadinya pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu menegaskan, bertambahnya jumlah kabinet dan lembaga, tidak akan menjadi beban negara.
“Tadi, saya sudah ngecek, sudah diakomodir semua. Sudah ada alokasinya. Sudah siap. Saya kira, dari situ tidak ada risiko bagi APBN,” ujar Anggito, kepada Wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2024).
Anggito menegaskan, dompet negara masih aman walaupun harus menanggung beban pengeluaran seluruh kabinet. Menurutnya, semua Kementerian/Lembaga sudah ada alokasi anggarannya masing-masing.
Meski begitu, Anggito meminta, seluruh anggaran yang dikucurkan negara harus dikelola dengan baik oleh tiap-tiap Kementerian/Lembaga. Tujuannya, agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bisa tercapai.
“Yang kami tuntut dengan tambahan menteri dan Wamen, produktivitasnya meningkat, kinerja juga meningkat,” harapnya.
Senada dikatakan Wamenkeu Suahasil Nazara. Dia mengatakan, akan melihat kebutuhan anggaran di setiap Kementerian/Lembaga. “Nanti kami lihat yang kementerian nambah,” singkatnya, selepas pelantikan di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2024).
Ketua DPR, Puan Maharani ikut mengomentari banyaknya jumlah anggota Kabinet. Puan mendukung penuh semua program Pemerintahan Prabowo.
Puan meminta, semua pihak memberi ruang dan kesempatan kepada jajaran menteri dan kepala lembaga di Kabinet Merah Putih. “Dalam membangun Indonesia, kita lakukan bersama-sama,” pungkasnya.
Sementara, Peneliti Chelios, Galau D. Muhammad memperkirakan, penambahan jumlah kabinet akan memunculkan potensi pembengkakan anggaran hingga Rp 1,95 triliun selama 5 tahun ke depan. Angka ini belum termasuk beban belanja barang yang timbul akibat pembangunan fasilitas kantor/gedung baru.
“Semakin banyaknya menteri dan wakil menteri yang diangkat berarti akan meningkatkan belanja negara, termasuk gaji para staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor,” ujarnya, Senin (21/10/2024).
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu