3 Paslon Sepakat Wujudkan Kota yang Lebih Sejahtera
Debat Pertama Pilkada Kota Tangerang
TANGERANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menyelenggarakan debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang 2024 pada Rabu (23/10), di salah satu hotel di Jakarta. Debat tersebut mengusung tema penting seputar peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan kualitas pembangunan.
Sejumlah panelis dihadirkan. Panelis yang akan hadir antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Baijuri Khotib, Rektor Universitas Islam Syekh Yusuf Mustofa Kamil, Wakil Rektor I Universitas Yuppentek Bambang Kurniawan, Dosen Ilmu Politik STISNU Abdul Hakim dan Dosen Universitas Negeri Jakarta Dena Widyawan
Semua panelis memberikan pertanyaan yang menguji visi besar ketiga pasangan calon (paslon) dalam membangun Kota Tangerang yang lebih baik.
Paslon nomor urut satu Faldo Maldini-M Fadlin Akbar mengusung visi ‘Gerak Cepat, Kerja Tuntas’ untuk menciptakan Kota Tangerang yang maju, sejahtera dan berkelanjutan serta berlandaskan akhlakul karimah.
Sedangkan paslon nomor urut dua, Ahmad Amarullah-Bonnie Mufidzar, menawarkan visi ‘Kota Tangerang yang Smart, Sejahtera, Mandiri, Berakhlakul Karimah, Responsif dan Transparan’.
Paslon nomor urut tiga, Sachrudin-Maryono Hasan, memperkenalkan program ‘Gampang Kerja, Gampang Sembako, Gampang Sekolah’ sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Masalah kemiskinan, pendidikan dan ketimpangan pembangunan pun menjadi fokus utama perdebatan.
Paslon nomor urut satu, Faldo Maldini menegaskan, komitmen mereka dalam membuka akses seluas-luasnya bagi warga miskin ekstrem di bidang pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Ia mengatakan, Kota Tangerang yang dekat dengan Bandara Internasional dan punya seribu pabrik atau industri memiliki potensi yang sangat besar. Namun demikian, Kota Tangerang juga tingkat pengangguran dan kemiskinannya lumayan besar.
Oleh karena Kota Tangerang memiliki potensi yang besar, maka ia bersama pasanganya Fadhlin berfikir, kenapa Kota Tangerang tidak menjadi kota ekonomi di Indonesia.
“Kenapa Kota Tangerang tidak bisa menjadi seperti kota Shenzhen, kota Surabaya, tidak bisa menjadi pusat manufaktur? Sedangkan kita punya sistem transportasi publik yang baik, kenapa tidak bisa? Kota Tangerang seperti auto pilot jalan sendiri menuju titik koordinat yang tidak diketahui,” ucapnya.
Lalu paslon nomor urut dua, Amarullah menyoroti masalah pendistribusian sembako yang dinilai tidak tepat sasaran karena data penerima yang tidak akurat. Jika terpilih, dia berjanji akan meningkatkan anggaran bantuan sosial program bedah rumah yang sekarang Rp 20 juta menjadi Rp 50 juta.
“Bahwa bantuan biaya program bedah rumah perlu ditingkatkan angkanya dari Rp 20 juta menjadi Rp 50 juta,” ungkapnya.
Sementara paslon nomor urut tiga sekaligus pertahana Sachrudin menyebut, angka kemiskinan di Kota Tangerang telah menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, pemerintah terus memberikan sokongan kepada masyarakat kurang mampu.
“Angka kemiskinan di Kota Tangerang terus menurun dan sejak tahun 1998 pemerintah kota telah melaksanakan berbagai program bedah rumah dan bantuan sosial,” jelasnya.
Makanya, pihaknya akan mengusung program unggulan yakni Tiga G (3-G). “Gampang kerja, Gampang sembako dan Gampang sekolah,” pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu