TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Makan Bergizi Gratis Fokus Tingkatkan Kualitas SDM Dan Cegah Stunting

Laporan: AY
Senin, 25 November 2024 | 11:09 WIB
Wapres Gibran meninjau program Makan Bergizi Gratis di Palangkaraya. Foto SetWapres
Wapres Gibran meninjau program Makan Bergizi Gratis di Palangkaraya. Foto SetWapres

JAKARTA - Pemerintah memastikan, program Makan Siang Gratis (MBG) bakal berjalan bertahap di seluruh wilayah mulai 2025. Program ini dianggap penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus mencegah stunting.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengingatkan, program MBG harus merata, terutama di daerah yang membutuhkan, seperti di wilayah Papua.

Berdasarkan kajian Pemerin­tah melalui tim-tim ahli di bi­dang gizi menyatakan, program MBG pada anak dinilai sangat penting.

“Realisasi program itu bisa memacu pertumbuhan fisik anak, meningkat perkembangan kognitif dan motoriknya,” ujarnya dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

Diingatkannya, SDM unggul, menjadi salah satu faktor kunci terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Ribka menyebut, hasil pene­litian di banyak negara menun­jukkan, program makan ber­gizi untuk anak berpengaruh terhadap kualitas anak dalam menerima pembelajaran di seko­lah,” paparnya.

Terpisah, Deputi Bidang Ke­luarga Sejahtera dan Pember­dayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Nopian Andusti menerangkan, program MBG yang akan diluncurkan pada Januari 2025 juga menjadi salah satu upaya strategis Pemerintah untuk menekan angka stunting secara nasional.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada peran Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Desa (Pemdes) sebagai ujung tombak imple­mentasi program pencegahan stunting di lapangan.

Tidak hanya menyasar peserta didik, program MBG ini juga di­rancang untuk menjangkau ke­lompok rentan stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan balita.

“Implementasi program ini berada di daerah, sehingga komitmen Pemda dan desa sangat menentukan keberhasilannya,” ujarnya dikutip dalam Forum Merdeka Barat (FMB9) bertajuk Makan Bergizi Gratis Solusi Tekan Angka Stunting, dikutip Minggu (24/11/2024).

Menurut Nopian, ada sekitar 8 juta keluarga di Indonesia yang berpotensi mengalami stunting. Data ini akan men­jadi dasar dalam pelaksanaan program MBG yang nantinya diintegrasikan dengan upaya pencegahan stunting di tingkat daerah.

Penggunaan data ini bertujuan untuk memastikan bahwa intervensi dilakukan pada sasaran yang benar se­hingga hasil yang dicapai dapat maksimal.

Salah satu fokus utama pro­gram ini adalah mencegah stunting dari hulu, dimulai dari calon pengantin.

Kesehatan calon pengantin menjadi perhatian khusus karena memiliki dampak langsung ter­hadap kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.

Calon pengantin harus me­miliki kesehatan yang ideal sehingga ketika hamil, risiko melahirkan anak dengan stunting dapat diminimalkan.

Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga menjadi prioritas dalam program ini. Mereka akan dipastiksn mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Dengan begitu, risiko stunting pada anak dapat ditekan secara signifikan.

Keberhasilan program MBG tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk menyukseskan program ini.

“Edukasi dan keterlibatan masyarakat dalam memahami pentingnya gizi seimbang bagi keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan,” tuturnya.

Pengalaman dan pelaja­ran dari wilayah-wilayah ini akan menjadi panduan dalam menyusun dan mengimplemen­tasikan program MBG secara nasional.

Selain itu, Pemerintah aktif berkonsultasi dengan para pakar di bidang kesehatan dan gizi untuk memperkuat program ini. Program MBG dirancang dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien.

Melalui sinergi antara Pemerintah pusat, daerah, dan ma­syarakat, program MBG di­harapkan dapat memberikan dampak nyata dalam penurunan angka stunting hingga mening­katkan kualitas SDM.

Optimalisasi peran Pemda, Pemdes, Posyandu, dan Puskes­mas, merupakan bentuk komit­men Pemerintah untuk memasti­kan setiap keluarga di Indonesia memiliki akses terhadap gizi yang cukup.

“Maka program MBG menjadi bagian penting dalam membangun masa depan Indonesia,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo