TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Basuki: IKN Diminati Para Investor Swedia

Reporter & Editor : AY
Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:21 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

IKN - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan proses pembangunan IKN akan terus berlanjut tahun ini. Hal itu didasarkan oleh banyaknya investasi dari negara-negara sahabat. Salah satunya Swedia.

 

Kepala OIKN Basuki Hadimuljono menyampaikan, dia menerima kunjungan delegasi Parlemen Swedia yang tergabung dalam kelompok persahabatan parlemen Swedia-Indonesia di Galeri UMKM, Nusantara, Kamis (9/1/2025).

 

Menurutnya, kunjungan delegasi Parlemen Swedia ke IKN bertujuan memperkuat hubungan bilateral kedua negara, sekaligus memberi penegasan pada negara-negara sahabat yang berminat berinvestasi, proyek pembangunan IKN akan dilanjutkan oleh Presiden Prabowo.

 

“Mereka (delegasi Parlemen Swedia) ingin melihat progres pembangunan IKN. Mereka juga ingin memastikan, apakah pembangunan IKN terus berjalan, setelah adanya peralihan pemerintahan,” ujar Basuki.

 

Dalam kesempatan itu, mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini mengaku sudah berbicara langsung dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi soal nasib IKN tahun ini dan tahun-tahun selanjutnya.

 

Hasilnya, ungkap Basuki, Mensesneg telah mendapat ‘lampu hijau’ dari Presiden Prabowo untuk terus melakukan pembangunan.

 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, terdapat tiga sumber pembiayaan pembangunan IKN, yakni melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), investasi sektor swasta, dan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Artinya, peluang investor untuk masuk membantu pembangunan IKN sangat besar.

 

“Kami sampaikan, sekitar Rp 58 triliun sudah ada dari investasi sektor swasta. KPBU juga sudah ada dari usulan yang sedang diproses untuk jalan, Multi Utility Tunnel (MUT) maupun hunian, dari Intiland dan Nindya Karya dan dari APBN Rp 68 Triliun sampai sekarang,” tuturnya.

 

Terkait ketertarikan Swedia berinvestasi, Basuki mengungkapkan, Parlemen Swedia sudah menyingguang soal peluang pengembangan teknologi dan transportasi electric vehicle di IKN.

 

Bahkan, Wakil Duta Besar Swedia, Gustav Dahlin, berjanji kembali ke IKN dengan membawa calon investor.

 

Beliau (Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia) akan membawa beberapa investor dari Swedia, saat kembali ke sini (IKN),” imbuhnya.

 

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Endra S Atmawidjaja menyampaikan, pembangunan sejumlah gedung di IKN sudah rampung. Sebab itu, pihaknya mulai memikirkan pengelolaan gedung atau infrastruktur yang sudah terbangun.

 

Ini kan banyak gedung, banyak infrastruktur yang sudah selesai. Jadi, kami akan masuk ke tahap pengelolaan. Setelah rampung, harus dipikirkan siapa yang mengelola gedung, seperti yang membersihkan, merawat, dan sebagainya. Nanti, sebagian kami serahkan ke Otorita IKN,” terangnya.

 

Endra menegaskan, pembangunan gedung-gedung di IKN yang dikerjakan oleh kontraktor bukan berarti si kontraktor juga yang akan menjadi pengelola. Menurutnya, pengelolaan hanya bisa diserahkan kepada pihak swasta lain melalui tender.

 

“Jadi, harus segera (dilelang). Ini kan sebentar lagi (pembangunannya) selesai. Kita harus memasuki tahap selanjutnya, pengelolaan (gedung-gedung) itu,” ungkap dia.

 

Di media sosial (medsos), seperti di X dan Instagram, perbincangan soal IKN juga tidak pernah surut.

 

“Selamat siang, Jum’at mubarok. Kira-kira, apa kabar nih IKN? Bagaimana investornya? Sudah ada yang masuk belum, terus bagaimana mana wisatawannya, masih ramai kah? Maju Jaya IKN!” tulis akun @rbinhod222.

 

“Kabarnya, selain Swedia, negara-negara lainnya yang tertarik berpartisipasi dalam pembangunan IKN, antara lain Jepang, Spanyol, Finlandia, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan. Terbaru, sebanyak 21 negara Uni Eropa seperti Italia, Polandia, Belgia, juga menyatakan minatnya,” timpal akun @BangMaestro.

 

Sementara, akun @wlngsngit393 berharap, pembangunan IKN tak membebani Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

 

“Sebaiknya, kalau IKN sudah 80 persen terbangun, dibiarkan autopilot saja dalam mencari pendapatan. Bisa dari narik investor dan sebagainya. Soalnya, kalau operasionalnya dibebankan ke APBN, pasti akan membebani program unggulan lain,” usulnya.

 

“Setelah resmi jadi anggota BRICS, mudah-mudahan makin banyak investor yang masuk ke IKN. Jadi, ASN-ASN bisa cepat pindah ke sana. Soalnya, Jakarta udah padet banget,” harap akun @wrbotoyo.

 

“Kalau pembangunannya bagus, sekalipun tidak jadi pindah Ibu Kota, IKN akan menjadi investasi yang menguntungkan bangsa dan negara,” ucap akun @SyahroelBase.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit