Melihat Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Prosesnya Cepat, Antrenya Sebentar
![Melihat Pemeriksaan Kesehatan Gratis Foto : Ist](https://tangselpos.id/storage/2025/02/melihat-pemeriksaan-kesehatan-gratis-11022025-081433.webp)
SERPONG - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang jadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat yang berulang tahun mulai berlaku kemarin, Senin (10/2/2025). Masyarakat langsung memanfaatkannya dengan memeriksakan kesehatan ke Puskesmas terdekat. Masyarakat puas, karena prosesnya cepat dan tidak perlu antre lama.
Redaksi melihat proses PKG di wilayah Depok, Jawa Barat. Puskesmas yang pertama dikunjungi adalah Puskesmas Beji, Depok. Puskesmas ini terpilih menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang melakukan uji coba PKG.
Sejak pukul 08.00 WIB, masyarakat telah mengantre mengambil nomor pendaftaran. Untuk antrean PKG, nomor dan tempatnya dipisahkan dengan yang berbayar. Hal ini untuk mencegah penumpukan. Antrean PKG berada di sebelah kiri petugas pendaftaran. Sementara yang berbayar berbaur dengan pasien umum.
Mereka yang memanfaatkan PKG diminta untuk mendaftar online di aplikasi SATUSEHAT. Namun, karena ini hari pertama, petugas kesehatan (nakes) Puskesmas Beji tetap melayani pasien yang mendaftar offline. Setelah didata oleh nakes, termasuk mengecek tanggal kelahiran sebagai syarat penerimaan PKG, pasien diminta menunggu beberapa saat.
Tahap selanjutnya pasien ditanyakan perihal riwayat penyakit yang diderita. Mulai dari gula darah, kolesterol, hingga jantung. Setelah itu, pasien diminta menunggu kembali.
Memasuki tahap akhir, pasien diperiksa berkala dengan alat medis yang telah disiapkan. Apabila terdapat gejala yang mengkhawatirkan, pasien dianjurkan berobat lebih lanjut.
Salah satu yang melakukan PKG di Puskesmas ini adalah Siti Syarifah (27). "Saya diperiksa darah, mata, telinga, IVA (Inspeksi Visual Asam Asetar) bagi yang sudah menikah, dan gigi," kata Syarifah.
Syarifah mengaku, tidak sempat mendaftar online. Sebab, aplikasi SATUSEHAT miliknya sedang bermasalah. Kendati begitu, ia tetap mendapat pelayanan maksimal dari nakes dan dokter yang bertugas.
Untuk prosesnya mudah. Aku daftar diarahkan petugas nakesnya. Daftar seperti biasa dan diarahkan ke ruangan-ruangannya. Ngantrenya juga nggak terlalu lama. Kurang lebih 10-15 menit sudah dipanggil bagian pendaftaran," ungkapnya.
Selain itu, disebutkan Syarifah, antrean PKG ditempatkan terpisah dengan umum. Sehingga pelayanan yang diberikan bisa lebih cepat. "Untuk nomor antrean dibedakan sendiri. Kalau untuk pemeriksaan kesehatan gratis ada nomor tersendirinya. Aku dapat antrean nomor 4," ucap karyawan swasta itu.
Puskesmas Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, juga sudah melayani PKG. Bahkan, tampilan Puskesmas ini sudah bersolek layaknya tempat yang sedang merayakan ulang tahun. Di ruang tunggu pasien, terdapat hiasan dari balon. Di sejumlah sudut tembok terpampang spanduk "Cek Kesehatan Kado Spesial Untukmu".
Meski program PKG baru diluncurkan, tak ada yang spesial dari sisi pasien. Sebab, jumlah pasien yang datang tidak jauh berbeda dari hari biasanya. "Yang datang ingin cek kesehatan gratis cuma lima orang. Tiga belum daftar di SATUSEHAT, dua orang lagi sudah diperiksa," kata salah seorang petugas Puskesmas kepada Redaksi.
Kenapa hanya sedikit? Menurut petugas tersebut, karena sosialisasi yang rendah. Masih banyak warga yang belum mengetahui program PKG. Sehingga, sekalipun ada yang datang, mereka belum mendaftar melalui SATUSEHAT. "Saat ini hanya untuk yang berulang tahun bulan Januari dan Februari," ujarnya.
Sementara, Puskesmas Jatijajar, Tapos dan Puskesmas Villa Pertiwi, Cilodong belum melakukan PKG karena masih mempersiapkan teknis pelayanan.
Petugas Puskesmas Jatijajar mengatakan, pihaknya terpaksa menunda pelayanan karena perlu mengatur lebih dulu teknis pelayanannya. "Sebenarnya sudah dibahas, tapi nanti dijelaskan lagi alurnya seperti apa dan bisa di cek di Instagram kami @pkm_jatijajar info grafik pelayanannya ketika sudah siap. Kemungkinan besok (hari ini) sudah bisa," jelasnya.
Petugas juga menjelaskan, jika pasien memiliki kartu BPJS, sebenarnya bisa melakukan cek kesehatan tanpa harus menunggu ulang tahun. Namun, tidak semua item digratiskan. Misalkan kaya Widal dan asam urat, tidak di-cover. “Kalau yang PKG itu kemungkinan semua, walaupun pemeriksaannya menyesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki Puskesmas," tutupnya.
Sementara, petugas Puskesmas Villa Pertiwi mengatakan alasan belum bisa melayani PKG karena masih butuh waktu untuk sosialisasi. Mengenai mekanismenya sendiri, pasien diminta melakukan skrining atau pemeriksaan mandiri lewat aplikasi SATUSEHAT untuk mendeteksi dini penyakit maupun gangguan kesehatan.
"Jika pasien menunjukkan gejala penyakit serius maka dirujuk ke rumah sakit, kalau tidak maka bisa ditangani di sini sesuai dengan fasilitas yang ada," ujarnya kepada Redaksi.
Ditanya apakah biaya pengobatan di Rumah Sakit bakal digratiskan? Menurut petugas hanya pasien pengguna BPJS Kesehatan atau Kartu Sehat yang bakal ditanggung Pemerintah. Kalau tidak, maka pasien tetap perlu merogoh kocek pribadinya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pada hari pertama, lebih dari 17 ribu warga yang memanfaatkan program PKG.
Menkes menjelaskan, program cek kesehatan gratis ini bertujuan agar masyarakat lebih sehat dengan langkah pemeriksaan awal atau deteksi dini tersebut.
Dengan adanya deteksi dini, Menkes berharap, penanganan penyakit bisa dilakukan lebih awal dan biaya pengobatan pasien juga bisa ditekan. Semua penyakit seperti kanker, stroke, jantung, ginjal, kata dia, membutuhkan waktu lima tahun sampai benar-benar parah. “Kalau ketahuannya sejak dini, itu bisa ditangani dengan baik, jauh lebih murah juga," ujar Menkes saat memantau program CKG di Puskesmas Manukan Kulon, Surabaya, Jawa Timur, Senin, (10/2/2025).
Menkes menambahkan, anggaran PKG tahun 2025 telah dialokasikan sebesar Rp 4,7 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk pengadaan fasilitas kesehatan memadai di puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia. Seperti alat pemindaian ultrasonografi (USG) dan elektrokardiografi (EKG) untuk pemeriksaan organ jantung.
Menkes menargetkan 100 juta warga bisa merasakan manfaat PKG sepanjang 2025 ini. Ia berharap seluruh warga bisa merasakan program ini. "Ini kan targetnya 280 juta warga yang menerima manfaat, menurut saya mungkin saja dalam lima tahun mencapai target 250 juta,” katanya.
Pos Banten | 10 jam yang lalu
Selebritis | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu