TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Khatib Salat Id Di Istiqlal, Ramadan Hadirkan Kesalehan Berbangsa

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 31 Maret 2025 | 12:28 WIB
Presiden Prabowo dan Wapres Gibran saat melaksanakan Sholat Id di Masjid Istiqal. Foto : Ist
Presiden Prabowo dan Wapres Gibran saat melaksanakan Sholat Id di Masjid Istiqal. Foto : Ist

JAKARTA - Guru Besar UIN Jakarta Prof. Ahmad Tholabi Kharlie menjadi khatib salat Idulfitri tingkat Kenegaraan di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (31/3/2025). 

 

Dalam khutbahnya, Tholabi menjelaskan, puasa yang mabrur tak hanya menjadikan individu yang salih. Namun lebih dari itu moralitas Ramadan akan menghadirkan kesalehan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

 

“Harapan bagi terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang makmur dan diberkahi, harus kita perjuangkan secara kontinu, konsisten, dan bersungguh-sungguh dengan spirit menghadirkan kebaikan bersama,” ucap Tholabi.

 

Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta itu menguraikan sejumlah ritual selama Ramadan memilik dimensi personal sekaligus sosial.

 

Menurut dia, puasa Ramadan melahirkan jiwa yang autentik yang diwujudkan melalui pikiran dan tindakan yang semata-mata untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.

 

“Puasa melahirkan pribadi-pribadi yang menghargai proses penempaan. Puasa akan membentuk pribadi, kelompok masyarakat, bahkan negara menjadi lebih baik,” tegas Tholabi.

 

Pengurus PBNU ini menyebutkan sejumlah ritual selama Ramadan memberi dampak kebaikan baik pada individu maupun publik.

 

Dia menyebutkan instrumen zakat, infak, dan sedekah menjadi instrumen afirmatif yang melahirkan dampak nyata pada aspek sosial, ekonomi, dan penegakan prinsip keadilan.

 

Kedermawanan dalam Islam memberi pesan penting tentang spirit kebersamaan, gotong- royong, dan keberpihakan,” kata Tholabi.

 

Menurut dia, instrumen tersebut sejalan dengan pemikiran para pendiri bangsa saat merumuskan tujuan pendirian Indonesia yang menitikberatkan untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

 

Ia juga menyebutkan hal tersebut sejalan dengan sila kedua Pancasila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

 

Guru Besar bidang hukum Islam di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta ini menyebutkan sejumlah amaliah selama Ramadhan seperti tadarus bersama, buka bersama, tarawih bersama memberi pesan penting tentang pentingnya

kohesivitas di tengah masyarakat.

 

Amaliah Ramadan memberi pesan penting bahwa kohesivitas merupakan kata kerja, bukan sekadar kata-kata yang senantaisa harus diikhtiarkan secaa sungguh-sungguh,” tegas Tholabi.

 

Dia melanjutkan kebersaaan di sejumlah ritual selama Ramadan memberi pesan bahwa keberkahan dihasilkan dari kebersamaan. Menurut dia, dalam membangun Indonesia dibutuhkan persatuan dan kebersamaan dari seluruh elemen anak bangsa.

 

“Persatuan dibangun melalui percakapan dan dialog untuk mencari titik temu yang menjadi titik tumpu dalam mewujudkan kemajuan bangsa,” kata Tholabi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit