TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Wabup Iing : Perlu Program Edukasi Dan Pembinaan

Dalam Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem

Oleh: Nipal
Editor: Redaksi selected
Selasa, 15 April 2025 | 10:02 WIB
Wabup Pandeglang Iing Andri Supriadi sedang menerima pihak kunjungan CEO Yayasan RII dan Laz Harfa di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (14/4).
Wabup Pandeglang Iing Andri Supriadi sedang menerima pihak kunjungan CEO Yayasan RII dan Laz Harfa di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (14/4).

PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang di bawah kepemimpinan Bupati-Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Raden Dewi Setiani-Iing Andri Supriadi, bakal fokus mengentaskan kemiskinan ekstrem.

 

Bahkan kali ini, Pemkab Pandeglang telah menggandeng atau berkolaborasi dengan Yayasan Relief Islamic Indonesia (RII) dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa) untuk menjalankan program pengentasan kemiskinan ekstrem.

 

Wabup Pandeglang, Iing Andri Supriadi menyatakan, program bantuan saja tidak cukup (entaskan kemiskinan ekstrem,red). Namun tegasnya, diperlukan edukasi kepada masyarakat agar mereka dapat keluar dari kategori kemiskinan ekstrem.

 

“Pengentasan kemiskinan ekstrem ini merupakan bagian dari visi dan misi Dewi-Iing. Saat ini kami berkolaborasi dengan Yayasan RII dan Laz Harfa. Langkah awal yang kami ambil adalah melakukan verifikasi data secara by name by address,” kata Iing saat menerima kunjungan CEO Yayasan RII dan Laz Harfa di Pendopo Bupati Pandeglang, Senin (14/4).

 

Wabup Iing mengungkapkan, bahwa selama ini bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus berjalan setiap tahun. Namun demikian, jumlah masyarakat yang berhasil lulus atau graduasi dari kemiskinan masih sangat minim.

 

“Ke depan, melalui kerja sama ini, akan ada program pembinaan untuk mengubah paradigma masyarakat agar memiliki kebanggaan menjadi orang sukses dan mandiri,” katanya.

 

Mantan Anggota DPRD Pandeglang ini  berharap, melalui pendekatan edukatif ini, akan tumbuh pola pikir baru di tengah masyarakat.

 

“Masyarakat nantinya tidak hanya merasa bangga saat menerima bantuan, tetapi juga saat mampu memberi. Kami berharap ke depan ada sertifikasi sebagai tanda kelulusan dari kondisi kemiskinan ekstrem,” tandasnya.

 

Sementara itu, CEO Yayasan RII, Nanang Sujana mengatakan, bahwa program itu akan menggunakan pendekatan graduasi dan dilaksanakan secara kolaboratif antara lembaga zakat dan Pemkab Pandeglang.

 

“Target program ini adalah sekitar 300 Kepala Keluarga (KK). Namun penetapan by name by addressakan dibahas bersama menggunakan data yang dimiliki oleh Pemkab Pandeglang,” katanya.

 

Pendekatan program itu ungkapnya, mencakup beberapa pilar dan akan dijalankan selama tiga tahun secara berkelanjutan, untuk membina dan meningkatkan keterampilan masyarakat.

 

Adapun tiga desa yang diusulkan sebagai lokasi awal program adalah Desa Cibadak dan Desa Tugu di Kecamatan Cimanggu, serta Desa Sukasari di Kecamatan Pulosari.

 

“Tim kami sudah turun ke tiga desa tersebut. Namun, penetapan finalnya tetap akan kami sinkronkan dengan Pemkab Pandeglang!karena data utama berada di pemerintah daerah,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit