Pemkot Fokus 13 Trayek Angkot Terintegrasi

SERPONG-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) segera mengoperasikan puluhan trayek baru angkutan kota (angkot). Dari 33 trayek yang masuk dalam Rencana Umum Jaringan Trayek (RUJT), 13 di antaranya akan diprioritaskan tahun ini.
"Kita kan ada 33 trayek yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kita sudah mengajukan, kajiannya sudah ditetapkan oleh Kemenhub. Pak Wali Kota juga sudah tanda tangan," ujar Pilar Saga Ichsan, Wakil Wali Kota Tangsel.
Pilar mengupayakan, trayek yang dihadirkan untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang terintegrasi ini dapat segera beroperasi secepat mungkin. "Nah kemarin itu arahan Pak Wali Kota untuk memperbaharui dulu ya, memperbaharui dan memperbagus 13 trayek dulu, itu yang existing. Jadi ada 13 trayek yang existing sekarang, ada 20 trayek yang baru. Nah yang 13 dulu kita fokus," kata Pilar.
ngkutan yang akan beroperasi di belasan trayek yang didahulukan ini, kata Pilar, akan disulap. Bukan lagi angkutan yang bobrok, tapi harus lebih nyaman.
"Itu bentuknya feeder ya, feeder itu kayak angkot. Kalau Jakarta itu JakLinko, tapi angkot dengan fasilitas. Fasilitasnya yang bagus, ada AC-nya, terintegrasi. Nah ini yang 13 dulu, supaya itu dibenahi dulu," jelasnya.
Selain memperbaharui fisik angkutan, pada belasan trayek tersebut juga akan dibangun fasilitas pemberhentian angkutan yang nyaman.
"Supaya fasilitasnya benar-benar bagus, haltenya dan lain sebagainya. Jangan sampai nanti ada penambahan angkot malah menimbulkan kemacetan," kata Pilar.
Setelah belasan trayek awal ini berjalan lancar, maka puluhan lainnya akan menyusul secara bertahap. "Kami target dalam lima tahun ini harus selesai 33 trayek itu. Sekarang kan ada angkot nih, tapi kan udah nggak layak angkotnya udah lebih dari 10 tahun 20 tahun. Kan ada yang ada di daerah Ciputat misalnya, nah nanti bakal kita digantikan oleh kendaraan baru. Tapi harus berbadan hukum, misalkan minimal koperasi gitu atau minimal CV gitu ya. Supaya angkot ini terdaftar bukan perorangan," ungkapnya Pilar.
Untuk mewujudkan ini semua, Pilar menyebut, pihaknya tidak hanya menggandeng pengusaha saja, namun juga para juragan angkot. "Ya kita tetap masih pakai juragan-juragan angkot yang eksisting ini kita ajakin. Tapi kalau mereka tidak mau berubah ya kita stop angkot-angkot yang sudah tidak layak. Ke depan sudah tidak boleh ada lagi di Tangsel. Karena apa? Standar keselamatan, kenyamanan. Pemkot Tangsel lagi semangat dalam mendorong transportasi publik," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dishub Kota Tangsel, Ayep Jajat Sudrajat menambahkan, pihaknya telah melakukan kajian mendalam. Selain itu, Dishub juga telah melakukan pendekatan dengan para sopir hingga pengusaha angkot.
Kehadiran 33 trayek angkot yang terintegrasi ini, kata Ayep, dapat memberi kenyamanan bagi masyarakat pengguna angkutan umum. Sistem ini kurang lebih sama dengan sistem transportasi milik Jakarta, yakni Jaklingko.
"Ada itu kita rencana ke sana, kita juga coba sounding ke pengusaha-pengusaha angkutan, ayok kita mau ada rencana ini ya rata-rata menanyakan subdisi. Subsidinya berapa dari pemkot, kalau Transjakarta kan pure di subsidi. Makanya angkot-angkot ini kita sudah ada rencana trayek kan, tapi kan kita beberapa pendekatan ke pengusaha pengusaha angkutan, ya rata-rata mereka menanyakan subsidi," jelas Ayep.
Kehadiran 33 trayek baru ini, kata Ayep, juga dapat menyegarkan kembali angkot yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat dalam hal transportasi. Dengan kenyamanan yang diberikan nantinya, Dishub Tangsel ingin meningkatkan antusias warga untuk kembali menggunakan angkutan umum.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu