TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

RI Siapkan 20 Ribu Pasukan ke Gaza

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 15 November 2025 | 07:45 WIB
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity. Foto : Ist
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity. Foto : Ist

JAKARTA - Indonesia menunjukkan peran aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Salah satunya dibuktikan dengan menyiapkan 20 ribu pasukan kemanusiaan dan perdamaian untuk dikirim ke Gaza, Palestina.

 

Penyiapan pasukan itu diungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin usai bertemu Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Jumat (14/11/2025).

 

"Jadi 20.000 prajurit kita siapkan, sesuai instruksi dan pemikiran Presiden," terang Sjafrie.

 

Pasukan yang disiapkan adalah prajurit dengan spesifikasi keahlian di bidang kesehatan dan konstruksi, seperti korps Zeni. Jadi, bukan pasukan tempur. Sebab, pendekatan yang digunakan dalam misi ini adalah kemanusiaan, bukan penyerangan (koersif).

 

"Tentu kita menghindari koersif," katanya.

 

Ada dua opsi jalur dan strategi pengiriman pasukan perdamaian ini ke Gaza. Pertama, pasukan dikirim di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua, di bawah persetujuan organisasi internasional yang diinisiasi Amerika Serikat (AS).

 

"Ini perlu pembicaraan yang tentu tidak singkat, perlu kesepakatan bersama," tutur Sjafrie.

 

Dia menerangkan, Indonesia akan terlibat mendukung pasukan perdamaian jika sejumlah negara terkait setuju. Terutama negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

 

"Kalau mereka menyatakan silakan, maka Indonesia dengan senang hati akan terlibat," sambungnya.

 

Mengenai jadwal pemberangkatan pasukan itu ke Gaza, Sjafrie belum memberi tanggal pasti. Dia hanya menjelaskan, keputusan pengiriman pasukan akan diambil oleh Presiden Prabowo Subianto.

 

Sjafrie menambahkan, pasukan perdamaian yang disiapkan akan melakukan operasi peacekeeping, bukan peacemaking. Dalam operasi peacekeeping, harus didahului sejumlah kondisi. 

 

"Kalau peacekeeping itu gencatan senjata sudah terjadi, disarmed sudah terjadi. Sehingga pasukan yang akan datang itu sifatnya menjaga perdamaian," jelasnya.

 

Selain menyiapkan pasukan perdamaian, Indonesia—melalui TNI AU—terus menyalurkan bantuan rutin logistik melalui airdrop, seperti yang telah dilakukan beberapa kali di tahun ini. 

 

Isi Pertemuan dengan Yousef

 

Dalam pertemuan dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania Major General Pilot Yousef Ahmed Al-Hunaity, Sjafrie membatas pembentukan komite kerja sama untuk bertukar informasi intelijen soal situasi di Gaza dan menindaklanjuti komitmen kerja sama pertahanan yang ditandatangani 12 April 2025 lalu.

 

Menurut Sjafrie, sejumlah agenda kerja sama telah direalisasikan. Antara lain, pengiriman tim ke King Abdullah Special Operations Training Center untuk latihan sub-urban dan pengiriman perwira TNI AU untuk mengikuti joint tactical air traffic control di Yordania. Yordania juga telah mengirim perwira menengah mengikuti pelatihan di Lemhannas.

 

Pertemuan juga membahas peluang kerja sama industri pertahanan. Sjafrie menyebut, perusahaan pertahanan Yordania, Deep Element, tertarik bermitra dengan PT Pindad dalam joint manufacture. Yordania juga menawarkan teknologi drone yang sangat maju.

 

Indonesia telah mengirim personel untuk mengikuti pelatihan drone di Yordania. Hari ini, Sabtu (15/11/2025), rombongan Yordania dijadwalkan menyaksikan demonstrasi latihan drone counter-terrorism antara TNI dan Yordania di Brigade Kopasgat, Halim.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit