Isu Pilpres Diatur, Ah, Yang Benar Aja
JAKARTA - Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein, tak henti bikin sensasi. Setelah mengaku dilecehkan Ketua KPU Hasyim Asy’ari, perempuan yang akrab disapa Wanita Emas ini, kembali bikin heboh dengan menyebut Pilpres 2024 sudah diatur untuk memenangkan calon tertentu.
Banyak yang tak percaya dengan celotehan perempuan yang kini mendekam di penjara ini. Meski begitu, KPU sebaiknya memberikan penjelasan supaya isu ini tidak liar ke mana-mana.
Isu Pemilu sudah didesain ini disampaikan Hasnaeni dalam video yang beredar di media sosial sejak sepekan lalu.
Dalam video itu, Hasnaeni yang berstatus tersangka kasus dugaan korupsi penyimpangan dana PT WBP Tahun 2016-2020, mengklaim bahwa Ketua KPU Hasyim Asy’ari pernah menyatakan bahwa Pilpres 2024 didesain untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir.
Dia pernah menjelaskan kepada saya bahwa yang akan menjadi Presiden itu, akan didesain oleh KPU, bahwa Pak Ganjar dan pasangan Erick Thohir.
"Itu statement-nya Pak Hasyim Asy’ari sendiri kepada saya. Bercerita waktu saya berduaan," kata Hasnaeni, dalam potongan video yang tidak lebih dari 1 menit itu.
Kata dia, omongannya ini mungkin saja dibantah. Namun, ia mengaku memiliki bukti yang memperkuat omongannya itu.
“Nantilah dibuktikan," imbuhnya.
Ia pun mengklaim, informasi ini yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Di jagat Twitter, omongan Hasnaeni ini mendapat banyak tanggapan. Ada yang memperhatikan, meski banyak juga menganggapnya sebagai angin lalu.
Waketum NasDem Ahmad Ali menilai. omongan Hasnaeni ini mengada-ada alias tidak berdasar.
Kata dia, komisioner KPU mempunyai bermacam latar belakang. Rasanya, sulit untuk membenarkan pernyataan tentang pemilu sudah didesain untuk memuluskan langkah Ganjar.
Ali menduga, omongan Hasnaeni yang ditujukan kepada KPU mungkin saja bermotif sakit hati karena partai yang dibikinnya tak lolos.
Namun, dia berharap KPU segera menyampaikan klarifikasi. Politisi NasDem yang kerap mendampingi Anies Baswedan melakukan safari politik ini khawatir jika pernyataan Hasnaeni ini mendelegitimasi KPU.
"Ini upaya memprovokasi sehingga menimbulkan ketidakpercayaan kepada penyelenggara pemilu,” ucapnya.
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menyempatkan hal serupa. Menurut dia, tuduhan Hasnaeni itu tidak mempunyai bukti.
“Kalau gerutu, omelan, dugaan tak berdasar, dianalisis, kita yang waras akan pusing," kata Hendrawan, kemarin.
Sementara itu, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani berharap informasi ini mendapat perhatian serius. Kata dia, info yang disampaikan Hasnaeni sangat sensitif karena menyangkut independensi dan imparsialitas penyelenggara Pemilu.
"KPU dan DPR mesti menindaklanjuti ini, dan publik juga mesti melakukan kontrol demokrasi atas informasi ini," ujarnya.
Semenatara, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustiyanti heran, isu tersebut belum juga diklarifikasi KPU.
Kata dia, KPU mestinya responsif dalam menghadapi berbagai isu yang berseliweran. Sebab, kalau didiamkan, khawatir marwah lembaga penyelenggara pemilu menjadi negatif di mata publik.
"Kalau kerja-kerja KPU tidak sesuai prinsip, ini bisa saja membuat kecurigaan di publik," ujar Khoirunnisa, kemarin. rm.id
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu