Soal Kehadiran Israel Di Piala Dunia U20, Cak Nanto Usul Politik LN Jalan Tengah
JAKARTA - Tokoh muda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto angkat bicara soal kehadiran timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20, pada awal Mei mendatang, yang menuai penolakan dari berbagai pihak. Mulai dari beberapa partai politik, organisasi kemasyarakatan, dan elemen lainnya.
Menurut Sunanto, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah, harus dijawab dengan penyelenggaraan yang sukses dan berdampak penting bagi negara.
Dia tidak ingin, gelombang penolakan itu muncul hanya karena faktor sentimen agama atau ras.
"Indonesia jadi tuan rumah U-20 itu bukan perkara sehari dua hari. Karena itu, mensukseskan dan membanggakan bangsa Indonesia, harus kita kerjakan," kata Cak Nanto, Rabu (22/3).
Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1993-1997) ini mengusulkan, timnas Israel tetap bisa jadi peserta. Syaratnya, tidak boleh mengibarkan negara Israel.
"Hanya bendera FIFA yang dikibarkan mewakili Israel," ujar Cak Nanto.
Dia bilang, hal ini memberi pesan bahwa Israel harus bersama Indonesia, menerima kemerdekaan dan kedaulatan sebagai negara bangsa.
Apalagi, Israel sudah beberapa kali hadir di Indonesia, menjadi peserta beberapa pertemuan internasional.
Politik luar negeri mengecam terus menerus, yang tidak berujung solusi kemerdekaan Palestina, harus diubah. Perlu ada strategi politik luar negeri yang berbeda dari biasanya, yang sudah puluhan tahun dilakukan," tegas Cak Nanto.
"Sesuai UUD 1945, Indonesia anti terhadap penjajahan dalam bentuk apa pun," imbuhnya.
Selain itu, Cak Nanto juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif mensukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Seperti event Asian Games, event pertandingan badminton level tertinggi dan event lainnya.
Jangan sampai, kontra atau penolakan timnas Israel, hanya dilatari oleh muatan politik jangka pendek.
Apalagi, kepesertaan Israel di Piala Dunia U20 ini tidak tiba-tiba. Proses penyaringannya, sudah berjalan sejak jauh-jauh hari.
"Saya sangat yakin, Indonesia bisa jadi model bagi negara lain, dalam menempatkan diri sebagai pihak yang paling keukeuh memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Caranya, tentu politik jalan tengah," pungkasnya. Rm.id
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 23 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu