TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Puan Ikut Menentukan

Ganjar Nggak Bebas Pilih Pasangannya Sendiri

Laporan: AY
Jumat, 23 Juni 2023 | 09:05 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sosok pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bakal digodok oleh tim Khusus yang dibentuk PDIP. Ketua DPP PDIP Puan Maharani masuk dalam tim khusus itu. Lewat tim khusus itulah, Puan akan ikut menentukan siapa cawapres Ganjar. Sedangkan Ganjar nggak bebas memilih pasangannya sendiri.

Soal tim khusus ini, diungkap langsung oleh Puan saat meninjau persiapan peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, kemarin. Puan menyatakan dirinya diberi mandat untuk ikut menentukan siapa cawapres yang paling ideal untuk Ganjar. 

“Saya yang ditugaskan untuk kemudian nantinya itu membentuk tim,” ungkap Puan di GBK, Jakarta, kemarin.

Sudah ada kandidatnya? Soal itu, Puan belum mau mengungkapnya. Namun, Ketua DPR itu memberi kisi-kisi tentang kandidat yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar. Nantinya, para kandidat cawapres itu, akan diundang PDIP dalam acara Bulan Bung Karno 2023 yang mengusung tema "Kepalkan Tangan Persatuan untuk Indonesia Raya" di Stadion GBK Jakarta, Sabtu (24/6).

“Karena di situlah kita akan melihat akan ada wajah-wajah baru atau wajah-wajah lama yang sudah kami cermati untuk bisa menjadi salah satu bacawapres PDIP,” ujar Puan.

Acara Bulan Bung Karno menurut Puan, diperkirakan akan dihadiri sekitar 70 ribu massa yang berasal dari kader dan simpatisan. PDIP juga akan mengundang para ketua umum partai hingga menteri kabinet.

Presiden Joko Widodo dan bakal calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo akan turut hadir dalam acara tersebut. Termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Sedangkan partai politik (parpol) pendukung Ganjar yang dipastikan hadir di antaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Puan mengatakan PDIP juga membuka peluang mengundang parpol di luar koalisi. Namun, dia belum bisa memastikan apakah pihaknya akan mengundang Partai Demokrat. Khususnya mengundang Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Masih kita lihat dulu undangannya itu siapa saja, Pak Sekjen yang akan mengurus,” jelasnya. 

Di lokasi yang sama, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, ejauh ini partai politik yang tergabung berkoalisi dengan PDIP pada Pemilu 2024 sudah masuk daftar undangan haul Bung Karno di GBK. “Termasuk yang punya sejarah panjang dengan PDIP,” kata Hasto, semalam.

Ditanya apakah turut mengundang sosok yang bakal jadi cawapres Ganjar? Hasto enggan menjawab. Alasannya, sosok cawapres akan menjadi elemen kejutan tersendiri yang selama ini menjadi ciri khas PDIP.

Namun, Hasto sependapat dengan Puan. Bahwa cawapres Ganjar ada di tangan tim khusus yang dipimpin Megawati, Puan Maharani dan saudaranya, Prananda Prabowo.

“Nah kejutannya nanti (ditentukan) Ibu Ketum bersama Mas Prananda, Mbak Puan, Presiden Jokowi dan Mas Ganjar Pranowo,” ungkap Hasto. 

Sejauh ini, lanjut Hasto, Megawati selalu punya kejutan dan insting yang kuat dalam menentukan capres atau cawapres yang akan diusung.  Setiap calon yang ditunjuk itu, kata Hasto, memiliki peluang besar untuk menang.

“Kita belajar dari Ibu Mega untuk mengambil keputusan itu yang terbaik. Harus saling melengkapi. Beliau ingatkan, PDIP tidak hanya selesaikan masalah rakyat, tapi juga berikan direction,” pungkas Hasto.

Sebelumnya Ganjar pernah menyampaikan, bahwa dia bakal dilibatkan dalam penentuan kandidat bakal cawapres pendampingnya. Hal itu dilakukan setelah adanya kesepakatan politik antara partai koalisi. 

Ganjar mengatakan, saat ini masih ada partai politik yang akan bekerja sama dengan PDIP. Setelah koalisi beres, selanjutnya tinggal menentukan kandidatnya. “Tentu saja nanti terakhirnya saya,” kata Ganjar.

Menanggapi kewenangan Ganjar menentukan pasangan cawapres, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah meragukannya. Dia mengatakan, sejak awal Ganjar Pranowo tidak punya keleluasaan.

Dia menilai, Ganjar diusung menjadi capres berdasarkan lobi-lobi politik antara Ketua Umum PDIP Megawati dan Presiden Jokowi. Ia pun menilai, Puan hanya menjadi kepanjangan tangan ibunya dan mencitrakan diri sebagai sosok penentu keputusan.

“Ganjar tidak punya pilihan karena dia adalah petugas partai. Maka wakilnya akan ditentukan oleh partai. Salah duanya adalah Megawati dan Jokowi,” ungkap Dedi, semalam.

Dedi berpendapat, mitra koalisi PDIP juga punya peran sentral untuk menyodorkan cawapres. Misalnya dari PPP yang mengajukan Sandiaga Uno dan PAN yang mengajukan Erick Thohir.

Namun Dedi berpandangan, Mega cenderung lebih memilih sosok dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Seperti yang pernah terjadi pada Pilpres 2019, saat mengusung ulama NU Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.

Kata Dedi hal itu lebih menguntungkan buat PDIP, karena mereka tidak mencari popularitas dan tidak bisa melakukan manuver politik. “Besar kemungkinan cawapresnya dari NU yang berusia lanjut. Itu akan jauh lebih aman,” pungkasnya.

Diketahui sejauh ini sudah ada sejumlah nama yang masuk dalam bursa cawapres Ganjar, seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menko Perekonomian  Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Foto : Ist
Pos Sebelumnya:
Hapus Tes SIM Angka 8
Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo