Maukah Partai Demokrat Dan PKS Diajak PPP Berkoalisi
Mardani Ali Sera: Kami Santai Saja Hadapi Dinamika
JAKARTA - Keputusan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, membuka peluang bagi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengajak partai besutan SBY itu, untuk berkoalisi.
“Kami berencana bicara dengan partai-partai lain, termasuk Demokrat, yang memang sudah sempat berhubungan, tapi belum ada tindak lanjutnya," ucap
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno.
Menurut Sandi, dalam beberapa pekan ke depan, PPP akan membuka komunikasi dengan parpol lain. "Tentunya, dalam bingkai kerja sama politik yang telah kami tandatangani dengan PDIP,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.
Seperti diketahui, PPP telah berkoalisi dengan PDIP, Partai Hanura dan Partai Perindo untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Namun, Sandi menegaskan, dalam komunikasi yang sempat terjalin, tidak ada pembahasan tentang menggaet Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyinggung, ada menteri yang mengajak Demokrat berkoalisi. “Dia mengajak bentuk koalisi baru, Demokrat, PKS dan PPP," kata SBY.
Menurut Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani, peristiwa di luar batas kepatutan dan menabrak etika politik yang dialami Demokrat, menjadi pembelajaran penting.
"Kami bersyukur, hal ini terbuka lebih awal, sehingga masih tersedia cukup waktu untuk merumuskan langkah-langkah secara seksama dan dengan pertimbangan yang matang," kata dia.
Kamhar menambahkan, politik tak hanya sekadar memperoleh kekuasaan dan menggunakan kekuasaan. Namun juga harus diperoleh dan digunakan dengan benar. Terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi etika sebagai kompas dalam berpolitik.
Fatsun politik itulah, lanjut Kamhar, yang diajarkan dan menjadi keteladanan dari SBY.
Hal itu pula yang menjadi panduan bagi Demokrat dalam menjalin kerja sama dengan koalisi yang lain.
"Senantiasa terbuka peluang untuk membangun komunikasi dan kerja sama politik dengan koalisi-koalisi lainnya," tandas Kamhar.
Sedangkan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan, PKS masih tegak lurus pada keputusan Majelis Syuro PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. "Saat ini, PKS istiqomah bersama Mas Anies yang sekarang juga didukung PKB," tandasnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Mardani Ali Sera tentang hal ini.
Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno mengajak PKS dan Demokrat untuk berkoalisi. Bagaimana respons Anda?
Saat ini, PKS istiqomah bersama Mas Anies Baswedan, sebagai bakal Capres, yang sekarang juga didukung PKB.
Namanya juga politik, ada kemungkinan dong PKS menerima ajakan PPP untuk berkoalisi?
Semua partai terus bermanuver untuk mendapatkan peluang terbaik, sebelum resmi mendaftarkan pasangan Capres-Cawapres ke KPU.
PKS akan menerima ajakan seperti itu, atau tidak?
Saya kira, wajar saja jika partai membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Tapi, saat ini, kami masih Istiqomah mendukung Mas Anies.
Apakah PKS akan merespons kemungkinan itu secara cepat?
Kami santai saja dalam menghadapi dinamika politik menjelang Pemilu ini.
Bagaimana respons PKS jika PPP dan Demokrat mengajak berkomunikasi?
Kami akan terima silaturahminya dengan baik. Kami akan dengarkan baik-baik proposalnya. Silaturahmi kan bagus.
Bagaimana jika proposalnya menarik untuk PKS?
Jika ada peluang, justru kami akan ajak mereka bergabung bersama kereta kami. Apalagi, Bang Sandiaga Uno dekat dengan PKS
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu